Sabtu, 26 Mei 2012

wirausaha kripik singkong, singkong keju, dan budidaya ikan lele


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.
Puju syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah AWT yang telah melimpahkan rahmat dan barakah-Nya kepada hamba-Nya yang beriman. Shalawat beriring salam semoga selalu terlimpah pada junjungan kita, Rasulullah Muhammad SAW.
Melalui makalah ini, penulis ingin menyampaikan beberapa hal mengenai mimpi-mimpi penulis dan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai mimpinya itu. Makalah ini diharapkan bisa menjadi pegangan bagi penulis untuk memperjelas mimpinya dan menjadi pegangan agar langkah-langkah yang akan dilakukan tetap konsisten dilakukan.
Penulis mohon maaf jika dalam makalah ini banyak kekurangannya dalam segi pembahasan dan penulisan. Tetapi penulis beharap semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk kita semua yang membacanya.

Bogor, 10 Mei 2012
                                                                                            Penulis


  Hanna Asma Syahidah

LEMBAR PENGESAHAN
Makalah ini berjudul “ WIRAUSAHA KRIPIK SINGKONG,  SINGKONG KEJU,  BUDIDAYA IKAN LELE” disusun oleh Hanna Asma Syahidah, kelas XI.F merupakan salah satu persyaratan kehadiran pelajaran kewirausahaan yang harus ditempuh oleh siswa/i  SMK Kesehatan Riksa Indrya kelas XI yang tanda tangan kurang akibat tidak masuk sekolah, tidak membawa buku pelajaran, dll.

Mengetahui,

 Guru                                                                               Penulis


Drs. Asep Mulyana                                                              Hanna 



BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG PEMBUATAN USAHA
Manusia yang hidup sudah menjadi semacam suatu kewajiban untuk bertahan hidup ditengah-tengah masyarakat. Untuk bertahan hidup manusia perlu berinteraksi dengan sesame manusia lain, terutama dalam menjalin kerjasama yang saling menguntungkan.
Dewasa ini lahan pekerjaan semakin bertambah, tetapi dengan banyaknya jumlah penduduk, peluang untuk mendapatkan pekerjaan jadi semakin kecil. Untuk itu, ada baiknya, setiap manusia mampu berdiri sendiri dengan usahanya dalam bertahan hidup.
Usaha dalam bertahan hidup itu diantaranya dengan membuka sendiri lahan usaha baru untuk kita tekuni. Dengan mempertimbangkan segala sesuatunya, termasuk ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang, yang tidak hanya diciptakan oleh kita, tetapi untuk mempermudah juga dilihat dari aspek lingkungan.
Ada berbagai macam lahan usaha yang dapat dilakukan, diantaranya adalah usaha pembuatan kripik singkong, singkong keju, dan budidaya ikan lele seperti apa yang akan penulis paparkan dalam makalah ini.

2. IDENTIFIKASI PEMBUATAN USAHA
Pembuatan usaha baru yang kita rintis sebaiknya mempertimbangkan beberapa hal yang akan mendasari usaha kita tersebut, diantranya adalah untuk apa kita melukan kegiatan usaha yang dimaksud, apa saja hal yang kira-kira menjadi rintangan dan hal-hal yang dapat meringankan usaha kita tersebut, dan bagaimana kemungkinan keuntungan yang dapat kita peroleh dengan membuka usaha tersebut.

3. TUJUAN MEMBUAT USAHA
Adapun tujuan kita untuk mendirikan suatu usaha adalah selain untuk bertahan hidup, lebih khusus lagi kita mencari laba atau untung dari usaha yang kita lakukan tersebut. Disamping itu, lebih jauh lagi, kita berharap dapat membuat lapangan kerja sendiri dan jika memungkinkan, kita dapat menyediakan lapangan kerja untuk orang lain.
Dengan makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami dan diharapkan dapat memanfaatkannya khusunya dalam suatu pemilihan usaha.
                                   BAB II

PEMBAHASAN

A. KERIPIK SINGKONG

1.      PROSPEKTIF MASA DEPAN

Usaha ini sangatlah bagus dan cerah karena usaha yang dijalankan ini sudah mulai ditinggalkan orang. Ciri produk yang khas yang dimiliki oleh perusahaan, membuat daya tarik tersendiri akan usaha ini, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
Dengan sistem manajemen dan kontrol kualitas yang terjaga, maka usaha ini akan cukup berpotensi hingga masa yang akan datang. Dengan menajemen yang diterapkan pada tiap bagian dari usaha ini, dari mulai manajemen dalam bahan baku, produksi, hingga pemasaran, maka usaha apapun akan dapat bertahan menghadapi persaingan baik dengan sesama produsen keripik singkong maupun bersaing dengan produk baru lainnya.                Disamping itu, karena keripik singkong merupakan jenis makanan yang sudah umum di masyarakat sehingga dalam hal pangsa pasarnya tidak akan diragukan lagi.

2. ANALISIS PERSAINGAN
Seorang pengusaha harus dapat melihat dan memanfaatkan peluang yang ada sehingga usaha yang dijalankannya tidak mengalami kegagalan ditengah jalan.Persaingan dengan perusahaan lain akan dapat diatasi dengan langkah-langkah yang terencana denan baik dan matang yang diantaranya adalah melakukan efisiensi dan peningkatan kualitas produk yang kita buat, yang dalam hal ini proses produksi keripik singkong, dilakukan dengan cepat tanpa mengabaikan rasa dan rupa dari keripik singkong tersebut.
Efisiensi dapat dilakukan dengan cara menggunakan tenaga terampil atau tenaga yang telah dilatih dalam hal pembuatan keripik singkong. Mulai dari penyiapan bahan baku hingga pengirisan yang dilanjutkan dengan penggorengan.Dalam produksi bahan makanan sangat perlu diperhatikan cita rasa dan rupa. Cita rasa yang tinggi tanpa memperhatikan rupa, akan kurang berhasil, begitupun sebaliknya.
Packing atau pengemasan produk yang elegan dan unik akan memberi nilai jual tersendiri. Dalam keyataan, kebanyakan produk yang dikemas, hampir 40% biaya produksi adalah untuk kemasan, sedangkan sisanya adalah untuk bahan baku dan tenaga kerja.
Bermunculannya produsen jenis makanan ringan juga akan memberikan persaingan tersendiri walaupun dari segmen produksi yang berbeda, tetapi untuk segmen makanan ringan hal ini akan sangat memanaskan persaingan.

3. SEGMENTASI PASAR YANG AKAN DIMASUKI

Segemen pasar yang diincar adalah kalangan bawah hingga atas, dimana keripik singkong dapat dimakan oleh siapapun, tidak terkecuali kalangan atas.Produk yang dihasilkan berupa keripik singkong akan dipasarkan dengan cara penitipan ke pengecer yang bisa berupa warung atau toko makanan maupun toko biasa. Selain itu keripik singkong yang dihasilkan dapat dipasarkan melalui door to door langsung ke konsumen akhir.
Keripik singkong dapat juga dipasarkan dengan dengan cara order pemesanan. Hal ini biasanya untuk pemesanan partai yang agak besar, dalam hal ini dilakukan oleh distributor.
Lebih jauh lagi, dengan pengemasan yang merstandar tinggi, produk keripik singkong ini dapat menembus pemasaran di super market ataupun bahkan skala ekspor ke luar negeri.
Dengan kemasan yang dibuat sedemikian rupa hingga dapat terlihat elegan, maka kalangan atas yang biasanya mempertimbangkan gengsi, tidak akan ragu untuk membeli keripik singkong yang bersangkutan walaupun harga jualnya jadi akan lebih membengkak.



4. ESTIMASI KELANCARAN USAHA

Kelancaran suatu usaha tidak hanya ditentukan dari lancarnya penjualan, tetapi juga ditentukan oleh proses produksi follow-up-nya. Dengan lancarnya penjualan secara otomatis juga memerlukan proses produksi yang juga tidak terhambat.Kelancaran produksi bisa ditentukan oleh penggunaan permesinan yang dapat menghemat upah tenaga kerja dengan tingkat produksi yang juga tinggi.
Selain ditentukan oleh penggunaan permesinan, kelancaran produksi juga dapat ditentukan oleh tenaga produksi yang telah terampil dan mampu berdisiplin hingga bisa mencapai target produksi sesuai dengan order penjualan.
Kelancaran produksi tidak akan terlepas dari kelancaran suplai bahan baku. Dalam hal ini bahan baku yang digunakan adalah berupa ubi batang atau singkong.Dewasa ini memang penanaman singkong sudah tidak banyak dilakukan oleh para petani. Singkong hanya dijadikan sebagai tanaman penyelang pada tanaman utama sepeti pada palawija.
Untuk itu perlu dipikirkan untuk mempunyai sumber bahan baku sendiri. Salah satu caranya yaitu bisa dengan memiliki lahan kebun sendiri, atau bekerjasama dengan petani yang bersedia menanam singkong secara khusus. Hal ini untuk menjaga agar produksi tidak berhenti.
Sebagai penunjang kelancaran usaha, khususnya dalam hal proses produksi, kelancaran suplai bahan baku ini sangat perlu untuk diperhatikan. Cadangan bahan baku perlu dipertimbangkan untuk proses produksi hingga paling tidak 5 hari. Hal ini untuk menjaga jika terjadi hambatan dalam penyediaan bahan baku.Karena singkong merupakan bahan yang dapat busuk, maka perlu dijaga dan diketahui batas kualitas singkong yang baik untuk dijadikan bahan baku.

B. SINGKONG KEJU
Berbisnis singkong kini bisa jadi pilihan yang tepat.  Bahan bakunya murah, diminati banyak orang. Mau singkong goreng, singkong rebus atau bahkan singkong keju sekalipun. Dengan kreatifitas dan inovasi sedikit saja, berbisnis singkong menghasilkan uang yang lumayan.
1.      Bisnis Mudah dari Bahan Murah
Berbisnis tak harus yang repot-repot. Cukuplah dari yang sederhana, tetapi yang banyak pembelinya. Jangan lupa, bahan bakunya sedapat mungkin dari bahan baku yang murah dan mudah didapat. Harga per kilogram singkong cukup murah kan, mencarinya juga tidak susah-susah amat, di semua pasar tradisional ada. Dengan sedikit kreasi, apalagi jika mau mengkombinasikan dengan resep-resep modern, misalnya dengan menambahkan keju, gula semut, atau  coklat, singkongpun bisa menjadi makanan camilan yang diminati banyak pembeli. Biasanya Sakur menjual 1 box (isi 5 butir singkong keju) seharga Rp5000. Harga yang tidak terlalu mahal, terjangkau untuk semua kalangan, dan dapat dimakan rame-rame untuk seluruh keluarga.
2.      Harus Kreatif
Jika anda telah membulatkan tekad menjadi pebisnis, maka kreatifitas harus terus diasah setiap saat.  Taruhlah anda kini berbisnis singkong, bagaimana supaya makanan ini banyak peminatnya, semua orang menyukainya. Tirulah apa yang sudah dilakukan Sakur dalam menjual singkong keju di Bandung. Ia sengaja memilih singkong yang empuk, tidak keras, dan dengan teknik masak tertentu ia mendapatkan tekstur singkong yang renyah dan empuk jika dimakan. Selanjutnya ia  meramu dengan menggoreng singkong dan menaburkannya keju ke seluruh permukaan singkong yang telah digoreng. Ia juga membuat boks bungkus singkong goreng yang menarik  dan terlihat higienis.
3. Mencari Lokasi yang Ramai
Mencari lokasi usaha yang ramai penting, terutama daerah atau tempat yang menjadi traffic banyak orang. Di depan supermarket, tempat keramaian tertentu juga dapat jadi pilihan. perbedaan yang signifikan ari para penjual Singkong Keju yang saat ini muncul dengan penjual singkong, pisang goreng biasa. Mereka kini lebih memahami kualitas makanan, mengerti branding, dan menggunakan packaging yang lebih higienis.  Penggunaan spanduk, banner, tenda khusus dengan tulisan Singkong Keju dengan mereknya dan unsur promosi lainnya sudah mulai digunakan di usaha ini, yang sebelumnya jarang dilakukan.
4.      RESEP SINGKONG KEJU BANDUNG
Dari semua point kebutuhan untuk memulai usaha ini, resep dan tekhnik pengolahan adalah yang paling sulit kita dapatkan. Bagaimana cara memuat singkong yang begitu keras, berubah menjadi makanan yang empuk di dalamnya tapi begitu dan garing di luarnya. Singkong semakin di goreg lama akan semakin keras, digoreng sebentar jelas tidak mateng. Direbus lama bukannya merekah malah semakin hancur. Dikukus berjam-jam bentuknya tidak berubah. Bahkan adayang sudah mencoba berbagi obat-obatan, seperti soda kue, kapur sirih, baking powder, roombutter, bahkan ada yang pakai ragi, bukannya merekah malah menjadi  tape. Jangan bingung dan pusing, Saya punya resep rahasianya yang akan membuat singkong menjadi empuk didalam, tapi crispi diluar, rasanya gurih dan nikmat.

5. FAKTOR KEBERHASILAN USAHA SINGKONG KEJU
Faktor keberhasilan usaha singkong keju adalah bahan utamanya yang murah, mudah di dapat, rasanya beranekaragam sehingga membuat pelanggan tidak bosan, harganya pun sangat terjangkau.

6. FAKTOR KRITIS PADA KEBERHASILAN USAHA SINGKONG KEJU
Risiko singkong keju antara lain singkong yang digoreng hancur, atau rasanya kurang enak, merendam singkong terlalu lama dalam larutan bumbu, dan terlalu sering membolak balik saat digoreng akan membuatnya hancur.
Risiko lain usaha ini adalah pemilihan lokasi yang kurang tepat. Akibatnya singkong keju hanya terjual sedikit meskipun rasa dan kualitasnya bisa di andalkan.

C. BUDIDAYA IKAN LELE
Pada saat ini banyak masyarakat yang ingin memanjakan lidah mereka, dengan makanan yang enak-enak dan sehat. Melihat dari pasar yang seperti itu maka muncul ide untuk membudidayakan lele untuk dipasarkan kerumah-rumah makan dan restoran-restoran. Karena disamping memenuhi keiginan masyarakat untuk menyantap makanan enak, kita tetap bisa melestarikan kuliner nusantara yang kian terkikis dengan makanan-makanan siap saji.
Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasa yang lezat, daging empuk, duri teratur dan dapat disajikan dalam berbagai macam menu masakan. Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasa yang lezat, daging empuk, duri teratur dan dapat disajikan dalam berbagai macam menu masakan. Adapun manfaat yang di hasilkan dari budidaya lele antara lain:
a. Sebagai bahan makanan
b. Ikan lele jenis
c. Batrachus juga bisa dimanfaatkan sebagai ikan
pajangan atau hiasan.
Ikan lele yang di pelihara di sawah dapat bermanfaat untuk memberantas hama padi berupa serangga air. Karena merupakan salah satu makanan alami ikan lele. Ikan lele juga dapat diramu dengan berbagai macam obat lain untuk mengobati penyakit asma, menstruasi (datang bulan tidak teratur), hidung berdarah, kencing berdarah, dll.  Selain itu, banyak mengkonsumsi ikan lele juga dapat menyehatkan jantung. Karena ikan lele lebih banyak mengandung omega 3 di banding dengan jenis ikan lainnya.


1.                  ANALISIS INDUSTRI
1.1 Prospek masa depan usaha
Dalam hal menjalankan usaha ini, prospek yang dapat terlihat akan sangat nampak cerah sekali, karena tarikan pasar ( demand pull ) yang cukup kuat. Produksinya kemungkinan akan terus melambung seiring dengan banyaknya peminat dari ikan lele tersebut.
1.2. Analisis persaingan
Jika kita menjalankan suatu usaha, pastilah kita akan merasakan yang namanya persaingan bisnis. Tetapi hal ini tidak berpengaruh dalam bisnis budidaya ikan lele. Mengapa ? Sampai saat ini, masih banyak sekali kebutuhan ikan lele yang belum maksimal terpenuhi. Mungkin baru sekitar 60% yang sudah masuk ke pasaran. Oleh karena itu, masih terbuka lebar peluang pasar yang baik bagi calon pengusaha yang ingin menggeluti bisnis budidaya ikan lele ini.
1.3. Segmentasi pasar yang akan dimasuki
Pendistribusian ikan lele baik yang masih belum diolah atau masih hidup maupun yang telah diolah menjadi makanan siap saji, akhirnya akan dilepas ke pasaran dengan berbagai segmen, seperti:
1. Pasar Tradisional,
2. Pasar Modern,
3. Konsumsi lele,
4. Penjual makanan jadi skala kecil ataupun besar.



2.                  RESIKO

1. Putuh penanaman modal yang cukup besar untuk usaha yang lebih besar.
2. Proses pengembalian modal yang cukup lama.
3. Pertumbuhan ikan yang tidak bisa beranjak dewasa.
4. Membiayai operasional yang cukup besar.

3.                  HAMBATAN
1. Membutuhkan persediaan air yang cukup banyak,
2. Proses distribusi yang lama mengakibatkan ikan lele menjadi  kurang segar sehingga kualitasnya    menjadi menurun,
3. Mudah terserang penyakit.
Berikut ini adalah beberapa usaha untuk mengatasi resiko dan hambatan yang kemungkinan besar akan terjadi pada pembudidayaan ikan lele ini:
- Pemberian pakan yang teratur,
- Mengalirkan air secukupnya kedalam kolam,
- Melakukan proses pengemasan secara hati-hati.

BAB III
KESIMPULAN

A.     Kripik Singkong
Dari tulisan yang telah penulis uraikan di atas dapat ditarik benang merah dalam merintis usaha pembuatan keripik singkong, diantaranya adalah bahwa dalam merintis suatu usaha ada baiknya direncanakan secara matang baik ditinjau dari prospek masa depan maupun sistem manajemen yang dapat dilakukan untuk mengelola usaha yang bersangkutan.
Selain itu perlu pula dipikirkan dan diperhitungkan tentang prospek persaingan, segmentasi pasar dan kelancaran usahanya.
Khusus untuk pengelolaan usaha pembuatan keripik singkong ini, perlu diperhatikan ketersediaan bahan baku berupa singkong beserta sifat dari singkong itu sendiri yang dapat membusuk.
Penetapan harga jual merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam suatu usaha. Harga harus realistis tetapi tidak melupakan modal yang dikeluarkan untuk melakukan usaha yang bersangkutan tersebut.








B.      Singkong Keju

Berbisnis usaha singkong keju sangat menguntungkan, karena bahan utamanya sangat mudah dicari, harganya pun sangat terjangkau dan juga rasanya beraneka ragam seperti keju,coklat,strawberry,dll.

Tetapi dibalik kesuksesan pasti ada risikonya, risiko singkong keju antara lain singkong yang digoreng hancur, atau rasanya kurang enak, merendam singkong terlalu lama dalam larutan bumbu, dan terlalu sering membolak balik saat digoreng akan membuatnya hancur.
Risiko lain usaha ini adalah pemilihan lokasi yang kurang tepat. Akibatnya singkong keju hanya terjual sedikit meskipun rasa dan kualitasnya bisa di andalkan.
C.      Budidaya Ikan Lele
Berbisnis usaha budidaya ikan lele sangat menguntukan untuk dikelola sebagai usaha sampingan, dan dapat mengembalikan modal dengan cepat.

Dan kelemahan dari usaha ini adalah biaya operasioal yang cukup besar, pertumbuhan ikan yang tidak bisa bernjak dewasa .

 DAFTAR PUSTAKA
1.     www.google.com/budidayaikanlele
2.     www.bisnissingkongkeju.blogspot.com
3.     www.bisnisanekamasakansingkong.com/singkongkeju
4.     Farah Queen, Sukses Memasak Untuk Keluarga, Edisi ke 2,  PT. Pustaka Binaman Presindo, PT. Gramedia, Jakarta, 2008
5.     Sebagian di ambil dari http://yoserizal.com







Tidak ada komentar:

Posting Komentar