KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puju syukur senantiasa penulis
panjatkan kepada Allah AWT yang telah melimpahkan rahmat dan barakah-Nya kepada
hamba-Nya yang beriman. Shalawat beriring salam semoga selalu terlimpah pada
junjungan kita, Rasulullah Muhammad SAW.
Melalui makalah ini, penulis ingin
menyampaikan beberapa hal mengenai mimpi-mimpi penulis dan langkah-langkah yang
akan dilakukan untuk mencapai mimpinya itu. Makalah ini diharapkan bisa menjadi
pegangan bagi penulis untuk memperjelas mimpinya dan menjadi pegangan agar
langkah-langkah yang akan dilakukan tetap konsisten dilakukan.
Penulis
mohon maaf jika dalam makalah ini banyak kekurangannya dalam segi pembahasan
dan penulisan. Tetapi penulis
beharap semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk kita semua yang membacanya.
Bogor, 10 Mei 2012
Penulis
Hanna
Asma Syahidah
LEMBAR PENGESAHAN
Makalah ini berjudul “ WIRAUSAHA
KRIPIK SINGKONG, SINGKONG KEJU, BUDIDAYA IKAN LELE” disusun oleh Hanna Asma
Syahidah, kelas XI.F merupakan salah satu persyaratan kehadiran pelajaran
kewirausahaan yang harus ditempuh oleh siswa/i
SMK Kesehatan Riksa Indrya kelas XI yang tanda tangan kurang akibat
tidak masuk sekolah, tidak membawa buku pelajaran, dll.
Mengetahui,
Guru
Penulis
Drs. Asep Mulyana Hanna
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG PEMBUATAN USAHA
Manusia yang hidup sudah menjadi semacam suatu
kewajiban untuk bertahan hidup ditengah-tengah masyarakat. Untuk bertahan hidup
manusia perlu berinteraksi dengan sesame manusia lain, terutama dalam menjalin
kerjasama yang saling menguntungkan.
Dewasa ini lahan pekerjaan semakin bertambah, tetapi
dengan banyaknya jumlah penduduk, peluang untuk mendapatkan pekerjaan jadi
semakin kecil. Untuk itu, ada baiknya, setiap manusia mampu berdiri sendiri
dengan usahanya dalam bertahan hidup.
Usaha dalam bertahan hidup itu diantaranya dengan
membuka sendiri lahan usaha baru untuk kita tekuni. Dengan mempertimbangkan
segala sesuatunya, termasuk ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang,
yang tidak hanya diciptakan oleh kita, tetapi untuk mempermudah juga dilihat
dari aspek lingkungan.
Ada berbagai macam lahan usaha yang dapat
dilakukan, diantaranya adalah usaha pembuatan kripik singkong, singkong keju,
dan budidaya ikan lele seperti apa yang akan penulis paparkan dalam makalah
ini.
2. IDENTIFIKASI PEMBUATAN USAHA
Pembuatan usaha baru yang kita rintis sebaiknya
mempertimbangkan beberapa hal yang akan mendasari usaha kita tersebut,
diantranya adalah untuk apa kita melukan kegiatan usaha yang dimaksud, apa saja
hal yang kira-kira menjadi rintangan dan hal-hal yang dapat meringankan usaha
kita tersebut, dan bagaimana kemungkinan keuntungan yang dapat kita peroleh
dengan membuka usaha tersebut.
3. TUJUAN MEMBUAT USAHA
Adapun tujuan kita untuk mendirikan suatu usaha adalah
selain untuk bertahan hidup, lebih khusus lagi kita mencari laba atau untung
dari usaha yang kita lakukan tersebut. Disamping itu, lebih jauh lagi, kita
berharap dapat membuat lapangan kerja sendiri dan jika memungkinkan, kita dapat
menyediakan lapangan kerja untuk orang lain.
Dengan makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami
dan diharapkan dapat memanfaatkannya khusunya dalam suatu pemilihan usaha.
PEMBAHASAN
A. KERIPIK SINGKONG
1.
PROSPEKTIF MASA DEPAN
Usaha ini sangatlah bagus dan
cerah karena usaha yang dijalankan ini sudah mulai ditinggalkan orang. Ciri
produk yang khas yang dimiliki oleh perusahaan, membuat daya tarik tersendiri
akan usaha ini, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
Dengan sistem manajemen dan
kontrol kualitas yang terjaga, maka usaha ini akan cukup berpotensi hingga masa
yang akan datang. Dengan menajemen yang diterapkan pada tiap bagian dari usaha
ini, dari mulai manajemen dalam bahan baku, produksi, hingga pemasaran, maka
usaha apapun akan dapat bertahan menghadapi persaingan baik dengan sesama
produsen keripik singkong maupun bersaing dengan produk baru lainnya. Disamping itu, karena keripik
singkong merupakan jenis makanan yang sudah umum di masyarakat sehingga dalam
hal pangsa pasarnya tidak akan diragukan lagi.
2. ANALISIS PERSAINGAN
Seorang pengusaha harus dapat
melihat dan memanfaatkan peluang yang ada sehingga usaha yang dijalankannya
tidak mengalami kegagalan ditengah jalan.Persaingan dengan perusahaan lain akan
dapat diatasi dengan langkah-langkah yang terencana denan baik dan matang yang
diantaranya adalah melakukan efisiensi dan peningkatan kualitas produk yang
kita buat, yang dalam hal ini proses produksi keripik singkong, dilakukan
dengan cepat tanpa mengabaikan rasa dan rupa dari keripik singkong tersebut.
Efisiensi dapat dilakukan dengan
cara menggunakan tenaga terampil atau tenaga yang telah dilatih dalam hal
pembuatan keripik singkong. Mulai dari penyiapan bahan baku hingga pengirisan
yang dilanjutkan dengan penggorengan.Dalam produksi bahan makanan sangat perlu
diperhatikan cita rasa dan rupa. Cita rasa yang tinggi tanpa memperhatikan
rupa, akan kurang berhasil, begitupun sebaliknya.
Packing atau pengemasan produk yang elegan dan unik akan memberi nilai jual
tersendiri. Dalam keyataan, kebanyakan produk yang dikemas, hampir 40% biaya
produksi adalah untuk kemasan, sedangkan sisanya adalah untuk bahan baku dan
tenaga kerja.
Bermunculannya produsen jenis makanan ringan juga akan memberikan
persaingan tersendiri walaupun dari segmen produksi yang berbeda, tetapi untuk
segmen makanan ringan hal ini akan sangat memanaskan persaingan.
3. SEGMENTASI PASAR YANG AKAN DIMASUKI
Segemen pasar yang diincar adalah
kalangan bawah hingga atas, dimana keripik singkong dapat dimakan oleh
siapapun, tidak terkecuali kalangan atas.Produk yang dihasilkan berupa keripik
singkong akan dipasarkan dengan cara penitipan ke pengecer yang bisa berupa
warung atau toko makanan maupun toko biasa. Selain itu keripik singkong yang
dihasilkan dapat dipasarkan melalui door to door langsung ke
konsumen akhir.
Keripik singkong dapat juga
dipasarkan dengan dengan cara order pemesanan. Hal ini biasanya untuk pemesanan
partai yang agak besar, dalam hal ini dilakukan oleh distributor.
Lebih jauh lagi, dengan pengemasan yang merstandar tinggi, produk keripik
singkong ini dapat menembus pemasaran di super market ataupun bahkan skala
ekspor ke luar negeri.
Dengan kemasan yang dibuat sedemikian
rupa hingga dapat terlihat elegan, maka kalangan atas yang biasanya
mempertimbangkan gengsi, tidak akan ragu untuk membeli keripik singkong yang
bersangkutan walaupun harga jualnya jadi akan lebih membengkak.
4. ESTIMASI
KELANCARAN USAHA
Kelancaran suatu usaha tidak
hanya ditentukan dari lancarnya penjualan, tetapi juga ditentukan oleh proses
produksi follow-up-nya. Dengan lancarnya penjualan secara otomatis
juga memerlukan proses produksi yang juga tidak terhambat.Kelancaran produksi
bisa ditentukan oleh penggunaan permesinan yang dapat menghemat upah tenaga
kerja dengan tingkat produksi yang juga tinggi.
Selain ditentukan oleh penggunaan
permesinan, kelancaran produksi juga dapat ditentukan oleh tenaga produksi yang
telah terampil dan mampu berdisiplin hingga bisa mencapai target produksi
sesuai dengan order penjualan.
Kelancaran produksi tidak akan
terlepas dari kelancaran suplai bahan baku. Dalam hal ini bahan baku yang
digunakan adalah berupa ubi batang atau singkong.Dewasa ini memang penanaman
singkong sudah tidak banyak dilakukan oleh para petani. Singkong hanya
dijadikan sebagai tanaman penyelang pada tanaman utama sepeti pada palawija.
Untuk itu perlu dipikirkan untuk
mempunyai sumber bahan baku sendiri. Salah satu caranya yaitu bisa dengan
memiliki lahan kebun sendiri, atau bekerjasama dengan petani yang bersedia
menanam singkong secara khusus. Hal ini untuk menjaga agar produksi tidak
berhenti.
Sebagai penunjang kelancaran
usaha, khususnya dalam hal proses produksi, kelancaran suplai bahan baku ini
sangat perlu untuk diperhatikan. Cadangan bahan baku perlu dipertimbangkan
untuk proses produksi hingga paling tidak 5 hari. Hal ini untuk menjaga jika
terjadi hambatan dalam penyediaan bahan baku.Karena singkong merupakan bahan
yang dapat busuk, maka perlu dijaga dan diketahui batas kualitas singkong yang
baik untuk dijadikan bahan baku.
B. SINGKONG KEJU
Berbisnis singkong kini bisa jadi pilihan yang tepat. Bahan bakunya
murah, diminati banyak orang. Mau singkong goreng, singkong rebus atau bahkan
singkong keju sekalipun. Dengan kreatifitas dan inovasi sedikit saja, berbisnis
singkong menghasilkan uang yang lumayan.
1.
Bisnis Mudah dari Bahan Murah
Berbisnis tak harus yang repot-repot. Cukuplah dari yang sederhana,
tetapi yang banyak pembelinya. Jangan lupa, bahan bakunya sedapat mungkin dari
bahan baku yang murah dan mudah didapat. Harga per kilogram singkong cukup
murah kan, mencarinya juga tidak susah-susah amat, di semua pasar tradisional
ada. Dengan sedikit kreasi, apalagi jika mau mengkombinasikan dengan
resep-resep modern, misalnya dengan menambahkan keju, gula semut, atau coklat,
singkongpun bisa menjadi makanan camilan yang diminati banyak pembeli. Biasanya
Sakur menjual 1 box (isi 5 butir singkong keju) seharga Rp5000. Harga yang
tidak terlalu mahal, terjangkau untuk semua kalangan, dan dapat dimakan
rame-rame untuk seluruh keluarga.
2.
Harus Kreatif
Jika anda telah membulatkan tekad menjadi pebisnis, maka kreatifitas
harus terus diasah setiap saat. Taruhlah anda kini berbisnis singkong,
bagaimana supaya makanan ini banyak peminatnya, semua orang menyukainya.
Tirulah apa yang sudah dilakukan Sakur dalam menjual singkong keju di Bandung.
Ia sengaja memilih singkong yang empuk, tidak keras, dan dengan teknik masak
tertentu ia mendapatkan tekstur singkong yang renyah dan empuk jika dimakan.
Selanjutnya ia meramu dengan menggoreng singkong dan menaburkannya keju
ke seluruh permukaan singkong yang telah digoreng. Ia juga membuat boks bungkus
singkong goreng yang menarik dan terlihat higienis.
3. Mencari Lokasi yang Ramai
Mencari lokasi
usaha yang ramai penting, terutama daerah atau tempat yang menjadi traffic
banyak orang. Di depan supermarket, tempat keramaian tertentu juga dapat jadi
pilihan. perbedaan yang signifikan ari para penjual Singkong Keju yang saat ini
muncul dengan penjual singkong, pisang goreng biasa. Mereka kini lebih memahami
kualitas makanan, mengerti branding, dan menggunakan packaging yang lebih
higienis. Penggunaan spanduk, banner, tenda khusus dengan tulisan
Singkong Keju dengan mereknya dan unsur promosi lainnya sudah mulai digunakan
di usaha ini, yang sebelumnya jarang dilakukan.
4. RESEP SINGKONG KEJU BANDUNG
Dari semua point kebutuhan untuk memulai
usaha ini, resep dan tekhnik pengolahan adalah yang paling sulit kita dapatkan.
Bagaimana cara memuat singkong yang begitu keras, berubah menjadi makanan yang
empuk di dalamnya tapi begitu dan garing di luarnya. Singkong semakin di goreg
lama akan semakin keras, digoreng sebentar jelas tidak mateng. Direbus lama
bukannya merekah malah semakin hancur. Dikukus berjam-jam bentuknya tidak
berubah. Bahkan adayang sudah mencoba berbagi obat-obatan, seperti soda kue,
kapur sirih, baking powder, roombutter, bahkan ada yang pakai ragi, bukannya
merekah malah menjadi tape. Jangan
bingung dan pusing, Saya punya resep rahasianya yang akan membuat singkong
menjadi empuk didalam, tapi crispi diluar, rasanya gurih dan nikmat.
5. FAKTOR KEBERHASILAN USAHA SINGKONG KEJU
Faktor keberhasilan usaha singkong keju
adalah bahan utamanya yang murah, mudah di dapat, rasanya beranekaragam
sehingga membuat pelanggan tidak bosan, harganya pun sangat terjangkau.
6. FAKTOR KRITIS PADA KEBERHASILAN USAHA SINGKONG KEJU
Risiko singkong keju antara lain singkong yang digoreng hancur, atau
rasanya kurang enak, merendam singkong terlalu lama dalam larutan bumbu, dan
terlalu sering membolak balik saat digoreng akan membuatnya hancur.
Risiko lain usaha ini adalah pemilihan lokasi yang kurang tepat.
Akibatnya singkong keju hanya terjual sedikit meskipun rasa dan kualitasnya
bisa di andalkan.
C. BUDIDAYA IKAN LELE
Pada saat ini
banyak masyarakat yang ingin memanjakan lidah mereka, dengan makanan yang
enak-enak dan sehat. Melihat dari pasar yang seperti itu maka muncul ide untuk
membudidayakan lele untuk dipasarkan kerumah-rumah makan dan restoran-restoran.
Karena disamping memenuhi keiginan masyarakat untuk menyantap makanan enak,
kita tetap bisa melestarikan kuliner nusantara yang kian terkikis dengan
makanan-makanan siap saji.
Lele merupakan
jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasa yang lezat, daging empuk, duri
teratur dan dapat disajikan dalam berbagai macam menu masakan. Lele merupakan
jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasa yang lezat, daging empuk, duri
teratur dan dapat disajikan dalam berbagai macam menu masakan. Adapun manfaat
yang di hasilkan dari budidaya lele antara lain:
a. Sebagai bahan makanan
b. Ikan lele jenis
c. Batrachus juga bisa dimanfaatkan
sebagai ikan
pajangan atau hiasan.
Ikan lele yang di
pelihara di sawah dapat bermanfaat untuk memberantas hama padi berupa serangga
air. Karena merupakan salah satu makanan alami ikan lele. Ikan lele juga dapat diramu dengan berbagai
macam obat lain untuk mengobati penyakit asma, menstruasi (datang bulan tidak
teratur), hidung berdarah, kencing berdarah, dll. Selain itu, banyak mengkonsumsi ikan lele
juga dapat menyehatkan jantung. Karena ikan lele lebih banyak mengandung omega
3 di banding dengan jenis ikan lainnya.
1.
ANALISIS INDUSTRI
1.1 Prospek masa depan usaha
Dalam
hal menjalankan usaha ini, prospek yang dapat terlihat akan sangat nampak cerah
sekali, karena tarikan pasar ( demand pull ) yang cukup kuat. Produksinya
kemungkinan akan terus melambung seiring dengan banyaknya peminat dari ikan
lele tersebut.
1.2. Analisis persaingan
Jika
kita menjalankan suatu usaha, pastilah kita akan merasakan yang namanya
persaingan bisnis. Tetapi hal ini tidak berpengaruh dalam bisnis budidaya ikan
lele. Mengapa ? Sampai saat ini, masih banyak sekali kebutuhan ikan lele yang
belum maksimal terpenuhi. Mungkin baru sekitar 60% yang sudah masuk ke pasaran.
Oleh karena itu, masih terbuka lebar peluang pasar yang baik bagi calon
pengusaha yang ingin menggeluti bisnis budidaya ikan lele ini.
1.3. Segmentasi pasar yang akan dimasuki
Pendistribusian
ikan lele baik yang masih belum diolah atau masih hidup maupun yang telah
diolah menjadi makanan siap saji, akhirnya akan dilepas ke pasaran dengan
berbagai segmen, seperti:
1. Pasar Tradisional,
2. Pasar Modern,
3. Konsumsi lele,
4. Penjual makanan jadi skala kecil
ataupun besar.
2.
RESIKO
1. Putuh penanaman modal yang cukup
besar untuk usaha yang lebih besar.
2. Proses pengembalian modal yang cukup lama.
3. Pertumbuhan ikan yang tidak bisa beranjak dewasa.
4. Membiayai operasional yang cukup besar.
2. Proses pengembalian modal yang cukup lama.
3. Pertumbuhan ikan yang tidak bisa beranjak dewasa.
4. Membiayai operasional yang cukup besar.
3.
HAMBATAN
1. Membutuhkan persediaan air yang
cukup banyak,
2. Proses distribusi yang lama mengakibatkan
ikan lele menjadi kurang segar sehingga
kualitasnya menjadi menurun,
3. Mudah terserang penyakit.
Berikut ini
adalah beberapa usaha untuk mengatasi resiko dan hambatan yang kemungkinan
besar akan terjadi pada pembudidayaan ikan lele ini:
- Pemberian pakan yang teratur,
- Mengalirkan air secukupnya kedalam
kolam,
- Melakukan proses pengemasan secara hati-hati.
BAB III
KESIMPULAN
A.
Kripik Singkong
Dari tulisan yang telah penulis uraikan di atas dapat ditarik benang merah
dalam merintis usaha pembuatan keripik singkong, diantaranya adalah bahwa dalam
merintis suatu usaha ada baiknya direncanakan secara matang baik ditinjau dari
prospek masa depan maupun sistem manajemen yang dapat dilakukan untuk mengelola
usaha yang bersangkutan.
Selain itu perlu pula dipikirkan dan diperhitungkan tentang prospek
persaingan, segmentasi pasar dan kelancaran usahanya.
Khusus untuk pengelolaan usaha pembuatan keripik singkong ini, perlu
diperhatikan ketersediaan bahan baku berupa singkong beserta sifat dari
singkong itu sendiri yang dapat membusuk.
Penetapan harga jual merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan
dalam suatu usaha. Harga harus realistis tetapi tidak melupakan modal yang
dikeluarkan untuk melakukan usaha yang bersangkutan tersebut.
B.
Singkong Keju
Berbisnis usaha
singkong keju sangat menguntungkan, karena bahan utamanya sangat mudah dicari,
harganya pun sangat terjangkau dan juga rasanya beraneka ragam seperti
keju,coklat,strawberry,dll.
Tetapi dibalik kesuksesan pasti ada risikonya, risiko singkong keju
antara lain singkong yang digoreng hancur, atau rasanya kurang enak, merendam
singkong terlalu lama dalam larutan bumbu, dan terlalu sering membolak balik
saat digoreng akan membuatnya hancur.
Risiko lain usaha ini adalah pemilihan lokasi yang
kurang tepat. Akibatnya singkong keju hanya terjual sedikit meskipun rasa dan
kualitasnya bisa di andalkan.
C.
Budidaya Ikan Lele
Berbisnis usaha
budidaya ikan lele sangat menguntukan untuk dikelola sebagai usaha sampingan,
dan dapat mengembalikan modal dengan cepat.
Dan kelemahan
dari usaha ini adalah biaya operasioal yang cukup besar, pertumbuhan ikan yang
tidak bisa bernjak dewasa .
1.
www.google.com/budidayaikanlele
2.
www.bisnissingkongkeju.blogspot.com
3.
www.bisnisanekamasakansingkong.com/singkongkeju
4.
Farah Queen, Sukses Memasak
Untuk Keluarga, Edisi ke 2, PT. Pustaka
Binaman Presindo, PT. Gramedia, Jakarta, 2008
5.
Sebagian
di ambil dari http://yoserizal.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar