Minggu, 27 Mei 2012

rasa ini


sampai saat ini aku masih…
berjalan di tengah kegelapan.
di dalam jiwa yang sepi.
di kehampaan hati.
di kesunyian malam…
aku masih…
mencari sebuah rasa.
rasa yang membuat aku mampu bahagia.
rasa yang membuatu menjadi bergairah.
rasa yang sampai saat in aku tak tau artinya.
aku masih….
mencari sebuah arti.
arti dari rasa ini.
rasa yang susah untukku mengerti.
rasa yang membelenggu jiwa ini…
dan aku masih…
terbalut dengan luka.
teriris oleh rasa.
terjatuh karna cinta.
terbuai khayal semu yang memutuskan asa.
tapi,kini aku telah…
menemukan arti rasa.
rasa yang membutakan mata hatiku.
rasa yang mengatur detak jantungku.
rasa yang mampu menghentikan denyut nadiku.
rasa yang mampu menjatuhkan ku…
karna aku yakin…..
rasa ini adalah KAMU….

tanda tanda cinta



Segala puji tentu hanya milik Allah Swt. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulallah SAW.
Tema yang akan dikupas kali ini adalah tema yang selalu menarik bagi siapa saja dan pada masa kapan saja. Dan tema ini selalu laris manis ketika dijadikan lagu-lagu, kapan pun masanya serta menarik ketika dijadikan sajak-sajak atau puisi. Tema yang dimaksud adalah CINTA. Tepatnya Tanda-Tanda Cinta.
Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 165 yang artinya: “Dan di antara manusia ada orang-orang yang membuat tandingan-tandingan selain Allah. Mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang beriman amat sangat cintanya kepada Allah …”.
Cinta bisa diibaratkan lapar dan dahaga. Semua jenis manusia dalam segala tingkat usia dan masa pernah merasakannya. Meskipun obyek dan kadarnya selalu berbeda-beda. Muara cinta tak terbatas kepada sasaran yang bersifat materi (fisik), tetapi juga melampaui batas-batas imateri (nonfisik).
Orang dengan paham materialisme akan menumpahkan cintanya kepada objek yang bersifat materi/fisik, seperti harta, jabatan, wanita, atau anak-anak. Muara cinta seorang mukmin tentu berbeda. Selain pada yang bersifat materi, seorang mukmin dituntut juga untuk mencintai yang nonfisik. Cinta kepada Allahlah yang merupakan muara terakhir bagi seorang mukmin.
Cinta memang urusan hati. Hanya Allah Swt. dan pribadi yang bersangkutanlah yang mengetahuinya. Seorang suami sebenarnya tidak tahu secara pasti apakah istrinya mencintai dirinya atau tidak. Begitu sebaliknya. Namun, meskipun cinta urusan hati,, tanda-tandanya bisa kita ketahui.
Tanda-tanda cinta yang dimaksud di antaranya sebagai berikut.
Banyak mengingat dan menyebut kekasihnya
Orang yang sedang jatuh cinta akan senantiasa mengingat dan menyebut nama sang kekasihnya. Kapan dan di mana saja. Seorang mukmin sejati pun akan senantiasa berdzikir kepada Allah Swt. Segala aktivitas selalu kita awali dengan menyebut Asma Allah yang begituIndah.



Kerinduan yang mendalam untuk senantiasa berjumpa
Jika kita sedang jatuh cinta, para pujangga berkata “gunung akan kudaki, lautan luas akan kuseberangi demi berjumpa dengan pujaan hati” Ketika berjumpa maka segala kerinduan akan tercurahkan. Kerinduan seorang mukmin kepada Allah bisa ditempuh melalui sholat, doa, dan ibadah khusus lainnya.
Namun, perjumpaan dengan Allah yang sebenarnya adalah kematian. Seorang mukmin tidak takut akan kematian. Kematian akan mengantarkan ke perjumpaan dengan Allah SWT.
Merasakan asyiknya berduaan dengan sang Kekasih
Orang yang sedang jatuh cinta tentu merasa asyik ketika berduaan dengan pasangannya. Dunia seakan milik berdua, yang lain ngontrak. (tetapi ingat yang bukan muhrimnya dilarang berduaan di tempat sunyi).
Orang beriman akan menikmati saat-saat berdua dengan Allah SWT. Shalat fardhu dan sunah jadi kegemarannya. Apalagi shalat malam. Di saat itulah suasana hanya berdua-duaan benar-benar terasakan.
Merasa cemburu
Cemburu merupakan salah satu bukti cinta. Seorang suami atau istri akan cemburu manakala pasangannya diganggu orang lain. Kita pun harus cemburu manakala ayat-ayat Allah dilecehkan atau ada orang-orang yang menyekutukan Allah SWT. Kalau kita diam saja… cinta kita masih dipertanyakan.
Rela berkorban demi sang Kekasih
Pengorbanan menjadi tuntutan cinta. Nyawa pun kadang menjadi taruhannya. Pengorbanan bisa berupa harta, pemikiran, maupun tenaga.
Merasa Ridho
Tingkatan tertinggi dari cinta kepada Allah adalah ridho. Kalau kita sudah ridho dengan Allah tentu tidak akan muncul sikap iri, dengki, bahkan korupsi. Karena kita sudah ridho dengan kehendak-Nya. Dan keridhoan dari Allah SWT sajalah yang dicari oleh seorang mukmin.
Bagaimana, apakah tanda-tanda cinta itu ada pada diri kita? Jika tanda-tanda tersebut tidak ada pada diri kita, mari kita pertanyakan seberapa besar cinta kita kepada Allah.

Sabtu, 26 Mei 2012

lagu lagu anak tk


Ada 5 jari ditangan kananku
Ada 5 jari ditangan kiriku
Bila disatukan  dan dibungkukkan badan
 itu tanda beri kehormatan

Tanganku ada dua
Jarinya lima-lima
Kususun keduanya
Mari kita berdoa

Ok class, before  we study, let’s pray together,
Pray begind.

Farel and iqbal how are you?  Just  fane

Farel-farel farel
Iqbal-iqbal-iqbal
Farel ketemu iqbal
Hadap-hadapan berjabat tangan

Maju-maju-maju mundur-mundur-mundur
Kanan kiri bergantian
Melompat jongkok berdiri berjinjit
Mari berkeliling berpegangan. Hore...

Up and down and shake-shake
Up and down and shake-shake
Shake to the left and to the righ
Turn around and shake-shake

Atas bawah goyang-goyang
Atas bawah goyang-goyang
Goyang kiri goyang kanan
Putar-putar goyang-goyang

I love you  you love me
We are happy family



Leng di geleng geleng
Kepala gi geleng geleng
Melemaskan badan
Agar kita bisa geleng-geleng

Tar di putar-putar
Tangan di putar-putar
Melemaskan badan
Agar kita bisa putar-putar

Guk di angguk-angguk
Badan diangguk-angguk
Melemaskan badan
Agar kita bisa angguk-angguk

kisah cinta yang menyakitkan


Mereka telah saling mengenal sejak bersekolah dan sejak menjadi sahabat baik. Mereka berbagi semua dan apapun juga dan menghabiskan banyak waktu bersama dalam dan setelah sekolah. Tetapi hubungan mereka tidak berkembang namun hanyalah sebatas teman. Siti menyimpan rahasia, kekagumannya dan cintanya kepada Imam . Dia memiliki alasan tersendiri untuk menyimpan hal itu sendiri.

TAKUT! Takut akan penolakan, takut jika Imam tidak merasakan hal yang sama,takut kalau Imam tidak menerimanya sebagai temannya lagi,takut kehilangan seseorang yang dia merasa nyaman bersamanya. Setidaknya jika dia tetap menjaga perasaannya, dia mungkin masih bisa bersama Imam dan dengan harapan, bahwa Imam lah yang akan mengatakan bagaimana perasaannya kepada Siti.

Waktu terus berjalan dan sekolah telah bubar. Imam dan Siti pergi ke arah yang berlainan. Imam melanjutkan studinya ke keluar negeri,sedangkan Siti mendapatkan pekerjaan. Mereka tetap saling berhubungan, dengan surat,saling mengirimkan foto masing-masing dan saling mengirimkan hadiah. Siti merindukan Imam akan kembali. Dia telah memutuskan bahwa dia memiliki kekuatan untuk mengatakan kepada Imam bagaimana perasaan cintanya, jika Imam kembali.

Dan tiba-tiba, surat dari Imam terhenti. Siti menulis kepadanya, tetapi tidak ada jawaban.

di mana dia? Apa yang terjadi? Banyak pertanyaan yang ada di kepalanya.Dua tahun berlalu dan Siti tetap berharap bahwa Imam akan kembali atau setidaknya mengiriminya surat.Dan doanya terkabul.

Dia menerima surat dari Imam , mengatakan…! ” Siti, aku punya kejutan untukmu…temui aku di bandara pukul 7 malam. Aku tidak kuat menunggu untuk menemuimu lagi. Cinta dan cium Imam”

Siti berbunga-bunga. Cinta dan cium, berarti banyak bagi seorang wanita yang belum merasakan cinta sebelumnya. Dia begitu gembira atas kata-kata itu.

Ketika harinya telah tiba, Siti menunggu dengan cemas. Dia memakai pakaian terbaiknya dan berusaha terlihat secantik mungkin. Dia mencari Imam kesana kemari. Tetapi tidak dilihatnya Imam . Kemudian datang seorang wanita dengan pakaian ketat berwarna biru yang seksi.

Dia begitu perhatian melihat Siti, “Hai! Aku Angie, temannya Imam.Kamu Siti?” tanyanya. Siti menganggukkan kepala. “Maaf, aku punya kabar buruk bagimu. Imam tidak akan datang. Dia tidak akan datang lagi,” kata wanita itu, sambil meletakkan tangannya di pundaknya Siti.

Siti tidak dapat mempercayai hal yang dia dengar!!! Apa yang telah terjadi?? Siti bingung, dia amat sangat khawatir sekali dan wajahnya menjadi pucat. “di mana Imam ? Apa yang terjadi padanya??? Katakan padaku…” Siti memohon kepada si wanita.

Si wanita melihat dengan cermat ke Siti dan dia menepuk pundak Siti dan mengatakan, “ALAMAK SITI… INI IKE IMAM…APAKAH IKE TERLIHAT CANTIK SEKARANG? AIH….AIH……YEY NGGAK BISA NGENALIN IKE LAGI YAH??? IHHH…SEBEL DEH…..!!!”

Dan kemudian Siti langsung pingsan…:onion-96:

tersenyum saat merasa perih


Hari ini aku tak sanggup menatap wajah nya,aku hanya bisa berpura-pura ceria menutupi bejuta rasa kekecewaan yang ada Di Dalam hati ini.Aku takbisa melupakan nya,aku tak bisa jika harus acuh terhadap nya dan aku selalu berdo'a agar Tuhan dapat memberikan aku kekuatan ketegaran dan kesabaran untuk dapat melepas dan merelakan nya,walau hati berkata masih menyayanginya tapi aku harus melupakannya.

Tapi untuk apa aku menyayanginya jika semua ini di balas dengan dusta hanya manis di bibir tetapi tak ada sebuah pembuktian dan hanya memberi ribuan goresan di hati ini,aku rela melepas dirinya aku rela lupakan semua kenangan indah meski aku harus memaksakannya dan meski aku harus meneteskan airmata kepedihan ini kembali.

Aku hanya bisa tersenyum di dalam kepedihan ini.

KU INGIN ENGKAU MENGERTI BETAPA KAU KU CINTA....Tapi Aku harus bisa HAT (Hiraukan,Abaikan,Tinggalkannya)

lahirnya cinta di stasiun kereta


Lahirnya Cinta di stasiun Kereta



Hari ini aku sadar telah mencintai diri mu dan ku pegang janji mu bahwa kamu tak akan mempermainkan hati dan perasaan ku sampai kapanpun.


Aku masih ingat saat pertama kali kita bertemu di sebuah stasiun daerah Tangerang selatan,aku memang mengenal mu akan tetapi aku belum mencintai dirimu.Saat itu aku menyukai Hans teman mu,penjaga loket stasiun kereta sama seperti mu,Akupun bingung mengapa aku menyukai Hans pria berdarah sunda itu.


Siang itu aku meminta kamu untuk memperkenalkan ku pada Hans sekaligus mencomblangkan aku padanya,tapi saat itu aku belum ada rasa cinta kepada mu walau kita sering berkomunikasi dan sering bertemu.


Saking aku menyayangi Hans,di sekolah aku selalu menceritakan tentang Hans kepada teman-teman ku,ya boleh di bilang aku telah jatuh cinta kepada Hans karena Hans itu Lelaki terindah yang baru hadir dalam hidup ku dan yang sangat ku sayangi.


Seiring berjalanya waktu Hans pun merespon perasaan ku,semakin lama aku semakin dekat dengan kamu dan Hans,aku pun mulai merasa telah mendapatkan hati Hans walau aku tidak mengetahui sepenuhnya tentang Hans.


Masih terbayabayang oleh ku,di setiap hari-hariku selalu di hiasi oleh kamu dan Hans,akupun mulai mengtahui tentang dirimu dan Hans,dulu aku sempat meragukan mu dan Hans karena kalian berasal dari daerah yang terkenal memakai ilmu gaib akan tetapi prasangka ku ini tidak berlangsung lama,aku pun berfikir tidak semua orang yang berasal dari daerah tersebut selalu memakai kekuatan gaib.


Aku masih ingat siang itu setelah aku pulang sekolah seperti biasa aku bersama teman ku berjalan menuju stasiun untuk menunggu kereta jurusan Tanah abang saat aku sampai stasiun aku mencari Hans tapi Hans tidak sedang bekerja saat hari itu.Aku hanya bertemu kamu di stasiun,aku pun bercakap-cakap dengan mu dan setiap Hans tidak masuk kerja kamu selalu menemani ku disela kesibukan mu.Entah mengapa perasaan ku ini berubah kepada mu,aku pun tak mengerti apa yang ku rasakan ini kepada mu apa cinta atau bukan? aku sendiri juga bingung dengan hal ini.


Pagi itu aku mendapat kabar dari salah seorang teman mu dan Hans, dia bilang bahwa Hans itu telah memiliki  seseorang yah bisa di bilang seorang wanita yang mengisi hatinya. Setelah mendengar itu semua aku terkejut,aku pun merasa hati ku ini sakit sekali dan rasa cinta ku kepada Hans telah hancur berkeping-keping di tambah lagi aku mendengar lagu yang di putar oleh penumpang kereta yg sedang menunggu di stasiun. Ya benar aku masih ingat betul lagu itu,lagu yang di bawakan oleh She dengan judul apalah arti cinta.Lagu itu terngiang di telinga ku.
“apalah arti cinta bila aku tak bisa memiliki mu”
“apalah arti cinta bila pada akhirnya takan menyatu”
Dan seterusnya,hati ku semakin sedih dan pilu mendengar lagu itu,tapi kesedihan itu tidak berlangsung lama karena kamu selalu menemani ku di saat galau nya hati ini,kamu selalu membuat ku semangat untuk menghadapi hari-hari ku yang pilu dan membuat hidup ku lebih berarti meski tanpa Hans.



Pada saat itu aku mulai melepas Hans dari hati ku,dengan sejuta rasa rindu,dengan kehancuran di hati ini dan dengan tetesan air mata yang tak lelah membasahi pipi ku.



Aku bangkit menjadi wanita yang tegar,wanita yang tidak mau jatuh di ke dua kalinya di lubang yang sama dan menjadi seorang wanita yang sabar dan ikhlas menerima segala rintangan dan cobaan yang menerpa,karena aku berfikir masih banyak hal yang lebih penting daripada berlarut-larut dalam kesedihan dan juga aku berfikir masih banyak orang yang menyayangiku.


Aku masih ingat hari sabtu sore kamu ingin berjumpa dengan ku di stasiun di tempat biasa aku dengan mu bertemu,aku pun bergegas berangkat ke stasiun dan akhir nya aku bertemu dengan mu.Kamu bilang padaku bahwa kamu ingin mengajak ku pergi jalan-jalan,entah mengapa hati ku senang sekali pada saat itu dan aku pun menjawab “ia aku mau” dan akhir nya kita janjian di tempat biasa.

Cahaya bulan mulai pudar tergantikan oleh sang fajar tak terasa waktu berputar sangat cepat.Pagi itu aku membuka mataku dan langsung terbangun dari tidurku,akupun ingat bahwa hari ini adalah kencan pertama ku dengan mu,aku tidak sabar untuk bertemu dengan mu saat itu.


Kamu telah menunggu ku lama saat itu,aku menghampiri mu yang sedang duduk di sebuah bangku trotoar stasiun,tanpa panjang lebar kamu langsung mengajak ku pergi ke suatu tempat.Aku bahagia sekali sungguh perasaan ku sangat bahagia.


Apa kamu masih ingat cincin itu ? cincin yang kamu berikan kepada ku dengan lambang butterfly yang aku sukai,kamu memakaikan cincin itu di jari manis ku sambil berkata “aku mencintai mu dan akupun serius kepada mu”aku tersenyum malu saat mendengar ucapan mu itu,aku hanya menganggukan kepala untuk memberi isyarat kepada mu bahwa akupun memiliki perasaan yang sama seperti mu. Saat itu matahari sudah hampir tenggelam akupun pulang dengan perasaan yang tak karuan.


Sungguh hal yang tak akan terlupakan dalam hidup ku,di mulai aku mencintai Hans teman mu dan pada akhirnya aku bersama dirimu dan membangun kokoh kastil cinta di hati Kita berdua.Cinta bisa membuat kita senang tertawa menangis marah cemburu dan karena adanya cinta aku bisa merasakan hal yang belum pernah aku rasakan di dalam hidup ku dan akupun takan pernah lupakan lahirnya cinta ku di stasiun kereta.

membangun kerasama tim


Membangun Kerjasama TIM
1
Bab 1
Pendahuluan
DISKRIPSI SINGKAT
Suatu tim dalam suatu kelompok atau organisasi adalah kesatuan kelompok orang yang saling
bersemangat menuju suatu tujuan yang disepakati bersama. Secara teoritis mudah dikatakan,
tetapi dalam kenyataan banyak kendala yang ditemui dalam mewujudkan kerjasama tim dalam
organisasi yang efektif dan efisien. Egoisme, keterampilan intrapersonal, keterampilan
interpersonal, semangat, dan spirit merupakan demensi yang menentukan kerja tim itu.
Perilaku individu dalam kelompok menjadi sangat berbeda pada saat kita melihat kelompok
tersebut menjadi suatu tim kerja. Jika kita menganalisis perilaku individu dalam kelompok atas
dasar vektor sabagai hukum sebab akibat, hasilnya akan mirip atau sama dengan jika dalam tim.
Akan tetapi jika kita menganalisis atas dasar fraktal sebagai hubungan sebab akibat, maka akan
ditemukan kausalitas yang berkelipatan hasilnya tim kerja dibadingkan dengan Tim kerja
bukanlah sekedar sekumpulan orang berkelompok, bekerjasama mencapai suatu tujuan dalam
suatu organisasi, tetapi adalah kerjasama yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan kualitas
satu tingkat lebih tinggi dari kelompok yang dinamis, yaitu lebih efektif dan efisien.
Oleh sebab itu tanpa adanya kelompok yang saling bersama untuk saling berbagi rasa, saling
menghargai, dan saling memberikan semangat satu dengan yang lain, adalah suatu keniscayaan
organisasi akan efektif dan efisien. Itulah TEAM.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Pembelajaran Umum adalah setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu
membentuk TEAM dalam organisasi guna mencapai tujuan yang efektif dan efisien
2. Tujuan Pembelajaran Khusus adalah setelah mengikuti diklat ini peserta mampu
a. Menunjukkan operasionalisasi pertumbuhan kelompok
b. Membentuk kelompok kerja yang dinamis
c. Menunjukkan kualitas tim kerja yang efektif
POKOK BAHASAN
1. Makna Pembentukan Kelompok
a. Arti pentingnya kelompok
b. Tujuan pembentuk Kelompok
c. Jenis-jenis kelompok Kerja
d. Tahap-tahap pembentukan kelompok
e. Teknik pembentukan kelompok
2. Ciri dan persyaratan kelompok dinamis dalam satuan kerja
a. Tentang Komunikasi
b. Motivasi
c. Konflik
d. Kompetisi
e. Sinergi
3. Membangun kelompok yang dinamis dalam satuan kerja
Membangun Kerjasama TIM 2
a. Efektivitas kelompok
b. Membangun Kepercayaan
c. Membangun kesamaan pandang
4. Tim Kerja Yang Efektif
a. Membangun Tim kerja yang efektif
b. Ciri TORI
c. Teknik memotivasi kreativitas dalam tim
d. Dukungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan anggota tim
e. Unsur-unsur kerja sama tim yang efektif
Bab 2
Memahami Tentang Arti
Pentingnya Kelompok
PENGANTAR
Dalam penjelasan pada diskripsi singkat diuraikan bahwa untuk mewujudkan kerja sama dalam
suatu kelompok sangat tidak mudah dilaksanakan namun banyak kendalah yang terjadi. Hal
tersebut disebabkan adanya ketidakserasian dalam kelompok tersebut, misalnya adanya egoisme,
keterampilan intrapersonal dan interpersonal, semangat, dan spirit merupakan demensi yang
menentukan kerja tim itu tidak dikelola atau dimanfaatkan dnegan semaksimal mungkin.
Oleh sebab itu untuk mewadahi semua itu perlu dibangun suatu kelompok, di mana dengan
dibangun kelompok secara otimatis akan terjadi suatu bentuk interaksi antar anggota. Diharapkan
dengan adanya interaksi antar anggota kelompok akan dapat menemukan adanya bentuk-bentuk
hasil interaksi tersebut yang nantinya berguna dalam mengembangkan kelompok itu sendiri.
Dalam bab ini akan di bahas tentang kelompok yang meliputi pengertian kelompok, tujuan
membentuk kelompok, mengetahui jenis-jenis kelompok. Dari semua bahasan pada bab ini akan
memperoleh hasil mengapa kelompok harus dibentuk dan perlu. Dengan mengetahui arti
pentingnya kelompok, maka setiap anggota kelompok akan memahami juga tentang kebutuhan
dan tujuan dalam kelompok tersebut.
APAKAH YANG DIMAKSUD KELOMPOK?
Tidak diragukan lagi, anda pasti pernah mendengar tentang kerjasama tim dan apa artinya di
tempat kerja saat ini. Organisasi Anda mungkin pernah mencoba untuk bekerja lebih bersama tim
dan telah berkhotbah tentang kerjasama tim. Namun, sebagian besar orang lebih akrab dengan
gagasan kerja kelompok. Kerja kelompok menjadi bagian penting dari organisasi. Gagasan
tentang kerja kelompok didasarkan pada suatu pandangan kerja yang berakar dari pengetahuan
kuno bahwa organisasi memiliki lini kendali manajerial, wewenang, dan tanggung jawab kaku.
Dengan kata lain, mereka yang berada dalam posisi kepemimpinan cenderung berasumsi bahwa
merekalah yang harus membuat sebagian besar keputusan tentang kerja, dan pekerja cenderung
berasumsi bahwa mereka harus melakukan apa yang disuruh pemimpinnya.
Pada kerja tim bukan lagi sama dengan kerja kelompok, tetapi sudah melangkah satu tingkat lebih
tinggi dari kerja kelompok. Kerja tim lebih berorientasi dan menekankan pada pemberdayaan
Membangun Kerjasama TIM
3
semua anggota. Keputusan tidak lagi hanya tergantung pada pimpinan, akibat dari keputusan
bukan lagi hanya tanggung jawab pimpinan, tetapi sudah harus menjadi tanggung jawab tim.
Oleh karena itu, kerja tim bukan lagi hanya diperlukan kepercayaan, keterbukaan, penghayatan,
dan kesalingtergantungan saja.
TUJUAN MEMBENTUK TIM (KELOMPOK)
Dalam lingkungan organisasi yang senantiasa berubah dewasa ini, wewenang pengambilan
keputusan yang terkonsentrasi pada sedikit orang tidak lagi mendapatkan hasil yang diinginkan.
Sebagai tambahan, pengambilan keputusan yang tersentralisasi menjadi beban bagi mereka yang
membuat keputusan dan dan membuat frustasi mereka yang tidak bisa bertindak sampai
keputusan itu ada. Komunikasi dalam sistem kerja tradisional bergerak terlalu lambat. Oleh
lambatnya pengambilan keputusan, orang pun terhambat dalam mengambil tindakan tepat waktu
yang bertanggung jawab.
Dengan pendekatan kerja seperti ini, organisasi tidak bisa bersaing dengan sukses, dan orangorang
diseluruh perusahaan merasa tidak dihargai. Ini mengakibatkan rendahnya motivasi dan
kinerja perusahaan. Menggerakkan pengambilan keputusan kunci semakin mendekati garis depan
akan mendatangkan bisnis yang hebat. Pendekatan ini merupakan inti dari kerjasama yang bisa
memberikan hasil luar biasa. Namun, ini juga berarti beroperasi dalam dunia baru bagi sebagian
besar orang.
JENIS-JENIS KELOMPOK
Kelompok Pasif
Kumpulan individu-individu yang cenderung tanpa mempunyai hubungan yang jelas, masingmasing
anggota mempunyai tujuan dan keinginan sendiri-sendiri. Orientasi anggota sangat
individual. Kurang adanya kesadaran sebagai anggota kelompok, mudah timbul kecurigaan satu
dengan lainnya. Terjadinya kelompok hanya didorong oleh kesukarelaan ataupun keterpaksaan.
Kelompok tidak memiliki ukuran pencapaian hasil kerja bersama yang jelas. Mudah timbul rasa
saling menyalahkan diantara anggota. Keterikatan antar anggota kelompok bersifat sementara,
mudah sekali berubah-ubah. Dalam melakukan kegiatan lebih pada sama-sama bekerja, bukan
bekerjasama.
Kelompok Dinamis
Kumpulan individu-individu yang mempunyai hubungan tertentu yang membuat mereka saling
bergantung satu sama lain dalam ukuran-ukuran yang bermakna atau dengan kata lain memiliki
hubungan tertentu yang bermakna. Sekumpulan individu dikatakan sebagai kelompok apabila
memiliki kualifikasi sebagai berikut.
o Keanggotaan yang jelas, teridentifikasi melalui nama atau identitas lainya.
o Adanya kesadaran kelompok sebagai anggota, (memiliki kesatuan persepsi).
o Suatu perasaan mengenai adanya kesamaan tujuan atau sasaran.
o Saling ketergantungan dalam upaya pemenuhan kebutuhan untuk mencapai tujuan.
o Saling interaksi, berkomunikasi untuk bereaksi terhadap anggota lainnya.
o Merupakan satu kesatuan organisasi yang tunggal dalam mencapai tujuan kelompok dengan
terbentuk struktur kelompok.
Kelompok Efektif
Inilah jenis kelompok pada tingkat lanjut, yaitu berkumpulnya sekelompok orang yang didasari
oleh rasa kekompakkan, orientasi pada kesamaan tujuan yang berkualitas unggul, dibatasi oleh
nilai-nilai perilaku yang jelas, sistematis, dan mengikat. Semua anggota mempunyai kualitas
Membangun Kerjasama TIM 4
kompetensi dan integritas yang seimbang. Semangat pembelajaran diantara anggota kelompok
sangat tinggi demi mencapai keberhasilan dan keunggulan bersama.
Yang dimaksud dengan efektivitas tim mencakup empat komponen:
 Efektivitas tugas adalah suatu tingkat dimana tim berhasil meraih hal-hal yang berhubungan
dengan tugas;
 Kesehatan mental diartikan sebagai kesejahteraan, pertumbuhan, dan perkembangan para
anggotanya;
 Keberlangsungan tim memungkinkan tim untuk terus menerus bekerja sama dan berfungsi
efektif;
 Keunggulan hasil kelompok menjadi target utama dan ikrar bersama, sehingga satu dengan
lain anggota saling memberi semangat dan pembelajaran.
Empat komponen kerja tim tersebut dirumuskan dalam istilah TEAM, yaitu togetherness,
emphaty, appreciate, and motivation.
Mengarahkan tim anda menuju tahap Next Level berarti membangun sebuah tim yang:
1. Merupakan sekumpulan orang berkeahlian tinggi dan interaktif yang menggunakan ide dan
motivasi dari semua anggota tim
2. Menggunakan penyebaran informasi untuk membangun tingkat kepercayaan dan tanggung
jawab yang tinggi
3. Menggunakan batasan yang jelas untuk menciptakan kebebasan dan tanggung jawab untuk
menyelesaikan tugas secara efisien
4. Secara efektif menggunakan waktu dan bakat anggota dan pemimpin timnya
5. Menggunakan keahlian pengelolaan diri untuk membuat keputusan tim dan menciptakan
hasil yang luar biasa bagi tim, anggotanya, dan organisasinya.
Contoh:
Kerjasama individu dalam tahap Tim Kerja
Manajer sebuah departemen pengembangan kinerja di sebuah pabrik pembangkit nuklir
diminta menjadi penanggung jawab sebuah laporan berkala (newsletter). Bersamaan dengan
itu, editornya, Bill, ikut menjadi anggota baru tim manajer. Pada rapat pertamanya dengan di
manajer, Bill mengeluh bahwa manajemen membatasi hanya menulis empat halaman untuk
laporan bulanan tentang proyek konstruksi enam ribu pekerja. Padahal, menurut Bill,
pengembangan laporan menjadi enam sampai delapan halaman tentu akan lebih bermanfaat.
Sang manajer bertanya-tanya dalam hati berapa banyak lagi pekerjaan yang akan dilakukan
Bill. Apalagi ia juga bertanggung jawab mengumpulkan informasi, menulis artikel, memotret,
mencetak, dan mengirimkan laporan kepada seluruh tenaga kerja. Manajer tergoda untuk
memberikan batasan (ia merasa batasannya sepuluh halaman), namun kemudian memberinya
objektif kinerja yang lebih jelas. Ia berkala, ”Bill, tulislah segala hal yang diperlukan untuk
dapat berkomunikasi dengan orang-orang dalam proyek ini dan jika ternyata terlalu banyak,
saya akan memberitahumu”.
Bill meninggalkan kantor dengan antusiasme dan energi baru untuk memperbaiki laporannya.
Dengan kepandaiannya, ia mendapatkan bantuan dari anggota timnya: seniman grafis,
fotografer, koordinator tugas, pekerjaan lapangan, dan yang lainnya. Dalam waktu sepuluh
bulan, mereka telah mengubah laporan itu menjadi majalah tiga puluh dua halaman yang
menjadi alat komunikasi yang paling diminati. Majalah itu amat informatif dan mendapatkan
amat banyak penghargaan sehingga pemilik proyek meminta depan puluh delapan kopi
majalah itu untuk dewan direksinya.
Membangun Kerjasama TIM
5
Sebagai seorang anggota tim manajer, Bill bertanggung jawab penuh untuk efektivitas
laporan tersebut. Dan, sebagai balasannya, Bill mengumpulkan bantuan dari rekan anggota
timnya. Saat mereka mendapatkan kenyamanan dengan tanggung jawab dan wewenang baru,
mereka mulai bereksperimen, memperbaiki laporan secara signifikan, dan menghasilkan alat
komunikasi yang paling penting.
Dalam kasus ini, mendelegasikan kepemilikan dan tanggung jawab sepenuhnya kepada Bill
dan anggota tim lainnya menghadirkan sebuah laporan kerja a dan hasil yang luar biasa.
Pertanyaan
Mengarahkan individu menuju tahap Tim Kerja
Dari contoh di atas, kami menjelaskan bagaimana Bill dan anggota tim lainnya mendapat
perluasan tanggung jawab dan wewenang untuk membuat keputusan tentang sebuah laporan
berkala. Sebagai contoh, mereka:
 Memutuskan berapa banyak halaman laporan tersebut
 Memutuskan isi laporan
 Bertanggung jawab dalam mengendalikan anggaran laporan
 Dapat melibatkan orang lain untuk membantu memberikan artikel dan foto
 Menjawab semua pertanyaan tentang laporan
 Memutuskan berapa jam mereka harus bekerja untuk mencapai hasil yang diinginkan
Dari contoh ini, bagaimana Anda dan anggota tim dapat memanfaatkan dengan baik
perluasan wewenang dan kepemilikan tugas yang lebih langsung? Keputusan apa yang
supervisor Anda buat sekarang yang bisa dibuat oleh tim Anda.
RANGKUMAN
Pada bab ini membahas tentang hal-hal sifatnya masih mendasar yang harus dipahami oleh setiap
peserta tentang , pengertian kelompok, tujuan membentuk kelompok dan jenis-jenis kelompok.
1. Pengertian Kelompok adalah pada dasarnya bentuk kerja sama tim, yang mengungkapkan
gagasan untuk mencapai tujuan bersama dalam tim, serta mengekpresikan adanya tanggung
jawab, menajerial, kewenangan, leadership dalam mengambil keputusan.
2. Tujuan membentuk kelompok adalah di samping untuk menyusun kekuatan/ kesepakatan,
kerjasama dna strategi dapat juga digunakan untuk pendistribusian wewenang, pengambilan
keputusan, tanggung jawab, membangun sistem komunikasi untuk mempercepat proses
pencapaian tujuan organisasi
3. Jenis-jenis kelompok antara lain:
a. Kelompok pasif adalah bentuk kelompok yang tidak memiliki , tujuan dan keingina yang
jelas, maunya berjalan sendiri-sendiri sesuai dengan keinginannya. Bersifat individul,
kurang adanya kesadaran, adanya saling curiga, tidak adanya saling pengertian, saling
menyalahkan dan keterikatan atau hubungan sering berubah-ubah (labil)
b. Kelompok dinamis, adalah kelompok yang memiliki hubunga yang jelas, adanya saling
ketergantungan, memiliki anggotanya jelas, adanya kesadaran antar anggota, adanya
kesamaan tujuan, interaksi yang sehat, adanya satu kesatuan dalam mencapai tujuan
organisasi
c. Kelompok efektif, berkumpulnya sekelompok orang yang didasari oleh rasa
kekompakkan, orientasi pada kesamaan tujuan yang berkualitas unggul, dibatasi oleh
nilai-nilai perilaku yang jelas, sistematis, dan mengikat. Semua anggota mempunyai
Membangun Kerjasama TIM 6
kualitas kompetensi dan integritas yang seimbang. Di samping itu ada 4 komponen dalam
kelompok yaitu adanya; togetherness, emphaty, appreciate, motivasion.
LATIHAN
1. Apakah yang dimaksud tentang kelompok ? Jelaskan secara singkat tentang unsur-unsur dari
suatu kelompok?
2. Mengapa seseorang memerlukan kelompok? Jelaskan dan apa yang menjadi kelompok itu
penting?
3. Sebutkan jenis-jenis kelompok yang anda ketahui?
4. Sebutkan perbedaan antara kelompok dinamis dan efektif ?
5. Jelaskan atau rumuskan yang menjadi ciri dari :
a. Kelompok pasif
b. Kelompok dinamis
c. Kelompok efektif
Bab 3
Tim Kerja Yang Efektif
PENGANTAR
Sebelumnya pada bab 2 telah diuraikan tentang pengertian kelompok, tujuan membentuk
kelompok dan jenis-jenis kelompok. Salah satu dari jenis kelompok adalah kelompok efektif.
Kelompok efektif pada dasarnya adalah bentuk kelompok yang memiliki ciri-ciri lebih lengkap
atau yang ingin dicapai oleh setiap tim kerja atau kelompok kerja. Efektivitas kelompok adalah
salah satu diimpikan dari setiap tim kerja kelompok, di mana dengan sebutan tim kerja yang
efektif, maka kelompok/tim kerja tersebut telah mampu menunjukkan kinerja lebih dari kinerja
tim lainnya.
Pada bab di bawah ini akan menjelaskan mengenai bentuk efektivitas tim yang efektif, ciri-ciri
Tim yang efektif, serta ciri tim yang kurang efektif. Dengan memahami efektivitas tim maupun
kekurangefektifan tim, maka diharapkan peserta mampu menumbuhkan, dan atau
mengembangkan serta membentuk tik kerja yang efektif.
EFEKTIVITAS TIM
Efektivitas Tim kerja merupakan suatu sistem kerja dari tim yang telah terbangun sedemikian
rupa, di mana suatu tim mampu mengantisipasi atau memberikan gambaran kerja tim dalam
menghadapi situasi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di sisi lain
efektivitas kerja tim dapat di digambarkan adanya desentralisasi pengelolaan atau manajerial,
sehingga mempercepat arus komunikasi dan pengambilan keputusan dalam mengantisipasi
keadaan serta lebih cepat dan mempermudah pencapaian tujuan.
Adapun yang menjadi komponen efektivitas tim mencakup empat komponen:
 Efektivitas tugas adalah suatu tingkat dimana tim berhasil meraih hal-hal yang berhubungan
dengan tugas;
 Kesehatan mental diartikan sebagai kesejahteraan, pertumbuhan, dan perkembangan para
anggotanya;
Membangun Kerjasama TIM
7
 Keberlangsungan tim memungkinkan tim untuk terus menerus bekerja sama dan berfungsi
efektif.
 Keberlangsungan tim ditentukan oleh motivasi masing-masing anggota untuk saling
mendukung dan saling membelajarkan
CIRI-CIRI TIM KERJA YANG EFEKTIF
Sedangkan untuk memperjelas dalam memahami efektivitas tim kerja yang efektif, di bawah ini
jenis-jenis kategori perilaku anggota tim yang efektif. Ada dua katagori perilaku anggota tim
yang efektif antara lain :
1. Perilaku yang berorientasi pada tugas
o Mengambil insiatif, antara lain mengajukan pendapat, baru merumuskan dan memberi
pengertian baru terhadap masalah sehingga menjadi jelas.
o Mencari informasi, antara lain meminta penjelasan terhadap apa yang diajukan, meminta
tambahan informasi atau fakta/data
o Mengumpulkan pendapat, menanyakan ekspresi perasaan anggota, usul atau ide para
anggota tim terhadap suatu permasalahan.
o Memberi informasi, menyajikan fakta dan memberikan kesimpulan dengan illustrasi
pengalaman.
o Mencari pendapat, antara lain menanyakan pendapat atau keyakinan anggota tentang
saran, terutama yang terkait dengan nilai-nilai, bukan fakta.
o Mengolah informasi, yaitu menjelaskan, memberi contoh, menafsirkan dan
menggambarkan akibat yang terjadi apabila saran dilaksanakan.
o Mengkoordinasikan, antara lain menyatukan berbagai pendapat atau saran,
mengintegrasikan aktivitas anggota-anggota atau sub-sub kelompok.
o Menyimpulkan, antara lain menyimpulkan pendapat atau saran yang saling berhubungan,
dan mengulang saran tersebut setelah tim selesai mendiskusikan.
2. Perilaku yang berorientasi pada pemeliharaan Tim
o Mendorong pemeliharaan hubungan, seperti mudah berteman, ramah, cepat tanggap,
menghargai, menyetujui dan menerima pendapat orang lain.
o Mendorong keterlibatan anggota, dengan berusaha agar semua terlibat dalam
pembicaraan.
o Membuat norma kerja, yaitu adanya kesepakatan norma kerja tim untuk kelancaran dan
ketertiban pertemuan/diskusi, menilai dan mengambil keputusan serta untuk
memperingatkan tim bila norma tersebut dilanggar.
o Mengikuti kesepakatan.
o Mengekspresikan pendapat tim, berusaha menyimpulkan perasaan tim terhadap suatu
keputusan.
CIRI-CIRI TIM KERJA YANG KURANG EFEKTIF
Di atas telah dijelaskan tentang ciri-ciri Tim Kerja yang Efektif. Namun lebih lengkap lagi
apabila setiap anggota dalam tim kerja yang efektif juga mengetahui atau mengerti tentang Ciriciri
tim kerja yang kurang efektif. Adapun ciri-ciri utama dari tim kerja yang kurang efektif
adalah sebagai berikut:
 Menentang; mengritik, menyalahkan orang lain, menentang kelompok atau perorangan, dan
merendahkan orang lain.
 Menghalangi, antara lain menghalangi kemajuan tim.
Membangun Kerjasama TIM 8
 Mendominasi, memborong pembicaraan dalam tim dengan menekan pendapatnya sendiri,
seolah-olah ingin mendapat pujian.
 Menyaingi, selalu berusaha terlebih dahulu mengajukan pendapat dari orang lain, istilahnya
mencari muka didepan pimpinan.
 Mencari simpati, antara lain mencoba mempengaruhi anggota lain atas kegagalan tim,
menciptakan kondisi yang tidak mendukung tim.
 Menyokong pendapat tertentu, mengajukan atau mendukung pendapat tertentu yang berkaitan
dengan kepentingannya.
 Menganggu proses, menginterupsi pekerjaan tim dengan pemikiran yang tidak relevan.
 Mencari nama, yaitu mencoba menarik perhatian anggota tim kepadanya dengan perilaku
yang aneh-aneh.
 Berbuat acug tak acuh, yaitu berlaku pasif , bersikap masa bodoh, tidak perduli terhadap
situasi tim.
RANGKUMAN
Tim kerja yang efektif merupakan bentuk kerja tim yang diperoleh oleh suatu tim dengan
mengutamakan efektivitas dan efisiensi proses baik dari segi waktu, biaya, dan tenaga. Tim kerja
yang efektif ditandai dengan terbangunnya suatu sistem kerja tim sedemikian rupa, di mana suatu
tim mampu mengantisipasi atau memberikan gambaran kerja tim sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Ada dua bentuk tim kerja yang tim kerja yang efektif dan
kurang efektif.
Untuk komponen atau unsur tim kerja yang efektif adalah, adanya:
 Efektivitas tugas adalah suatu tingkat dimana tim berhasil meraih hal-hal yang berhubungan
dengan tugas;
 Kesehatan mental diartikan sebagai kesejahteraan, pertumbuhan, dan perkembangan para
anggotanya;
 Keberlangsungan tim memungkinkan tim untuk terus menerus bekerja sama dan berfungsi
efektif.
 Keberlangsungan tim ditentukan oleh motivasi masing-masing anggota untuk saling
mendukung dan saling membelajarkan.
Sedangkan kategori perilaku anggota dalam tim kerja yang efektif adalah terdiri dari:
1. Perilaku yang berorientasi pada tugas, adalah seluruh anggota mampu mengambil
inisiatif dan menggali suluruh potensi sumber daya dalam rangka penyelesaian tugas
yang ingin dicapai
2. Perilaku yang berorientasi pada pemeliharaan Tim, adalah diutamakan adanya
pemeliharaan hubungan antar anggota, keterlibatan anggota, membangun kesepakatan,
membuat norma kerja secara bersama-sama serta pengambilan keputusan bersama
dengan melibatkan anggota tim.
Untuk mengetahui ciri-ciri tim kerja yang kurang efektif adalah mencakup bentuk yang
mencerminkan tindakan negatif terhadap tim seperi, mengkritik, menyalahkan, menentang,
mendominasi, mengganggu, mencari simpati dnegan mengorbankan orang lain, bersikap apriori
dll
LATIHAN
1. Apakah yang dapat anda jelaskan tentang efektivitas tim dalam mencapai tujuan kelompok?
Membangun Kerjasama TIM
9
2. Biasanya proses sentralisasi leadership sangat mengganggu efektivitas kerja tim. Langkah apa
yang anda lakukan apabila tim kerja anda menginginkan dalam mencapai tujuan yang
diinginkan dapat dicapai dengan cepat?
3. Sebutkan komponen tim kerja yang efektif ?
4. Apa yang dimaksud dengan efektivitas tugas dalam tim ?
5. Sebutkan ciri-ciri tim kerja yang efektif, minimal 5 ciri yang anda ketahui!
6. Apakah yang paling mudah menandai tim kerja yang kurang efektif?
Bab 4
Tahap Pembentukan
Kelompok
PENGANTAR
Apa yang perlu anda pikirkan apabila anda melihat sekelompok orang atau kerumunan orang
beramai-ramai memindahkan tumpukan pasir dari pingir jalan ke tempat yang lebih dekat dengan
orang yang sedang membangun rumah. Di situ ada berbagai jenis pekerjaan yang sedang ia
kerjakan, misalnya ada yang di atas truk menurunkan pasir, ada yang menempatkan pasir ke
dalam karung, mengikat karung yang telah terisi pasir, mengangkut karung ke dekar rumah yang
sedang dibangun, dan seterusnya. Tentu yang sedang anda pikirkan adalah kelompok orang
bekerja sama memindahkan pasir dari satu tempat ke tempat lain, dapat dilaksanakan dengan
mudah, tidak melelahkan, serta tidak memerlukan waktu yang lama.
Perta nyaannya adalah, mengapa orang berkelompok?, mengapa orang melakukan kerja sama,
bagaimana caranya dalam membentuk kelompok, apakah ciri-ciri kelompok dan banyak lagi yang
menjadi pertanyaan dalam pikiran anda. Hal ini perlu anda pahami dan cermati secara mendalam
apabila anda nantinya mempunyai pekerjaan yang sama seperti kasus di atas. Uraian di bawah in
akan mengupas hal-hal yang berkaitan dnegan kelompok.
TAHAP PEMBENTUKAN KELOMPOK
Setelah kelompok terbentuk yang terdiri dari para anggota yang terdiri dari orang-orang yang
memiliki berbagai karakter dan nilai yang menyatu dan sepakat untuk menjadi satu kesatuan
(kelompok) yang lebih baik. Itulah yang terjadi, selanjutnya kelompok yang telah terbentuk
walaupun belum optimal berjalan dengan sangat fluktuatif. Ada kelompok kecil yang tidak
tumbuh dan kadang-kadang ada yang berkembang dengan psat sehingga menjadi organisasi yang
besar dan bonafit. Itulah yang dinamakan pertumbuhan atau perkembangan kelompok.
Ada tahap-tahap pertumbuhan atau perkembangan kelompok yang perlu diketahui, antara lain:
tahap pembentukan kekompakan, tahap pancaroba, tahap norma, dan tahap pencapaian
kinerja.(Tuckman). Hanya saja dalam rumusan Tuckman tidak terlihat adanya hal yang
menyangkut evaluasi dan balikan dalam pertumbuhan dalam kelompok. Rumusan pertumbuhan
atau perkembangan kelompok menurut Tuckman adalah: fase pembentukan, fase perubahan, fase
pembentukan norma dan fase berprestasi.
Sedangkan menurut Gibson bahwa dalam pembentukan kelompok harus melalui 4 (empat)
hal, antara lain: kedekatan, adanya daya tarik, adanya kesamaan tujuan dan alasan ekonomi.
Membangun Kerjasama TIM 10
Sementara menurut R Y Chang untuk menjadi kelompok yang efektif dilandasi dengan adanya
keseragaman tim, motivasi tim, mampu menyelesaikan konflik dan mengadakan komunikasi dan
mendengar secara efektif.
Dalam buku Organization and Management FE Kast dan JE Rosenzweig pertumbuhan kelompok
terjadi karena adanya dua dimensi yaitu adanya dimensi hubungan manusia dan hubungan tugas.
Sedangkan pertumbuhan dan perkembangan kelompok terjadi karena ada beberapa fase yaitu:
1. Fase terbentuk
Pada fase ini mulai terbentuk dengan ditandai dengan adanya suatu pengertian dari orangorang/
anggota dan mempunyai kepentingan bersama, tetapi diantara anggota belum
mengetahui:
a. apa yang akan dilakukan
b. tujuannya
c. sarana apa yang diperlukan
Tanda-tanda dari tahap ini biasanya, orang-orang masih menunggu (beku), kurang
menampakkan aktivitasnya dan hanya menerima pengarahan dari pimpinan kelompok.
2. Fase Tersusun
Selanjutnya tahap ini ditandai dengan mencari bentuk hubungan. Hal ini ditandainya dengan:
a. adanya kebingungan dalam memperoleh peran atau kekuasaan.
b. terjadi konflik
c. munculnya penolakan
3. Fase Terfokus
Pada bagian ini anggota setelah memperoleh kekuasaan dan menyelesaikan konflik,
selanjutnya berusaha memecahkan masalah dengan :
a. Bertukar informasi
b. mengetengahkan pendapat dan ide-ide
c. tujuan untuk kelompok
d. adanya rasa solidaritas
e. rasa ketergantungan
4. Fase Dewasa
Pada tahap ini ditandai dengan:
a. kemampuan memecahkan masalah
b. saling membutuhkan antar anggota
c. menentukan/menyusun nilai dan norma
d. mengembangkan tingkat komunikasi
e. kebersamaan
Sedangkan apabila diketahui bahwa terbentuknya sampai pertumbuhan kelompok yang
ditentukan oleh dua dimensi dan dikaitkan dengan tahap-tahap terbentuknya kelompok yaitu oleh
dimensi hubungan dan dimensi tugas. Oleh sebab itu apabila di buat gambar, maka dapat dilihat
pada bagan di bawah ini:.
Membangun Kerjasama TIM
11
Gb. 1
Fase Terbentuknya Kelompok
Pengertian
Tergantung
Kebingungan
Konflik
Keterpaduan
Solidaritas
Saling membutuhkan
Saling Tergan- tung
Hubungan
Personal
Hubungan
Tugas
Tujuan ?
Metode ?
Siabidiba
Integritas ?
Tukarmenukar
Informasi
Membentuk
Ide-ide
Pemecahan Masalah
Penyempurnaan
tugas
Sumber : FE Kast dan JE Rosenzweig, Organization and Management.
CIRI DAN PERSYARATAN KELOMPOK DINAMIS
Biasanya untuk membangun kelompok yang dinamis ditandai oleh beberapa ciri. Ciri-ciri tersebut
juga merupakan persyaratan agar suatu kelompok dapat disebut dengan dinamis. Sejalan dengan
proses pertumbuhan kelompok maka ciri dan persyaratan akan terjadi yang menyangkut nilainilai
yang mempengaruhi pada sikap dan perilaku manusia. Diantaranya adalah komunikasi, kerja
sama, konflik, saling percaya, keterbukaan, umpan balik, realisasi diri, saling ketergantungan
Dari perisitiwa-peristiwa di atas ini sangat diperlukan dalam kegiatan membangun sebuah
kelompok yang dapat melandasi dalam diri individu untuk dapat lebih berkembang dengan
berbagai metode, sehingga dapat tercipta/terbangun kerjasama tim yang lebih baik. untuk lebih
jelasnya unsur peristiwa dalam kelompok akan dijelaskan di bawah ini.
KOMUNIKASI
Individu berkelompok dan berkumpul bersama selalu melakukan interaksi satu dengan lainnya
dan sering melakukan hubungan sosial di dalamnya. Untuk melakukan interaksi ini perlu adanya
perantara yang disebut dengan komunikasi sehingga satu dengan lainnya mendapatkan satu
pengertian. Menurut Mulyana dan Rahmat, mengatakan bahwa komunikasi adalah perilaku
hubungan antar manusia dan dapat diperolehnya kepuasan karena terpenuhi kebutuhan dari hasil
interaksi dengan manusia lainnya. Komunikasi terbentuk melalui pesan yang disampaikan
melalui perilaku verbal dan non verbal (verbal: melalui ucapan dan tulisan) sedangkan (non
verbal melalui .gerakan-gerakan organ tubuh).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah pesan yang disampaikan kepada orang
lain atau sekelompok orang dengan melalui perilaku untuk memenuhi kebutuhannya.
Pertanyaannya adalah “Bagaimana menggunakan komunikasi dalam suatu kelompok” Oleh
karena itu, komunikasi yang efektif akan menghasilkan kelompok yang efektif pula. Adapun
ruang lingkup komunikasi terdiri dari: lingkungan sosial, kebenaran, penggunaan bahasa,
kebudayaan, kepribasian, Di bawah ini akan digambarkan alur kumunikasi dan ruang lingkupnya.
Membangun Kerjasama TIM 12
Komponen yang terlibat dalam komunikasi adalah antara lain:
1. personal, sebagai pengirim pesan dipengaruhi adanya: sikap (bertindak, berppikir,
merasakan, persepsi pada obyek, gagasan, situasi dan nilai tertentu; emosi (pemberi
semangat, pembawa informasi interpersonal, sebagai sumber informasi), kepercayaan,
(perasaan benar dan salah, sugesti otoritas, pengalaman dan instuisi), kebiasaan; (kemauan,
dan memberikan pola perilaku yang dapat diramal), dan kemauan; (keinginan lebih kuat,
cara-cara untuk lebih maaju, kecerdasan, adanya semangat).
2. pesan, merupakan perwujudan dari gagasan yang ada dalam pikiran seseorang yang
disampaiakan dalam bentuk lambang (verbal: bahasa dan non verbal: gerakan-gerakan tubuh)
3. media, merupakan sarana atau alat yang memungkinkan proses komunikasi bisa berlangsung
(udara, air, benda padat, alat elektronik, media cetak)
Dengan demikian dalam proses komunikasi yang terdiri dari 3 (tiga) unsur (orang, pesan dan
alat) dapat divusualisasikan sbb.:
Umpan Balik
Gb. 3. Proses Komunikasi
Dalam membentuk komunikasi yang efektif mempunyai ciri-ciri:
a. menimbulkan kesenangan kedua belah pihak
b. meningkatkan hubungan sosial lebih baik
c. adanya pengertian
d. dapat mempengaruhi terhadap sikap
e. adanya kesepahaman.
MOTIVASI
Perilaku individu dalam kelompok selalu dilandasi oleh dorongan atau motivasi yang
memberikan semangat sehingga memberikan warna dalam dinamika anggotanya dalam
kelompok. Dinamika ini akan ditandai oleh adanya perbedaan dan persamaan motivasi diantara
anggota kelompok. Individu sebagai anggota kelompok adalah unik, tak ada yang sama persis
antara anggota satu dengan lainnya. Keunikan tersebut salah satunya juga didasari oleh motivasi,
dan motivasi ini dibentuk oleh komposisi dari berbagai dorongan dan keinginan individu. Oleh
karena itu, banyak teori motivasi dan para ahlinya yang terus bermunculan karena disibukan oleh
keinginan mencari formulasi komposisi penyebab motivasi ini untuk mendekati komposisi yang
paling tepat.
Di samping itu, komposisi dorongan dan keinginan menjadi motivasi ini juga tidak senantiasa
sama dari lintas waktu dan lintas kesempatan. Perubahan dan perbedaan perubahan ini
menjadikan kelompok menjadi tumbuh secara dinamis, yang suatu saat muncul konflik dan suatu
saat muncul sinergis kelompok.
Untuk melihat karakteristik motivasi masing-masing individu ini, dapat digunakan instrument
tentang motivasi atas dasar teori Mc. Clelland dan A. Maslow.
Pengirim Media Penerima
Pesan
Membangun Kerjasama TIM
13
KONFLIK
Konflik merupakan proses yang terjadi pada kelompok orang karena adanya perbedaan rasional
dan pengertian di antara anggota. Apabila perilaku seseorang terhambat oleh perilaku orang lain
atau kejadian-kejadiann yang berada di luar wilayah kendalinya. Dalam suatu kelompok yang
terbentuk dari orang-orang yang memiliki kompetensi, pengetahuan, lingkungan sosial dan
budaya berbeda besar kemungkinannya bahwa konflik akan timbul. Oleh sebab itu dalam proses
dinamika kelompok konflik baru muncul dalam tahap penyesuaian menuju pada perubahan.
Karena pada tahap pembentukan kelompok ini tidak dapat dihindari akan terjadinya konflik.
Bentuk dan sumber Konflik yang terjadi antar individu menurut Thomas dan Kilmas, disebabkan
oleh:
1. konflik informasional (perbedaan informasi)
2. konflik persepsional (perbedaan persepsi)
3. konflik peran (ketidakjelasan peran)
Sedangkan gaya Reaksi Terhadap Konflik setiap orang memiliki gaya tersendiri dalam situasi
konflik yang sama (Robert B. Meaddux, Team Buliding). Ada dua dimensi perilaku anggota
menanggapi konflik di dalam kelompok yaitu,
1. Dimensi Asertif
Adalah dimensi yang terkait dengan upaya individu untuk memenuhi kebutuhan dan
kepentingan dirinya sendiri.
2. Dimensi kooperatif
Suatu dimensi yang terkait dengan upaya individu untuk memenuhi keinginan dan
kepentingan orang lain dalam penyesuaian diri terhadap tuntutan sosial.
Pertemuan antara dua dimensi tersebut, terdapat kemungkinan 5 (lima) gaya reaksi individu
terhadap konflik yang muncul.
1. Kompetitif (menang-kalah), dimensi asertif tinggi dan kooperatif rendah, artinya tidak
segan-segan dengan mengorbankan kepentingan orang lain, hanya berorientasi pada
kekuasaan, dan melakukan konfrontasi dan tidak mengidahkan kepentingan dan tujuan orang
lain.
2. Akomodatif, kooperatif tinggi, asertif rendah, dimaksudkan bahwa cenderung mengutamakan
kepentingan orang lain, rela mengorbankan kepentingan dirinya sendiri.
3. Kolaboratif, asertif tinggi dan kooperatif tinggi, artinya orang yang dalam mencapai tujuan
lebih mengutamakan pencapai tujuan bersama dan seimbang.
4. Penghindaran Dir (avoidatif)i, asertif rendah dan kooperatif rendah, di mana orang tersebut
selalu menghindarkan diri dari situasi konflik, dengan berupaya menunda persoalan sampai
waktu yang tidak jelas.
5. Kompromtifi, keseimbangan antara dimensi asertif dan kooperatif sama, tidak ada istilah
menang dan kalah, seluruh anggota secara sadar mengurangi tujuan kegiatan dan
mengutamakan kepentingan bersama.
Kelima gaya tersebut akan terlihat sebagai kebiasaan setiap anggota kelompok dalam setiap
menghadapi konflik. Kebiasaan ini dapat dilihat dengan menggunakan instrumen dalam lampiran
( ) yang menunjukkan gayanya setiap orang.
Menurut Pendapat Richard Y Chang tentang bagaimana membuat langkah-langkah penyelesaian
masalah konflik adalah:
Membangun Kerjasama TIM 14
- Mengakui adanya konflik, konflik harus diakui bahwa dalam suatu kelompok/organisasi
pasti ada, dan konflik bukan sebagai suatu penghalang tetapi sebagai tuntutan untuk meraih
tujuan lebih baik.
- Mengidentifikasi Konflik, pada kegiatan ini sangat diperlukan dan memerlukan keahlian
khusus untuk mencari akar masalah/ persoalan (biasanya oleh masalah pribadi atau
kelompok)
- Mendengar dari berbagai sudut pandang, untuk mencari akar masalah maka diperlukan
masukan-masukan dari anggota dengan melakukan sumbang saran (Brainstroming)
- Bersama mengkaji cara penyelsaian konflik, dengan melakukan diskusi terbuka untuk
memperluas jaringan informasi dan alternatif lain untuk mengarahkan pada rasa percayaa dan
hubungan yang sehat antar anggota yang terlibat. Sehingga timbul rasa saling menyukasi,
kerja sama yang efektif.
- Dapat kesepakatan dan tanggung jawab menentukan solusi, mengajak dan mendorong
anggota untuk bekerjasama dalam memecahkan permasalahan dan dapat diterima oleh
anggota dengan senang. Sehingga solusi harus diusahakan dipecahkan bersama-sama
- Melakukan tindak lanjut untuk mengkaji solusi, membuat jadwal serta tanggung jawab
untuk melaksanakan komitmen dalam membuat tingkat keefektifan resolusi yang diberikan
dalam kelompok.
KOMPETISI
Perilaku anggota kelompok dengan adanya dinamika konflik maka akan dilanjutkan
pertumbuhannya menjadi perilaku kompetitif. Munculnya situasi kompetitif ini didasari oleh
kurang adanya rasa percaya baik pada diri sendiri maupun pada orang lain. Dinamika menguji
diri di antara para anggota kelompok ini akan menimbulkan dorongan untuk saling berkompetisi.
Harga diri menjadi salah satu dasar utama individu untuk berperilaku kompetitif.
Ada dua jenis perilaku kompetitif yaitu kompetitif yang sehat dan kompetitif tidak sehat.
Kompetitif yang sehat dilandasi oleh dorongan dan keinginan positif konstruktif. Sedang
kompetisi yang tidak sehat dilandasi oleh dorongan dan keinginan yang negatif dan destruktif.
Sesuai dengan teori Maslow dalam motivasi, kompetisi yang sehat akan menuju pada dorongan
dan keinginan aktualisasi diri, sedang kompetisi tidak sehat akan menumbuhkan dorongan dan
keinginan yang menuju pada dorongon primitif, yaitu pada tingkatan kebutuhan yang lebih
rendah dari kebutuhan harga diri itu sendiri.
KERJASAMA (SINERGI)
Kerjasama merupakan sarana dan menjadi tanda dari kualitas kedinamisan kelompok sebagai
suatu wadah perkumpulan orang. Semakin baik kerjasama anggota kelompok akan menunjukkan
pula semakin dinamisnya kelompok tersebut dalam mencapai tujuan bersama. Tingkat kualitas
kerjasama kelompok dipengaruhi oleh hal-hal berikut.
1. rasa saling percaya,
2. keterbukaan,
3. realisasi diri, dan
4. saling ketergantungan.
Namun demikian keempat unsur tersebut sangat sulit dilaksanakan. Oleh sebab itu, dapat diurai
lebih dalam melalui pemahaman terhadap “Kelompok Yang Efektif” Ada dua hal yang
mempengaruhi terhadap kelompok yang efektif, antara lain adalah:
1. Perilaku Kelompok Yang Berorientasi pada Tugas
Membangun Kerjasama TIM
15
Perilaku kelompok ini hanya mengingatkan dan mengajak para anggota kelompoknya untuk
mewujudkan pencapaian tujuan organisasn. Ciri kelompok yang berorientasi pada tugas
adalah:
a. mengambil inisiatif, mengajukan pendapat baru, memberi pengertian baru
b. mencari informasi, meminta penjelasan lebih jelas
c. mengumpulkan pendapat, menanyakan perasaan anggotanya terhadap suatu masalah
d. memberi informasi, menyajikan fakta dan memberikan kesimpulan
e. mencari pendapat, menanyakan pendapat atau keyakinan anggota
f. mengolah informasi, menjelaskan, memberi contoh menafsirkan dan menggambarkan
informasi
g. mengkoordinasikan, menyatukan berbagai pendapat
h. menyimpulkan, menyimpulkan pendapat dan saran dan mengulang saran setelah diskusi.
2. Perilaku Kelompok Berorientasi Pada Hubungan
Pada tipe kelompok ini berorientasi pada keutuhan kelompok dalam menjalankan tugasnya,
sehingga ditekankan pada:
a. mendorong pemeliharaan hubungan (mudah berteman, ramah, cepat tanggap,
menghargai, menyetujui dan menerima pendapat orang lain).
b. Mengacu pada keterlibatan anggota (agar semua anggota ambil bagian/terlibat dalam
kegiatan apapun)
c. Membuat norma kerja, (misalnya mengusulkan adanya kesepakatan tentang norma kerja
sebagai aturan kerja kelompok)
d. Mengikuti kesepakatan, (menerima pendapat dengan kelompok dan menjadi pendengar
yang baik dalam proses kegiatan)
e. Mengekspresikan pendapat kelompok, (berusaha dalam setiap bicara menunjukan
perasaan kelompok)
Bentuk kelompok yang kurang efektif, adalah diantaranya:
a. menentang, menyalahkan orang lain, sikap menentang kelompok
b. menghalangi, menghalangi kemajuan
c. mendominasi, memborong pembicaraan dalam kelompok
d. menyaingi, selalu berusaha mengajukan pendapat lebih dari orang lain.
e. Mencari simpati, mencoba mempengaruhi orang lain agar tertarik pada satu
permasalahan tertentu saja
f. Menyokong pendapat tertentu, menyokong untuk kepentingan hidupnya
g. Mengganggu proses, sering melucu, mengiterupsi pembicaraan dengan pemikiran kurang
relevan.
h. Mencari nama, untuk mengarhkan kelompok terhadap dirinya
i. Bersifat acuh tak acuh, berlaku pasif, masa bodoh, tidak peduli terhadap kelompok.
Dalam rumusan lain bahwa kelompok yang solid, efektif dan produktif (Gibb), terdapat empat
faktor yang berpengaruh terhadap kekompakan (solid), efektivitas dan produktivitas kelompok,
adalah apa yang disebut dengan T O R I, yaitu:
a. T (Trust) = rasa percaya
b. O (Openness) = keterbukaan
c. R (Realization) = perwujudan diri
d. I (Interdepence) = saling ketergantungan
Membangun Kerjasama TIM 16
Trust (Rasa Percaya)
Pada setiap kelompok menurue (McConnel, 1975) dirumuskan paling tidak terdapat 4 (empat)
jenis rasa percaya yaitu rasa percaya: 1) anggota terhadap pimpinannya, 2)`pimpinan terhadap
anggota, 3) antar sesama anggota secara individual, 4) setiap anggota terhadap kelompok ebagai
satu kesatuan. Pada penjelasan hal tersebut di atas merupakan hal yang perlu dibangun dalam
suatu kelompok, hal ini agar terhindar dari kepentingan individual dan dapat menimbulkan
konflik, hal tersebut dapat dilakukan melalui proses Dinamika Kelompok. Pada proses ini setiap
individu mulai dibangun pada tingkat kepercayaannya masing-masing agar dapat tetap eksis
dalam menjalankan kehidupan baik secara individual maupun dalam kelompok. Dengan demikian
nantinya setiap individu menyadari bahwa kelompok yang telah dibangun adalah terbentuk
adanya saling percaya antar setiap anggota dan menyadari bahwa kita semua (individual) sebagai
satu kesatuan kelompok. Itu semua adalah adanya rasa saling percaya antar individu yang sudah
terbangun sebagai modal untuk menghasilkan kelompok kerja dan mengakibatkan kelompok
menjadi bertumbuh dan akhirnya menjadi berkembang.
Openness (Keterbukaan)
Bentuk ini adalah cenderung mengarah pada pembentukan sikap dalam diri seseorang. Pada sikap
keterbukaan(terbuka) dapat difokuskan sejauh mana orang lain mampu mengetahui tentang
dirinya dan atau sebaliknya adalah bukan merupakan suatu ancaman yang membahayakan
terhadap kepentingannya. Oleh sebab itu dalam hal keterbukaan diperlukan adanya kehadiran
suatu sikap positif dan dewasa dalam baik pola pikir atau tindakan dari setiap orang dalam
berinteraksi. Tanpa adanya sikap seperti di atas tersebut tentunya menjadi sulit untuk mencapai
adanya keterbukaan, karena akan menimbulkan suatu permasalahan yang berpotensi menjadi
mala petaka dalam suatu kelompok atau proses hubungan.
Oleh sebab itu secara jelas diutarakan oleh Joe Luft dan Harry Ingham yang konsepnya tidak
asing lagi yang diberi nama Johari Window-nya. Konsep ini menggambarkan pola hubungan di
mana setiap individu hendaknya mampu dan berupaya membuat agar orang lain dapat
mengetahui tentang orang melalui informasi yang diberikan oleh yang bersangkutan, demikian
sebaliknya. Hal lain juga menuntut agar setiap orang secara ikhlas memberikan masukan dan
umpan balik dari orang lain yang memberi masukan tanpa adanya rasa sakit hati atau merasa
adanya unsur menggurui dari orang yang memberikan umpan atau masukan tersebut.
Selt-Relazation (Perwujudan diri)
Menurut A. Maslow, perwujudan diri adalah suatu bentuk kebutuhan setiap orang dan ini
merupakan bentuk kebutuhan yang paling dicari, karena setiap orang akan mencari hal tersebut.
Tingkat kebutuhan pada level seperti ini adalah suatu tingkat kebutuhan agar keberadaan dirinya
dapat dimaknai, dirasakan dan diakui dalam lingkungannya.pada level kebutuhan tingkat ini,
setiap individu memiliki peran atau pelaku sentral yang melekat pada diri seseorang baik dalam
hal kecerdasan, pekerjaan, ketrampilan dan sebagainya. Sebagai contoh dalam proses pekerjaan,
sebagai pekerja serendah apapun pada dasarnya tidak dapat dilecehkan begitu saja. Tukang sapu
jalanan, orang tersebut sangat berguna bagi keindahan dan kenyamanan melewati jalan atau kota
tersebut. Namun apabila disepelekan atau dilecehkan tukang sapu tersebut dapat saja memboikot
pekerjaannya, sehingga akan mempengaruhi pada seluruh aspek kehidupan manusia.
Dalam perwujudan diri seseorang dalam interaksi dalam kelompok terdiri dari:
1. Perwujudan diri tinggi, dalam hal seseorang memiliki perwujudan diri tinggi ditandai
dengan; ia bebas mengambil resiko, bebes menyatakan saya, melakukan apa saja sesuai
Membangun Kerjasama TIM
17
keinginannya, mengikuti motivasi instrinsiknya dalam kelompok, mampu melihat bahwa
kelompok sebagai sarana kebebasan untuk dan menciptakan lingkungan yang lebih baik
2. Perwujudan diri rendah, biasanya seolah-olah ia merasa adanya tekanan, ia merasa harus
mencoba melakukan untuk mempertemukan harapan dengan anggota lain, ia melihat adanya
tekanan kelompok ia melakukan sesuatu yang tidak diinginkan oleh anggota tersebut, dania
merasa untuk mengerjakan sesuatu yang tidak relevan dengan tujuan kelompok
Interdependensi (Saling Ketergantungan)
Dalam konteks ini menurut Schachter, 1951 bahwa interdependensi dipengaruhi oleh beberapa
hal yaitu; 1) adanya ikatan antar individu, 2) ketersangkutpautan, 3) pernyataan pendapat. Sudah
barang tentu ketiga hal tersebut merupakan urat nadi dalam hubungan saling ketergantungan. Apa
bila dalam ketiga hal tersebut mempunyai tingkat hubungan yang rendah dari masing-masing
tersebeut, maka tingkat saling ketergantungan menjadi lemah pula hal itu akan terjadi sebaliknya.
Oleh sebab itu agar saling ketergantungan dapat terjalindengan baik, maka sebaiknya diperlukan
pemeliharaan tingkat hubungan pada ketiga hal tersebut ke tingkat yang lebih harmonis, kondusif
dan matang. Oleh sebab itu untuk membangun saling ketergantungan dalam kelompok diperlukan
adanya untuk menerima perbedaan pendapat ditumbuhkan melalui dinamika kelompok.
Beberapa jenis permainan (game) untuk mendukung tim yang efektif seperti yang disebutkan
pada uraian di bawah ini. Permainan-permanan tersebut dituntut adanya saling percaya,
keberanian dan kejujuran, keterbukaan, dan bersifat kompetisi untuk mejadi orang yang diakui
apa yang dimiliki sehinga memperoleh prestasi. Permainan-permaianan tersebut antara lain:
Dalam membentuk kelomk sampai dnegan membangun kelompok yang dinamis ada beberapa
teknis antar lain melalui permainan-permainan di bawah ini.
BENTENG PUSDIKLAT (PUSDIKLAT VICTORY)
Tujuan Permainan :
Peserta menyadari pentingnya kerjasama kelompok dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.
Disetiap permainan diawali dari Benteng Pusdiklat yang seolah-olah Gerbang Pembuka/
rintangan pertama bagi seluruh peserta Out Bound. Dan hal ini dilaksanakan waktu warming Up
( pemanasan ). Sifat dari permainan Pusdiklat Victory adalah Individu Represent A Group.
Perlengkapan Game :
 Benteng plat besi 200 cm x 300 cm x 100 cm x 4
 Papan tangga / jaring / tali nillon 4 x 200cm
 Mentega /air / detergen / pelicin plat luncur
 Papan landasan dilapisi mattras / spin karet
 Selang air
 Helmet protector
 Body protector ( Knee Pad dan Elbow )
TRUST FALL
Permainan ini dilaksanakan dengan menggunakan perasaan, rasa percaya terhadap teman sekerja /
kelompok. Sifat dari permainan ini adalah Individual Become A Group of Trust.
Cara bermain :
Fasilitator membagi kelompok menjadi beberapa sub kelompok 8 – 10 orang anggota.
Fasilitator memberikan contoh menjatuhkan diri dari tangga kearah belakang, sementara
beberapa orang ( peserta terdiri 4 pasang 2 orang ) peserta secara sukarela bersiap menyangga
kejatuhan fasilitator dengan cara setiap pasang menyambungkan kedua tangannya secara
menyilangkan, tepat ditempat jatuh fasilitator.
Membangun Kerjasama TIM 18
Setiap sub kelompok peserta diminta memperagakan Trust Fall seperti dicontohkan
fasilitator. Setiap orang dalam sub kelompok harus mencoba satu persatu untuk dapat
merasakan Trust Fall.
Setelah selesai semua, fasilitator memimpin melaksanakan diskusi peserta mengenai :
1. Makna peragaan Trust Fall
2. Bagaimana perasaan peserta ketika mencoba menjatuhkan diri dari tangga.
3. Apa yang dapat dijadikan bahan pembelajaran oleh peserta dari peristiwa permainan
Trust Fall tersebut.
BALL PIPE
Bermain ½ pipa dan bola adalah suatu keunikan sendiri, kerjasama untuk menyampaikan bolabola
keteman dengan pipa pvc ditangan sebagai alat bantunya. Sifat permainan ini adalah Speed
Power and Attention Game.
Tujuan : Membina kerjasama kelompok efektif.
Perlengkapan permainan :
 ½ pipa pvc diameter 4 inc panjang 1 meter 10 batang per kelompok.
 Bola golf 10 butir per kelompok.
 Keranjang Plastik.
 Tali rafia.
SPIDER WEB (JARING LABA-LABA)
Permainan Spider Web ( jaring laba-laba ) adalah bersifat initiative, team wark and strtegic game.
Setiap anggota team hanya bisa melalui tali jaring, setelah mendiskusikan sebelumnya bersama
anggota kelompok tentang strategi yang tepat.
Tujuan :
Terbentuknya kerjasama dalam kelompok kerja sangat begitu penting untuk mencapai tujuan
bersama atau sukses.
FLYING FOX
Permainan ini adalah Game High Rope ( permainan tali / instalasi tinggi ) seperti halnya
Tryrolean / peluncuran game, yang bersifat Individual Become A Trust Group (bagaimana
anggota team mempercayakan pada rekan dan mengambil keputusan untuk menentukan langkah).
Tujuan :
Peserta menyadari pentingnya untuk mengambil resiko dan dituntut keberanian yang bisa
membentuk karakter orang yang kuat dan berdedikasi tinggi dalam membentuk kerjasama dalam
team work.
RANGKUMAN
Pada bab 4 ini akan semakin nyata bahwa dalam membengun kerja sama tim haarus dilakukan
melalui kelompok-kelompok, misalnya kelompok profesional, kelompok guruh, kelompok tani
dsb. Dalam membentuk kelompok harus memahami tahap-tahap dalam memebntuk kelompok itu
sendiri.
Dalam membentuk kelompok terdapat 4 (4mpat) tahap yang harus diketahui, yaitu:
1. Fase terbentuk
Pada fase ini mulai terbentuk dengan ditandai dengan adanya suatu pengertian dari orangorang/
anggota dan mempunyai kepentingan bersama, tetapi diantara anggota belum
mengetahui apa yang akan dilakukan, tujuannya, sarana apa yang diperlukan.
2. Fase Tersusun
Membangun Kerjasama TIM
19
Tahap ini ditandai dengan mencari bentuk hubungan. Hal ini ditandainya dengan: adanya
kebingungan dalam memperoleh peran atau kekuasaan, terjadi konflik, munculnya
penolakan
3. Fase Terfokus
Pada bagian ini anggota setelah memperoleh kekuasaan dan menyelesaikan konflik,
selanjutnya berusaha memecahkan masalah dengan : Bertukar informasi, mengetengahkan
pendapat dan ide-ide, tujuan untuk kelompok, adanya rasa solidaritas, rasa ketergantungan
4. Fase Dewasa
Pada tahap ini ditandai dengan, kemampuan memecahkan masalah, saling membutuhkan
antar anggota, menentukan/menyusun nilai dan norma, mengembangkan tingkat komunikasi,
kebersamaan.
Di samping itu juga bagaimana membangun tim yang dinamis, ada beberapa yang yang
mempengaruhi dalam membentuk kelompok, antara lain:
a. Terjadinya komunikasi
b. Motivasi
c. Mampu mengelola konflik
d. Kompetisi
e. Kerjasama (Sinergis)
f. Membangun TORI (Trust, Openess, Self Relazation, Interdependensi
LATIHAN
1. Apa yang anda ketahui tenang kelompok?
2. Dalam membentuk kelompok apa saja yang harus dipahami, sebutkan tahap yang harus
dipahami?
3. apakah yang dimaksud dengan Fase dewasa? Berikan contohnya.
4. Berkaitan dengan dinamika dalam kelompok, ada hal-hal yang diperlukan dalam membangun
kelompok, seperti komunikasi, motivasi, konflik. Sebutkan pengertian dari masing-masing
komponen tersebut, dan berikan contohnya.?
5. apa yang harus anda lakukan bila dalam membangun kelompok mengalami banyak konflik,
jelaskan?
Bab 5
Membentuk
Kelompok Dinamis
PENGANTAR
Apakah anda pernah merasakan masuk dalam tim yang sejati beraksi? Tim yang sejati bukanlah
tim yang memiliki orang jagoan (pandai) yang sanggup melakukan memasukkan bola ke
keranjang setiap melakukan pertandingan. Tim tim semacam itu memang akan bisa
memenangkan pertandingan dal;am suatu perlombaan, tetapi berapa lama? Dalam tim yang
memiliki orang-orang pandai (jagoan) belum tentu menjadi sejati, karena Tim belum dapat
memiliki adanya kekompakan, penempatan diri, konsisten. Dalam Tim sejati ketiga hal tersebut
Membangun Kerjasama TIM 20
menjadi syarat utama. Contoh di atas adalah tim olah raga bola kranjang, namun tidak tertutup
kemungkinan juga dapat diterapkan dalam suatu tim manajemen/organisasi. Sering kelompok
diciptakan sebagai tim tidak lebih dari sekedar sekumpulan individu yang kurang memahami hal
penting tentang bagaimana semua itu sama-sama menjadi berfungsi. Kelompok semacam ini
belum disebut belumlah menjadi tim, tanpa sering mengadakan pertemuan secara periodik untuk
membahas hambatan-hambatan yang terjadi.
KARAKTER KELOMPOK DINAMIS
Seorang ahli dalam membangun Tim, Richard Y Chang mengatakan bahwa Tim Yang Dinamis
terdapat tiga unsur penting yang mendukungnya, yang antara lain:
1. Berkinerja Tinggi, artinya bahwa Tim yang berkinerja tinggi adalah tim yang mampu
memanfaatkan energinya untuk menghasilkan sesuatu. Hal ini orang-orang yang menjadi
anggota kelompok tersebut mampu menjalankan tugasnya dengan baik
2. Percaya Diri, adalah tim yang memiliki kepercayaan diri baik dalam individu atau Tim yang
para anggotanya memiliki kesadaran adana kekuatan maupun kelemahan yang dimiliki.
Dengan kekuatan maupun kelemahannya mampu memanfaatkannya peluang itu untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
3. Saling Ketergantungan, adanya kesadaran bahwa dalam tim membutuhkan bantuan (saling
membantu) satu sama lain, saling memberi umpan balik atau saling memotivasi.
Tim yang dinamis selalu terlihat paling menonjol di antara tim-tim yang biasa-biasa saja.
Sehingga perlu direnungkan bahwa membangun Tim Dinamis bukan pekerjaan yang mudah
dilakukan, namun perlu mengefektifkan dan menerapkan hal-hal yang harus dilakukan dan
menjadi penting sekali.
UNSUR-UNSUR TIM DINAMIS
Di samping ketiga karakter di atas, Tim Dinamis memiliki unsur-unsur penting lainnya yang
tidak dapat didalamnya yang tidak dapat diabaikan, yaitu:
1. Jelas Misi dan Tujuannya
Tim yang dinamis harus dapat menunjukkan secara jelas maksud dan tujuan yang ingin
dicapai bukan hanya sebatas dapat dipahami saja, namun dapat mengetahui secara mendalam
keseluruhan misi dan tujuan tim. Tujuan dan sasaran yang jelas akan memudahkan tim untuk
meningkatkan komitmennya. Sedangkan pimpinan tim dapat memastikan bahwa semua
anggota terlibat dalam pencapaian tujuan.
2. Kreatif
Tim yang dinamis kreativitas sebagai ssuatu syarat penting. Hal ini tim akan dapat
memperhitungkan resiko yang akan diperoleh dalam melakukan sesuatu. Tim tidak takut
menghadapi kegagalan, dengan jalan yang berbeda tim akan mencari peluang dengan
mengimplementasikan proses baru yang merupakan hasil kreativitas tim.
3. Fokus Pada Hasil
Bagi tim dinamis untuk menghasilkan sesuatu ditandainya dengan perolehan hasil yang
melampaui kemampuan jumlah dari individu yang menjadi anggotanya. Artinya bahwa Tim
Dinamis akan selalu menunjukan komitmennya bahwa keakuratannya dalam memperoleh
hasil yang dicapai akan tampak lebih dari target dan berbeda dengan tim yang biasa-biasa
saja yang dalam mencapai tujuan hanya sebagai pelaksanaan tugas saja, sehingga hasil yang
dihasilkan tidak maksimal. Di samping itu Tim yang Dinamis dalam mencapai target selalu
Membangun Kerjasama TIM
21
mempertimbangkan dengan waktu, dana, kualitas dari hasil yang dicapai. Apabila
digambarkan dapat dilihat di bawah ini:
Gbr. 7 Waktu dan tujuan
4. Jelas Peran dan Tanggung jawab
Tim yang dinamis akan menetapkan peran dan tanggung jawab pada semua anggotanya,
sehingga anggota akan mengetahui apa yang diharapkan dirinya serta mengetahui peran
rekannya sesama dalam tim. Bentuk lain yang terdapat pada peran dan tanggung jawab dari
Tim Dinamis adalah selalu memperbaharui peran dan tanggung jawab anggotanya sesuai
dengan kondisi yang terjadi.
5. Diorganisir
Dalam tim yang dinamis akan menunjukkan adanya sistem yang terbangun dengna
menetapkan bentuk protokoler, prosedur dan kebijakan sejak awal hingga akhir. Karena
struktur yang paling memungkinkan tim untuk memenuhi tuntutan setiap tugas yang harus
ditangani. Dalam arti Tim telah membuat Sistem Operasi yang Standar (SOP) dalam setiap
melakukan aktivitasnya dalam mencapai tujuannya.
6. Dibangun dari Kekuatan Individu
Ibarat dalam suatu tim, dalam tim dinamis secara terus menerus melakukan inventarisasi
keterampilan atau kompetensi yang dimiliki oleh anggotanya. Di samping itu juga melakukan
inventarisir pengetahuan, dan bakat anggotanya serta menyadari akan kekuatan maupun
kelemahan pada anggota tim. Sehingga dengan catatan-catatan tersebut Tim dapat secara
efektif dan memanfaatkan kompetensi anggotanya dalam mencapai hasil yang ditentukan.
Dapat dilihat di sini akan matrik kompetensi pada anggota tim.
7. Saling Mendukung
Pada suatu tim yang dinamis, seorang pemimpin sangat diperlukan karena kepemimpinan
seseorang akan menjadi kendali dalam mempengaruhi, membina, memotivasi anggotanya,
namun kepemimpinan di sini bukan yang kepemimpinan mutlak. Hal ini disebabkan setiap
orang dalam tim memiliki peluang untuk menjadi pemimpin. Setiap anggota akan
menghargai peran resmi supervisi, karena pemimpin formal dalam tim yang dinamis selalu
mendukung upaya tim dan menghargai keunikan anggotanya. Hal ini dapat digambarkan tim
dinamis pada setiap anggota di bawah ini.
Tepat
Waktu
Anggaran
Terbatas
Kualitas
Tinggi
Hasil
+ + = Dicapai
Tim
A
Tim
B
Tim
C
Tim
D
Membangun Kerjasama TIM 22
Gbr. 8 . Tim Yang Saling Mendukung
8. Mengembangkan Iklim Tim
Sebagai Tim Dinamis yang memiliki kinerja tinggi, para anggotanya secara antusias bekerja
bersama dengan tingkat keterlibatan dan energi kelompok yang tinggi. Secara kolektif setiap
individu merasa lebih produktif dan dapat menemukan dan menentukan bahwa aktivitas tim
akan selalu diperbaiki untuk kepentingan tim.
9. Menyelesaikan Konflik
Setiap tim sekecil apapun akan terjadi konflik (perbedaan) pola baik dari segi pengetahuan,
kemampuan maupun keterampilan. Namun untuk tim yang dinamis bahwa setiap anggota
mengetahui bahwa konflik atau suatu perbedaan merupakan sebagai hal yang positif. Tim
yang baik/dinamis menghadapi konflik dihadapidengan cara terbuka hal ini akan
diselesaikan melalui diskusi yang jujur dan saling percaya.
10. Keterbukaan Komunikasi
Untuk memperkuat tim salah satu metode yang ampuh adalah dengan meningkatkan
komunikasi/hubungan baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini untuk
memperoleh masukan, saran, kritik untuk dipertimbangkan dan dikembangkan untuk
kemajuan Tim. Bentuk komunikasi terbuka dalam tim dapat dilihat gambar. Di bawah ini.
Gbr 9. Bentuk Komunikasi Terbuka
11. Obyektif
Pada Tim Dinamis menggunakan pendekatan yang mantap dan proaktif untuk memecahkan
permasalahan yang terjadi serta dalam membuat keputusan mengutamakan dengan cara
konsensus. Dampak dari keputusan ini akan dapat diterima oleh semua anggota dan
mendukungnya. Di sini dalam membuat keputusan anggota dapat mengungkapkan secara
terbuka untuk mendukung setiap keputusan yang dima diambil.
12. Efektivitas Tim
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam timnya, secara periodik melakukan pengujian
terhadap timnya yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana rencana yang selama ini
dijalankan. Apabila terdapat kekurangan, maka akan terus dilakukan perbaikan yang
berkelanjutan untuk menuju kelompok/Tim manajemen yang proaktif. Oleh sebab itu jika
muncul permasalahan kinerja, tim dapat segera memecakannya sebelum permasalahan
menjadi masalah serius.
A
E B
F
D C
Membangun Kerjasama TIM
23
Pada dasarnya kedua belas unsur di atas sangat sulit diterapkan oleh tim secara sempurna. Namun
yang penting secara keseluruhan merupakan suatu kehebatan yang dimiliki oleh Tim. dan tim itu
baru dapat dikatakan Tim Dinamis apabila telah melakukan unsur-unsur tersebut.
MEMBANGUN TIM YANG DINAMIS
Apabila anda masuk dalam kelompok Tim dan berkeinginan untuk membangun Tim Yang
Dinamis, maka anda harus siap secara tulus. Berarti anda membutuhkan suatu bentuk/model
sebagai pedoman untuk mencapai tujuan. Untuk membangun Tim yang Dinamis terdapat
tahapan-tahapan utama yang harus dilalui, antara lain:
1. Menetapkan Arah
2. Pergerakan
3. Mempercepat Gerak
4. Mencapai Tujuan
5. Bangkit Kembali
Pada tahap ini anda dapat membayangkan pada tahapan-tahapan ini ibarat mendaki puncak
gunung. Untuk mencapai pada puncak tersebut, tim harus mempunyai; perencanaan, strategi, dan
kerja keras. Bisa saja dengan menggunakan perjalanan malam hari, waktunya tidak harus 1 hari,
mungkin 2 hari, dan seterusnya. Namun untuk mencapai ke puncak gunung merupakan tujuan
utamanya. Hal itu dapat digambarkan pada gambar di bawah ini:
Gbr. 10 Empat Tahap membangun Tim yang Dinamis
Untuk memperjelas empat tahap dalam Membangu Tim yang Dinamis, maka akan dijelaskan di
bawah ini:
1. Menetapkan Arah (Drive)
Pada tahap pertama ini adalah dengan menetapkan arah ke mana Tim akan diarahkan, hal itu
Tim harus memfokuskan pada misi dan membuat garis merah yang akan ditempuh selama
perjalanannya dalam mencapai tujuan. Oleh sebab itu pada tahap/fase ini Tim harus
menetapkan tujuan, skala prioritas, dan praturan bagi tim.
2. Pergerakan (Strive)
Dalam perjalanan mendaki gunung, pergerakan merupakan tahap mulainya anda
melaksanakan perjalanan untuk pendakian sesuai dengan peran dan tanggung jawab masingmasing
anggota yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada tahap ini akan menghadapi berbagai
hambatan yang harus diatasi.
3. Mempercepat Gerak
Biasanya suatu Tim yang produktif akan memeprcepat geraknya untuk mendapatkan
(produktivitasnya) naik lebih cepat/tinggi. Tim telah mampu mengatasi permasalahan dengan
Menetapkan
Arah
Adanya
Pergerakan
Mempercepat
Gerak
Sampai
Tujuan
Membangun Kerjasama TIM 24
memanfaatkan masukan, kritik atau umpan balik dari sesama anggota, manajemen konflik,
kerja sama, dan pembuatan keputusan yang efektif. Dengan keberhasilan ini, maka Tim
mampu menguasai wilayah dengan cepat dan efektif dan mampu menaklukan gunung
dengan kekuatan dan daya tahan yang dimiliki.
4. Mencapai Tujuan (Arrive)
Tahap paling akhir adalah Tim sampai tujuan yaitu puncak gunung. Tim telah mencapai
puncak gunung sehingga Tim telah bernar-benar berfungsi sebagai tim yang dinamis.
5. Bangkit Kembali
Tahap bangkit kembali adalah hal yang terpenting. Kadang Tim jarang sekali untuk
mencapai tujuan hanya dengan sekali upaya. Tetapi dapat terjadi sampai beberapa kali untuk
mencapainya. Hal ini dapat disebabkan adanya gangguan/hambatan atau perubahan yang
tidak diinginkan oleh Tim yang sering menghambat dalam proses mencapai puncak/tujuan.
Pada tahap seperti ini anda harus segera memasuki masa “Membangkitkan Kembali Tim”.
Tim harus kembali ke tahap pertama dengan melihat kembali tujuan dan prioritas semula dan
memfokuskan pada misi utama. Dengan demikian Tim akan menghadapi berbagai rintangan,
namun tim akan memiliki banyak peluang, dan Tim akan melihat peluang pada proses
selanjutnya.
Beberapa permainan yang dapat membantu dalam membangun tim yang dinamis adalah jenis
permainan yang betul-betul di samping memerlukan pemikiran, pengetahuan serta keterampilan,
juga diperlukan adanya kekompakan, kebersamaan, disiplin, kejujuran, kemauan keras, dan lain
sebagainya permainan tersebut diantaranya:
FUNCH DRUM ( TONG BOCOR )
Permainan ini biasanya “ Gong “ dari sebuah event out ward bound dikarenakan etiap peserta
pelatihan berbasah – ria ( luar biasa ). Game ini bersifat speed power and attention Game. Nilainilai
kecepatan dalam sebuah kerjasama kelompok sangatlah berarti, serta membutuhkan
kecermatan dan perhatian dan dinamika dari setiap anggota kelompok untuk mencapai satu
tujuan.
Tujuan :
Peserta menyadari pentingnya kerjasama semua anggota kelompok untuk mencapai tujuan
bersama.
SLALOM RAFTING GAME
Permainan air ini sangatlah menantang dan penuh kerjasama antar peserta kelompok. Sifat
permainan ini adalah speed power team work strategic.
Tujuan :
Membentuk kerjasama kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang menekankan pada proses
individu dalam kelompok yang mengutamakan pada dinamika gerak, pikiran, keseiramaan,
kekompakan serta motivasi yang tinggi
.
TROLLEY ( BAKIAK MODERN )
Permainan ini membutuhkan suatu kekompakan yang betul-betul solid, sehingga dapat
menjalankan permainan ini. Sifat dari permainan ini aadalah speed power, initiatif, team work
dan strategic.
Tujuan :
Membangun Kerjasama TIM
25
Peserta menyadari pentingnya kerjasama semua anggota kelompok untuk mencapai tujuan
bersama.
EGG STICK DROP
Permainan ini bersifat initiatif, team work dan strstegic game dengan menentukan tingkat
keseiramaan dengan dinamika gerak, langkah baik tenaga pikiran, tindakan, metode serta
kepemimpinan yang baik.
Tujuan :
Peserta menyadari pentingnya kerjasama dalam kelompok dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, dengan menekankan pada keselarasan, kerjasama, disiplin, kekompakan, dan motivasi
untuk berkompetisi
JEMBATAN BERJALAN (GRIZLE STICK)
Permainan ini sejenis kerjasama ( inisiatif, team work dan strategic game ) antar sesama anggota
kelompok.
Tujuan:
Adanya keberanian setiap peserta dalam mencapai tujuan dengan memperlihatkan adanya
pengorbanan, disiplin, kekompakan dengan mengutamakan strategi dalam menyusun individu
atau kelompok untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
SPIDER WEB I
Permainan Spider Web adalah bersifat inisiatif, team work dan strategic game, setiap anggota
team harus bisa melalui tali jaring tanpa menyentuhnya setelah mendiskusikan sebelumnya
bersama anggota kelompok yang mengutamakan efektif dan efisiensi bertindak, berpikir dengan
menerapkan tentang strategi yang tepat.
RANGKUMAN
Suatu kelompok dianggap maju atau dinamis bukan karena ia memiliki orang yang pandaipandai,
yang memiliki pendidikan tinggi, tetapi masih ada hal lain yang harus dimiliki oleh
kelompok tersebut seperti adanya kekompakan, penempatan diri, konsistren, berkinerja tinggi,
memiliki kepercayaan diri, adanya saling ketergantungan. Kelompok orang pandai yang tidak
yang tidak melakukan unsur-unsur lainnya, kelompok tersebut tidak akan dinamis.
Terdapat unsur-unsur tim dinamis lainnya,, antara lain:
1. Jelas misi dan tujuannya
2. kreatif
3. fokus pada hasil
4. jelas peran dan tanggung jawabnya
5. diorganisir
6. dibangun dari kekuatan individu
7. saling mendukung
8. megnembangkan iklim tim
9. menyelesaikan konflik
10. keterbukaan dalam komunikasi
11. obyektif
12. efektivitas tim
Untuk membangun tim yang dinamis terdiri dari 4 (4mpat) tahapan yang harus dicermati, yaitu
bahwa kelompok harus menetapkan arah kemana ia harus berjalan. Pada tahap selanjutnya adalah
Membangun Kerjasama TIM 26
tahap pergerakan yang menunjukkan akan peran dan tanggung jawab dari masing-masing
anggota yang telah ditetapkan. Tahap mempercepat gerak menandakan tingkat produktivitas dan
percepatan gerak dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tahap berikutnya adalah
mencapai tujuan (arrive) di mana kelompok telah tiba di puncak tuuan, karena tim telah benarbenar
berfungsi sebagai tim yang sebenarnya. Pada tahap terakhir adalah tahap bangkit kembali,
pada tahap ini tim yang sudah mencapai puncak tidak hanya berhenti di situ saja tetapi harus
bangkit kembali untuk mendaki puncak tujuan selanjutnya.
LATIHAN
1. Apakah yang dimaksud dengan kelompok dinamis itu?
2. Terdapat tiga unsur kelompok dinamis menurut R.Y. Chang, sebutkan dan jelaskan dari
masing-masing unsur !
3. Untuk memperoleh hasil yang dicapai, kelompok dinamis harus mempertimbangkan waktu,
anggaran, kualitas hasil. Apayang dimaksud dengan keterkaitan ketiga komponen tersebut?
4. Kepemimpinan seseorang menjadi kendali dalam mempengaruhi kepada anggotanya dalam
mencapai tujuan yang diinginkan, oleh sebab itu diperlukan adanya dukungan dari
anggotanya. Apa yang dimaksud dengan unsur saling mendukung dalam kelompok dinamis?
5. Ada 12 unsur penting dalam membentuk tim yang dinamis. Sebutkan sedikitnya 5 (lima) saja
unsur yang anda ketahui dan jelaskan!
Bab 6
Membangun
Tim Yang Efektif
PENGANTAR
Pada dasarnya Tim adalah suatu kelompok yang memilki ikatan dan interaksi yang harmonis
untuk memacu terjadinya perubahan, pertumbuhan dan perkembangan dari setiap individu
maupun kelompok. Prajudi Atmosoedirjo, dalam membangun Tim Yang Efektif yang memiliki
ikatan dan interaksi yang harmonis akan timbul dalam wujud pola pikir (way of thinking), pola
emosi dan motivasi (Way of feeling), dan pola tindakan (Way of action). Steven Covey
menyebutkan ada 7 (tujuah) resep habits yang harus dimiliki individu yang ingin memiliki
keefektifan dalam membangun Tim yang efektif, yaitu: 1) proaktif, 2) mendahulukan yang utama,
3) dimulai dari tujuan akhir, 4) pendekatan win-win solution, 5) berusaha mengeti orang lain, 6)
menciptakan sinergi, dan 7) selalu mengembangkan diri.
Dalam membangun tim yang efektif ada pedoman yang jelas agar dapat meningkatkan efektivitas
kelompok antara lain :
o Kelompok hendaknya mempunyai tugas-tugas yang menarik secara instrinsik agar berhasil.
Orang akan bekerja keras jika tugas-tugas yang dikerjakannya secara instrinsik menarik minat,
memotivasi, menantang, dan menyenangkan.
o Individu seharusnya merasa dirinya penting bagi nasib kelompok
Satu hal yang akan menjadikan orang merasa bahwa kerja mereka sangat penting bagi
kelangsungan nasib kelompoknya adalah melalui penggunaan teknik penjelasan peran (role
clarification) dan negoasiasi (negotiation).
Membangun Kerjasama TIM
27
o Individu seharusnya mempunyai tugas yang secar instrinsik menarik minat agar berhasil.
Mereka akan bekerja keras, menjadi lebih menaruh perhatian pada tugas dan lebih kreatif jika
tugas mereka lebih menarik dan menantang.
o Kontribusi Individu seharusnya sangat diperlukan, unik, dan teruji
Mereka merasa bahwa pekerjaannya bermanfaat bagi keberhasilan tim secara menyeluruh, dan
secara individu menjadi mereka sebagai subjek evaluasi, serta keberhasilan mereka juga
terlihat oleh anggota lainnya.
o Seharusnya ada tujuan tim yang jelas dengan umpan balik kinerja yang tetap.
Penting bagi individu mempunyai tujuan yang jelas dan umpan balik kinerja (performance
feedback), yang sama pentingnya bagi tim secara keseluruhan untuk tujuan kelompok yang
jelas dengan umpak balik kinerja setahun sekali.
Contoh indikator penilaian kinerja :
 Kepuasan pelanggan dengan kualitas pelayanan
 Efektivitas inovasi dan perubahan yang diperkenalkan oleh tim;
 Kualitas pelayanan klinis yang diberikan tim;
 Efektivitas dalam pencapaian keberhasilan mereka mencapai sasaran sebagai tim;
 Kualitas suasana tim dan perasaan senang anggota tim dalam bekerja sama;
 Kualitas komunikasi di dalam tim;
 Kualitas hubungan dengan perantara lain, seperti pelayanan sosial;
 Efisiensi dalam pelaksanaan;
 Kemajuan tim dan promosi tim.
o Kepribadian dan Kinerja Tim
Manusia hampir selalu memiliki gabungan beberapa peran yang menjadi peran dominan dan
subdominan. Ada sembilan tipe manusia menurut Belbin antara lain:
 Koordinator, adalah pemimpin yang berorientasi pada manusia. Orang ini dipercaya,
diterima, dominan, dan memiliki komitmen terhadap tujuan serta sasaran tim.
 Pembentuk (shaper), adalah pemimpin yang berorientasi pada tugas, penuh energi,
memiliki motivasi tinggi untuk mencapai tujuan.
 Aparat (plant), adalah spesialis pembuat ide yang memilki karakteristik IQ tinggi dan
introvert, tetapi juga dominan dan orisinal, cenderung menggunakan pendekatan yang
radikal untuk membuat tim berfungsi maupun dalam menyelesaikan masalah.
 Penyelidik sumber (resource investigator), seorang penyidik adalah eksekutif yang tidak
pernah ada ditempat, dan jika perlu hanya berbicara melalui telpon, tidak pernah berhenti
mengeksplorasi berbagai kesempatan dan membangun kontak.
 Pekerja/pelaksana perusahaan (company worker/implementer), para pelaksana peduli
pada kewajiban eksternal, disiplin, teliti dan memilki gambaran diri yang baik.
 Penilai (monitor evaluator), sesuai dengan modelnya, ia adalah seorang yang bijaksana,
hati-hati, pandai, tetapi tidak terlalu ingin berprestasi.
 Pekerja tim (team works), mereka cenderung mempertahankan semangat tim dan
memberi peluang pada setiap anggotanya untuk memberi kesempatan aktif secara
efektif.
 Penyempurna akhir (completer finisher), mereka membuat upaya yang ejek dan konsisten
dalam melakukan pekerjaannya, dan selalu berminat untuk meraih sukses yang glamour.
 Spesialis, seorang spesialis menyediakan pengetahuan dan keterampilan praktis yang
sangat jarang tersedia di dalam suatu tim. Mereka sering sangat tertutup, sangat ingin
tahu, serta cenderung inisiatif, dedikasi, dan memegang komitmen, serta kelemahannya
adalah kurang tertarik pada minat orang lain.
Membangun Kerjasama TIM 28
CIRI TIM KERJA YANG EFEKTIF
Kejelasan Visi
 Visi atau tujuan tim
Visi ditentukan oleh efektivitas kerja kelompok, serta misi yang jelas juga penting untuk
mempredikasi keberhasilan setiap proses inovasi, yaitu dalam konsepsi, perencanaan,
pelaksanaan, dan penghentian.
 Rasa aman untuk berpartisipasi
Tingkat keamanan dalam kelompok sangat mendukung iklim kerja, mereka cenderung berani
mengambil resiko untuk menggunakan cara kerja baru untuk melaksanakan tugasnya.
 Komitmen terhadap kesempurnaan
Komitmen untuk kesempurnaan dicirikan oleh kepedulian bersama terhadap kualitas kinerja
dan adanya sistem untuk evaluasi, modifikasi, kontrol, serta peningkatan orientasi terhadap
tugas sehingga menghasilkan inovasi dengan cara mendorong keaneka ragaman dan
kreativitas.
 Dukungan inovasi
Dukungan verbal maupun dukungan praktis akan mengarah pada upaya yang lebih besar
untuk memperkenalkan inovasi dalam tim. Dukungan praktis dapat berbentuk kerjasama
dalam mengembangkan ide-ide maupun bersedianya anggota kesediaan waktu dan sumber
pada penerapan ide-ide tersebut. Sedangkan dukungan verbal dapat berupa kepercayaan
untuk meyakini bahwa ide-ide yang diajukan anggota tim merupakan peningkatan kinerja
tim.
 Kemungkinan tercapainya
Tim mempunyai kesempatan yang realitis untuk mencapai target dalam waktu yang telah
ditentukan.
 Kebersamaan
Satu aspek visi yang sangat penting untuk memperediksi efektivitas, pada tingkat dimana visi
suatu tim menjadi tanggung jawab bersama dan dengan sendirinya bergantung pada tingkat
visi dimusyawarahkan. Dan para anggota tim merasa telah memberikan sumbangan yang
berarti pada visi dan tujuan tim tersebut.
 Kemampuan untuk berkembang
Suatu visi tim harus secara teratur melakukan evaluasi untuk bertahan hidup, berkembang,
selalu mengikuti kemajuan, dan mencerminkan perubahan nilai-nilai dan orientasi para
anggotanya..
Ada delapan unsur-unsur Visi Tim antara lain :
 Konsisten terhadap tujuan organisasi
 Pelanggan/kebutuhan untuk mendapat pelayanan
 Kualitas produk, pelayanan, atau fungsi
 Nilai bagi masyarakat yang lebih luas
 Suasana hubungan dalam tim
 Perkembangan dan kesejahteraan para anggota tim
 Hubungan dengan tim-tim dalam suatu organisasi
 Hubungan dengan berbagai tim di luar organisasi
 Unsur-unsur Partisipasi Tim
Ada tiga unsur dalam berpartisipasi antara lain :
Membangun Kerjasama TIM
29
 Interaksi, untuk dapat disebut sebagai sebuah tim, sekelompok individu yang memiliki
tanggung jawab bersama haruslah mempunyai interaksi yang berkesinambungan.
Interaksi dalam pelaksanaan tugas maupun sosial sama pentingnya dalam suatu tim.
 Berbagi Informasi, informasi dalam konteks tim adalah data yang mengubah saling
pengertian mengenai tim,baik tim secara keseluruhan maupun individu para anggotanya,
semakin banyak perubahan, semakin kaya informasi.
 Pengaruh dalam pengambilan keputusan, untuk mencapai keseimbangan antara
demokrasi yang berlebihan dan autoritarianisme, sebaiknya dilakukan evaluasi mengenai
proses pengambilan keputusan setiap enam bulan sekali. Tujuan evaluasi ini adalah
menentukan siapa dari antara anggota tim yang harus mengambil keputusan demi
kepentingan tim secara bersama-sama.
 Pengambilan keputusan kelompok
Hasil keputusan kelompok akan lebih baik dari rata-rata keputusan yang diambil oleh setiap
anggota, hal ini dapat dipengaruhi oleh :
 Faktor-faktor kepribadian dapat mempengaruhi tingkah laku sosial dalam berbagai cara,
misalnya rasa malu untuk mengungkapkan pendapat dan pengetahuannya secara asertif.
 Para anggota kelompok adalah subjek dari efek kemapanan sosial, yang menyebabkan
mereka menahan pendapat dan informasi yang bertentangan dengan pandangan mayoritas
anggotanya.
 Kurang memiliki keterampilan berkomunikasi.
 Kemungkinan saja didominasi oleh orang-orang yang berprestasi dan mempunyai
keahlian tertentu.
 Mempunyai sifat egosentris, tidak mau menerima pendapat orang lain.
 Dampak status dan hierarki menyebabkan sumbangan anggota dinilai dan diterima secara
tidak seimbang.
 Resiko perubahan, perubahan keputusan ekstrem yang mempengaruhi strategi kompetitif
dari sebuah organisasi dapat muncul hanya sebagai hasil dari proses kelompok, bukan
hasil dari alasan yang rasional atau pertimbangan dengan baik.
 Groupthink (pikiran kelompok), dimana kelompok-kelompok yang akrab dapat saja
melakukan kesalahan dalam pengambilan keputusan karena mementingkan untuk
mencapai kesepakatan dibanding kualitas keputusan itu sendiri.
 Dampak keenganan sosial, tidak berusaha keras mencapai keputusan yang berkualitas,
merasa sumbangannya tidak diperhatikan atau dinilai.
 Kerancuan tanggung jawab dapat menghambat individu untuk mengambil tanggung
jawab dari suatu tidakan diepan orang lain.
 Dampak dari efek hambatan produksi, individu terhambat dalam menghasilkan
pemikiran-pemikiran baru dan mengajak merekan dengan cara bersaing secara verbal.
 Teknik anak tangga dalam pengambilan keputusan
Strategi sebagai teknik anak tangga untuk mengatasi pengambilan keputusan dengan
persyaratan sebagai berikut :
 Setiap anggota kelompok harus diberi waktu untuk memikirkan keseluruhan masalah atau
isu, sebelum bertemu dengan kelompoknya dan mengungkapkan pandanganpandangannya.
 Setiap pertemuan kelompok, setiap anggota harus menyampaikan pandanga utamanya
mengenai masalah yang dibicarakan.
 Untuk setiap adanya tambahan anggota baru dalam kelompok inti, dibutuhkan tambahan
waktu yang cukup mendiskusikan masalah dan perpanjangan masalah.
 Keputusan akhir harus ditunda sampai semua anggota kelompok memperoleh
kesempatan menyampaikan pendapat mereka.
Membangun Kerjasama TIM 30
 Keamanan dalam tim
Setiap anggota tim mempunyai kewajiban untuk memberikan rasa aman, termasuk
mendorong anggota lain untuk menyampaikan pendapat mereka dan mendukung eksplorasi
ide-ide tersebut.
Keamanan merupakan konteks afektif yang menarik minat orang, yang didasarkan pada
kepercayaan, penerimaan, kegembiraan, kehangatan, dan dukungan, semua ini secara
bersama-sama kepada keterlibatan, komitmen serta kreativitas para anggota tim, serta
membentuk iklim positif untuk kesehatan organisasi.
 Teknik mendorong kreativitas dalam tim
Tekni kreativitas ini ditujukan untuk membuka pandangan dan menemukan cara pandang
baru terhadap masalah yang dihadapi kelompok antara dengan :
 Curah pendapat klasik
Semua anggota kelompok didorong mengemukan ide-idenya secara bergiliran, sehingga
yang pendiampun akan turut berpartisipasi, dan menuliskannya sebelum dibawa ke dalam
pertemuan kelompok
 Brainwriting pool
Teknik ini mempengaruhi proses pengembangan sejumlah ide dalam waktu singkat. Para
anggota kelompok duduk melingkar dengan secarik kertas putih untuk menuliskan ideidenya
sebanyak lima sampai sepuluh, dan diletakan di atas meja, lalu dilanjutkan dengan
menambahkan ide-ide diatas kertas temannya serta mengembangkannya dengan waktu 20
menit dan akan menghasilkan ratusan ide.
 Curah pendapat negatif
Dapat dipakai secara efektif untuk meningkatkan secara kreatif tujuan-tujuan yang
muncul dan diusulkan, berbagai strategi, proses yang telah ada maupun yang diusulkan
kemudian.
 Orientasi terhadap tujuan]
Orientasi target adalah suatu cara penentuan berbagai masalah atau tujuan, untuk
mendapatkan perspektif yang lebih kreatif dalam memandangnya, dan dapat mengarah
pada pemecahan masalah atau hasil kreatif.
 Daftar unsur
Teknik ini adalah menguraikan suatu masalah atau isu ke dalam serangkaian unsur atau
komponen, dilakukannya curah pendapat terhadap setiap unsurnya, dan kemudian secara
kreatif memilih yang terbaik untuk kemajuan tim.
 Analisis stakeholder
Merupakan cara berfikir melalui perubahan proposal atau hasil tim dari perspektif mereka
yang secara prinsip terpengaruh oleh kerja kelompok. Dengan teknik ini memberikan
arah yang berharga untuk memodifikasi perubahan proposal atau hasil secara tepat.
 Nilai yang mendasari motivasi
Agar dapat bekerja sama dengan baik, para amggota tim harus memiliki beberapa nilai yang
sama dalam pekerjaan mereka, diantaranya peningkatan dan pengembangan berbagai
keterampilan anggota tim, untuk mendorong kesempurnaan yang lebih baik dalam
bekerjasama maupun dalam menjalin hubungan dengan sesama.
 Memimpin suatu Tim
Ada tiga fungsi utama dari seorang pemimpin tim:
 Menciptakan kondisi yang mendukung kinerja bagi tim
 Membangun dan mempertahankan tim sebagai unit kinerja
 Melatih dan membantu tim.
 Apa yang dibutuhkan tim dalam suatu organisasi ?
Ada enam bidang yang secara mendasar dibutuhkan tim dari organisasi antara lain :
 Target, tim membutuhkan dukungan organisasi dalam menentukan target atau tujuannya.
Membangun Kerjasama TIM
31
 Sumber-sumber, organisasi harus memberikan cukup sumber yang memungkinkan tim
dapat mencapai target dan tujuan.
 Informasi, setiap tim membutuhkan informasi dari organisasi, yang memungkinkan
mereka mencapai target dan tujuan.
 Pendidikan, sebagian tanggung jawab organisasi dalam mendukung efektivitas fungsi tim
adalah memberikan stafnya pendidikan dalam tingkat dan jenis yang memadai.
 Umpan Balik, untuk dapat berfungsi secara efektif, tim membutuhkan umpan balik
mengenai kinerja mereka dari organisasi.
 Bimbingan proses dan teknis, setiap tim membutuhkan organisasi untuk memberinya
pengetahuan khusus dan dukungan, yang dapat membuat mereka bekerja dengan efektif.
Lampiran
Untuk menjadi Tim yang efektif, ada beberapa hukum tim yang mengacu pada keefektifan dalam
suatu tim
1. HUKUM NILAI KERJASAMA
Satu adalah jumlah yang terlalu sedikit untuk mencapai kebesaran
Sesungguhnya kerjasama merupakan inti dari segala pencapaian besar, dan Anda seorang
pemimpin tidak mungkin mengerjakan apapun yang benar-benar dikerjakan sendirian. Dalam
hukum nilai dijelaskan bahwa:
 Tim melibatkan lebih banyak orang, sehingga mempunyai sumber daya lebih banyak, ide
lebih banyak, enerji lebih banyak, daripada jika hanya seorang diri.
 Tim memaksimalkan potensi dan meminimalkan kelemahan seorang pemimpin.
 Tim memberikan perspektif ganda tentang bagaimana caranya memenuhi suatu
kebutuhan atau mencapai sasaran, sehingga menciptakan beberapa alternatif untuk
masing-masing individu.
 Tim berbagi kehormatan atas kemenangan yang diraih dan berbagai kekecewaan atas
kekalahan yang diderita.
 Tim menjadi pemimpinnya bertanggung jawab atas sasarannya.
 Tim bisa lebih banyak mengerjakan daripada secara individu.
Mengetahui segala potensi tim itu, sementara masih juga mau mengerjakan segalanya
sendirian? Ada beberapa alasannya antara lain:
 Ego, tidak banyak orang mengakui bahwa mereka tidak sanggup mengerjakan segalanya.
 Ketidak tenteraman, banyak individu itu gagal mengutamakan kerjasama disebabkan
merasa terancam oleh orang lain. Dan pemimpin seperti ini biasanya gagal membangun
tim disebabkan oleh mereka,
– ingin memegang kendali atas segalanya menjadi tanggung jawabnya, atau,
– takut digantikan oleh orang yang lebih mampu.
 Kenaifan, secara naif mereka menyepelekan sulitnya meraih hal-hal besar. Akibatnya
mereka berusaha mengerjakan sendiri.
 Temperamen, ada orang yang tidak terlalu supel dan pokoknya tidak pernah berfikir
membangun tim atau berpartisipasi dalam. Ketika menghadapi tantangan, tidak pernah
terpikirkan oleh mereka meminta bantuan orang lain untuk meraih sasarannya.
EVALUASI
Peringkatlah kemampuan kerjasama Anda sendiri dengan menuliskan angka 1, 2, atau 3 di
sebelah masing-masing pernyataan berikut:
1= Tidak pernah 2.= Kadang-kadang 3= Selalu
_______ 1. Saya senang menjadi anggota tim
Membangun Kerjasama TIM 32
_______ 2 Saya lihat nilai yang dibawakan masing-masing individu ke dalam tim
_______ 3. Begitu Saya mempunyai sasaran besar dibenak saya, saya mulai
merenungkan orang-orang dengan siapa yang perlu bermitra untuk
memastikan teralisasikannya sasaran tersebut.
_______ 4. Ketika dihadapkan dengan suatu tantangan, saya minta nasihat orang lain
_______ 5. Saya anggap keluarga saya sebagai tim
_______ 6. Saya anggap orang-orang dengan siapa saya bekerja itu sebagai anggota tim,
dan saya perlakukan mereka sebagai sekutu.
_______ 7. Saya paling baik ketika bekerja dengan orang lain
_______ 8. Saya bersedia berbagi kehormatan atau kemenangan dengan orang lain
_______ 9. Saya sadar bahwa ada hal-hal yang tidak mungkin saya capai sendirian
_______ 10. Impian dan sasaran saya itu membutuhkan tim.
_______ Total.
24-30 Ini merupakan kekuatan. Teruslah berubah, tetapi luangkanlah waktu juga untuk
menolong orang lain berkembang dalam bidang ini.
16-23 Ini mungkin belum merugikan Anda, tetapi juga tidak terlalu menolong Anda.
Untuk menguatkan kemampuan kerjasama Anda, kembangkanlah diri dalam
bidang ini.
10-15 Ini merupakan kelemahan. Hingga Anda bertumbuh dalam bidang ini, keefektifan
tim Anda akan terpengaruh negatif.
2. HUKUM GAMBARAN BESARNYA
Sasaran itu lebih penting daripada perannya.
Orang yang membangun tim yang sukses tidak pernah melupakan bahwa semua orang dalam
timnya itu mempunyai peran sendiri, dan setiap peran itu berkontribusi terhadap gambaran
yang lebih besar. Tanpa perspektif tersebut, tim tidak akan dapat meraih sasarannya. Jadi
dibutuhkan keberanian serta tekad untuk mengakui bahwa sasaran itu lebih penting daripada
perannya. Berikut ini bagaimana cara memulai proses menjadi pemain tim yang meneladani
hukum gambaran besarnya diantaranya:
 Temukan gambaran besarnya. Segala sesuatu dimulai dengan visi, kalau visi meraih
gambaran besarnya itu dirangkul oleh semua orang dalam kelompok, maka mereka
berpotensi menjadi tim yang efektif, tanpa visi mereka tidak akan berhasrat meraih
sasaran tersebut.
 Estimasikanlah situasinya.
 Siapkanlah sumber-sumber daya yang dibutuhkannya, semakin baik sumber daya yang
dipunyai, semakin sedikitlah gangguan konsentrasi yang akan dialami masing-masing
anggotanya sementara mereka mengupayakan sasarannya.
 Libatkanlah pemain-pemain yang tepat.
 Relakanlah agenda-agenda pribadi.
 Naikkanlah ke tingkatan yang lebih tinggi.
EVALUASI
Peringkatlah kemampuan kerjasama Anda sendiri dengan menuliskan angka 1, 2, atau 3 di
sebelah masing-masing pernyataan berikut:
1= Tidak pernah 2.= Kadang-kadang 3= Selalu
_____ 1. Saya pahami sasaran tim saya.
_____ 2. Saya rela mengorbankan hak-hak pribadi saya demi kebaikan.
_____ 3. Saya tahu peran masing-masing orang dalam tim saya dan bagaimana masingmasing
orang berkontribusi terhadap sasaran.
Membangun Kerjasama TIM
33
_____ 4. Saya realistik ketika mengestimasikan seberapa jauh tim saya dalam mencapai
suatu sasaran.
_____ 5. Saya tidak takut tantangan karena saya tahu saya mempunyai dukungan tim.
_____ 6. Saya tahu peralatan dan sumber daya apa saja yang dibutuhkan untuk
melaksanakan suatu tugas.
_____ 7. Saya merasa setiap orang dalam tim saya itu penting, dan saya ekspresikan ini
lewat interaksi saya dengan rekan-rekan sesama tim maupun orang lain.
_____ 8. Saya tahu maksud saya bergabung dengan tim.
_____ 9. Saya bersedia mengorbankan peran demi kebaikan tim.
_____ 10. Saya terus bertanya kepada diri sendiri, “apakah yang terbaik bagi tim?”
_______ Total.
24-31 Ini merupakan kekuatan. Teruslah bertumbuh, tetapi luangkanlah waktu juga untuk
menolong orang lain berkembang dalam bidang ini.
16-24 Ini mungkin belum merugikan Anda, tetapi juga tidak banyak menolong Anda.
Untuk menguatkan kemampuan kerjasama Anda, kembangkanlah diri dalam
bidang ini.
10-15 Ini merupakan kelemahan dalam kerjasama Anda. Hingga Anda bertumbuh dalam
bidang ini, ekefektifan tim Anda akan terpengaruh negatif.
3. HUKUM POSISI YANG TEPAT
Semua pemain mempunyai tempat dimana mereka paling memberikan nilai tambah
Mempunyai orang tepat dalam jabatan yang tepat itu sangat penting dalam membangun tim.
Dinamikan tim berubah menurut penempatan orang-orang antara lain :
 Orang yang keliru dalam jabatan keliru = Kemunduran
 Orang yang keliru dalam jabatan yang tepat = Frustasi
 Orang tepat dalam jabatan keliru = Kebingungan
 Orang yang tepat dalam jabatan yang tepat = Kemajuan
 Orang-orang yang tepat dalam jabatan-jabatan yang tepat = Pelipat-gandaan.
Untuk dapat menempatkan orang-orang dalam jabatan yang paling memanfaatkan talenta
mereka serta memaksimalkan potensi tim, Anda membuthkan tiga hal yang harus dilakukan
antara lain :
 Mengenali Timnya.
 Mengenali situasinya.
 Mengenali Pemainnya.
Sementara Anda upaya membangun tim, pelajarilah pengalaman, keterampilan, temperamen,
sikap, gairah, keterampilan menjalin hubungan, disiplin, kekuatan emosional, dan potensi
masing-masing orang, barulah membantu anggota tim untuk menemukan jabatannya yang
tepat.
Anda mungkin telah menempati jabatan yang memungkinkan untuk menempatkan orang lain
dalam tim anda, sesungguhnya mungkin anda berkata dalam hati” bahwa untuk menemukan
ceruk sendiri saja belum berhasil” oleh sebab itu ikutilah panduan berikut ini:
 Pastikanlah diri anda tentram;
 Kenalilah diri sendiri;
 Percayai pemimpin Anda;
 Lihat gambaran besarnya;
 Andalkanlah pengalaman-pengalaman Anda.
EVALUASI
Peringkatlah kemampuan kerjasama Anda sendiri dengan menuliskan angka 1, 2, atau 3 di
sebelah masing-masing pernyataan berikut:
Membangun Kerjasama TIM 34
1= Tidak pernah 2.= Kadang-kadang 3= Selalu
_______ 1. Saya sadar bahwa sikap saya adalah pilihan saya sendiri
_______ 2 Orang mengomentari sikap positif saya
_______ 3. Ketika membuat kekeliruan, saya langsung mengakui kesalahan saya.
_______ 4. Ketika seseorang meminta maaf secara tulus, saya akan sepenuhnya
memaaftkannya dan tidak akan mendendam
_______ 5. Saya tidak sempurna, jadi saya pun tidak mengekspektasikan orang lain
sempurna
_______ 6. Saya Perlakukan semua orang dengan baik tetapi berbeda, menurut
kepribadian serta minat mereka masing-masing, ini memungkinkan interaksi
saya lebih pribadi.
_______ 7. Saya tidak mengekspektasikan kehidupan ini adil
_______ 8. Perbuatan saya mencerminkan Hukum Kebermaknaan ketimbang merasa diri
penting
_______ 9. Saya sungguh senang membagikan pengakuan dengan para anggota tim saya
dan saya tahu bahwa kami telah mencapai sesuatu bersama-sama
_______ 10. Saya coba berhubungan dengan orang yang positif sikapnya dan yang akan
membantu saya mencermati sikap saya sendiri.
_______ Total.
24-32 Ini merupakan kekuatan. Teruslah bertumbuh, tetapi luangkanlah waktu juga untuk
menolong orang lain berkembang dalam bidang ini.
16-25 Ini mungkin brlum merugikan Anda, tetapi juga tidak banyak menolong Anda.
Untuk menguatkan kemampuan kerjasama Anda, kembangkanlah diri dalam
bidang ini.
10-15 Ini merupakan kelemahan dalam kerjasama Anda. Hingga Anda bertumbuh dalam
bidang ini, keefektifan tim Anda akan terpengaruh negatif.
4. HUKUM GUNUNG EVEREST
Semakin tinggi tantangannya, semakin tinggi kebutuhan akan kerjasama.
Semua orang mempunyai impian, bahkan orang yang belum menemukan impiannya. Kalau
Anda mempunyai impian, Anda membutuhkan tim untuk meraihnya. Bagaimana pendekatan
untuk membentuk tim demi meraih impian Anda?. Cara terbaik untuk memulainya adalah
dengan mengajukan tiga yaitu:
1. Apakah impian Saya?
2. Siapa sajakah anggota tim saya?
3. Seperti apakah seharusnya tim impian saya?
Setiap impian mempunyai tantangannya sendiri, sebab tantangan ini menentukan tim yang
perlu dibangun seperti contoh berikut :
Tipe Tantangan Tipe tim yang dibutuhkan
Tantangan baru Tim kreatif
Tantangan kontroversial Tim yang kompak
Tangangan yang berubah-ubah Tim yang cepat dan fleksibel
Tantangan yang tidak menyenangkan Tim yang termotivasi
Tantangan yang beragam Tim yang melengkapi
Tantangan jangka panjang Tim yang bertekad
Tantangan sekaliber everest Tim yang berpengalaman
Untuk menumbuhkan tim mencapai impian dapat dilakukan dengan :
Membangun Kerjasama TIM
35
 Kembangkanlah para anggota tim, dengan memberi peluang untuk tumbuh dan
berkembang kepada anggota tim.
 Tambahkanlah anggota-anggota kunci, untuk merekrut talenta baru yang dibutuhkan.
 Gantilah pemimpinnya, dengan seseorang dalam tim yang lebih mampu dalam memimpin
saat ini.
 Singkirkanlah anggota-anggota yang tidak efektif.
EVALUASI
Peringkatlah kemampuan kerjasama Anda sendiri dengan menuliskan angka 1, 2, atau 3 di
sebelah masing-masing pernyataan berikut:
1= Tidak pernah 2.= Kadang-kadang 3= Selalu
_______ 1. Saya pahami sasaran tim saya.
_______ 2 Saya rela mengorbankan hak-hak pribadi saya demi kebaikan.
_______ 3. Saya tahu peran masing-masing orang dalam tim saya dan bagaimana
masing-masing orang berkontribusi terhadap sasaran.
_______ 4. Saya realistik ketika mengestimasikan seberapa jauh tim saya dari mencapai
suatu sasara.
_______ 5. Saya tidak takut tantangan karena saya tahu saya mempunyai dukungan tim.
_______ 6. Saya tahu peralatan dan sumber daya apa saja yang dibutuhkan untuk
melaksanakan suatu tugas.
_______ 7. Saya merasa etiap orang dalam tim saya itu pentingnya, dan saya ekspresikan
ini lewat interaksi saya dengan rekan-rekan sesama tim maupun orang lain.
_______ 8. Saya tahu maksud saya bergabung dengan tim.
_______ 9. Saya bersedia mengorbankan peran demi kebaikan tim.
_______ 10. Saya terus bertanya kepada diri sendiri, “apakah yang terbaik bagi tim?”
_______ Total.
24-33 Ini merupakan kekuatan. Teruslah bertumbuh, tetapi luangkanlah waktu juga
untuk menolong orang lain berkembang dalam bidang ini.
16-26 Ini mungkin belum merugikan Anda, tetapi juga tidak banyak menolong Anda.
Untuk menguatkan kemampuan kerjasama Anda, kembangkanlah diri dalam
bidang ini.
10-15 Ini merupakan kelemahan dalam kerjasama Anda. Hingga Anda bertumbuh dalam
bidang ini, ekefektifan tim Anda akan terpengaruh negatif.
5. HUKUM MATARANTAI
Kekuatan tim dipengaruhi oleh mata rantainya yang paling lemah
Salah satu kesalahan seorang pemimpin adalah menggap semua orang dalam timnya harus
dipertahankan, dengan beberapa alasan antara lain: Pertama ketika melihat anggota tim yang
terbaik, berpotensi yang kemungkinkanan bisa meraih mereka dan mendorong untuk menjadi
yang lebih bai. Kedua, semakin banyak orang maka semakin baik hasilnya. Ketiga, karena
mempunyai visi yang menyakini sasaran dapat diraih dengan layak serta menguntungkan,
serta semua orang mau mengikutinya. Ternyata dari semuanya akan selalu terjadi, ternyata
dalam kerjsama akan terdapat :
 Tidak semua orang mau ikut.
 Tidak semua orang seharusnya ikut.
 Tidak semua orang sanggup ikut, dengan alasan:
 Tidak mampu mengimbangi anggota tim lainnya;
 Tidak tumbuh di bidang tanggung jawab mereka;
 Tidak melihat gambar besarnya;
 Tidak mau memperbaiki kelemahan-kelemahan pribadi;
Membangun Kerjasama TIM 36
 Tidak mau bekerja bersama-sama anggota lainnya;
 Tidak mau memenuhi ekspektasi menyangkut bidang mereka.
Untuk menghindari kebutuhan mengatasi mata rantai yang lemah dengan adanya anggota
yang tidak memikul beban yang akan memperlambat tim, melainkan pula juga mempengaruhi
kepemimpinan. Telaahlah beberapa hal yang terjadi ketika suatu mata rantai yang lemah tetap
tinggal dalam tim:
 Anggota yang lebih kuat mengidentifikasi yang lemah;
 Para anggota yang lebih kuat harus menolong yang lemah;
 Para anggota yang lebih kuat akan membenci yang lemah;
 Para anggota yang lebih kuat menjadi efektif;
 Para anggota yang lebih kuat mempertanyakan kemampuan sang pemimpin
EVALUASI
Peringkatlah kemampuan kerjasama Anda sendiri dengan menuliskan angka 1, 2, atau 3 di
sebelah masing-masing pernyataan berikut:
1= Tidak pernah 2.= Kadang-kadang 3= Selalu
____ 1. Saya pahami sasaran tim saya.
____ 2 Saya rela mengorbankan hak-hak pribadi saya demi kebaikan.
____ 3. Saya tahu peran masing-masing orang dalam tim saya dan bagaimana masingmasing
orang berkontribusi terhadap sasaran.
____ 4. Saya realistik ketika mengestimasikan seberapa jauh tim saya dari mencapai
suatu sasara.
____ 5. Saya tidak takut tantangan karena saya tahu saya mempunyai dukungan tim.
____ 6. Saya tahu peralatan dan sumber daya apa saja yang dibutuhkan untuk
melaksanakan suatu tugas.
____ 7. Saya merasa etiap orang dalam tim saya itu pentingnya, dan saya ekspresikan
ini lewat interaksi saya dengan rekan-rekan sesama tim maupun orang lain.
____ 8. Saya tahu maksud saya bergabung dengan tim.
____ 9. Saya bersedia mengorbankan peran demi kebaikan tim.
____ 10. Saya terus bertanya kepada diri sendiri, “apakah yang terbaik bagi tim?”
_____ Total.
24-34 Ini merupakan kekuatan. Teruslah bertumbuh, tetapi luangkanlah waktu juga
untuk menolong orang lain berkembang dalam bidang ini.
16-27 Ini mungkin belum merugikan Anda, tetapi juga tidak banyak menolong Anda.
Untuk menguatkan kemampuan kerjasama Anda, kembangkanlah diri dalam
bidang ini.
10-15 Ini merupakan kelemahan dalam kerjasama Anda. Hingga Anda bertumbuh dalam
bidang ini, keefektifan tim Anda akan terpengaruh negatif.
6. HUKUM KATALISATOR
Tim-tim hebat memiliki pemain-pemain yang menjadikan segalanya terlaksana.
Permainan dalam sport berlaku juga juga dengan hubungan bisnis, pelayanan dan keluarga.
Ketika waktu hampir habis sementara posisi terancam, dengan tiga tipe orang dalam sebuah
tim; orang tidak menginginkan bolanya, orang yang ingin bolanya tetapi seharusnya tidak
mendapatkannya, orang menginginkan bolanya dan seharusnya mendapatkannya. Setiap tim
membutuhkan katalisator dan pengharapan penuh agar dapat meraih tingkatan tertinggi dan
memberi dampak pada kelompoknya.
Membangun Kerjasama TIM
37
Apapun permainan Anda atau dalam tim apapun yakinlah bahwa katalisator mempunyai
kataristik tertentu yang menjadikan mereka berbeda dari yang lain. Ada sembilan ciri
katalisator dengan siapa berinteraksi :
 Intuitif, mengenali kelemahan lawan dan mencium peluang untuk melakukan dan
mengubah kekurangan menjadi keuntungan.
 Komunikatif, katalisator ini mengucapkan hal-hal yang tidak diucapkan anggota lainnya
demi menggerakkan timnya.
 Bersemangat, untuk meraih sasaran di bidang yang mereka minati.
 Bertalenta, dapat melakukan sesuatu yang orang lain tidak dapat melakukannya.
 Kreatif, mencari hal baru yang inovatif untuk mengerjakan segalanya.
 Menginisiatifkan, dengan menggerakkan timnya untuk berkreatif.
 Bertanggung jawab, untuk pelaksanaan terwujud pada sasaran.
 Murah hati, disamping bertanggung jawab mereka bersedia memberikan diri untuk tim
lebih baik.
 Berpengaruh, karena mempunyai suatu keahlian tertentu sehingga dapat mempengaruhi
timnya.
EVALUASI
Tingkatkanlah kemampuan kerjasama Anda dengan menularkan angka 1, 2 atau 3 di
sebelah masing-masing pernyataan di bawah ini:
1= Tidak pernah 2 = Kadang-kadang 3= Selalu
_______ 1. Saya tahu kapan saya perlu bolanya dioperkan kepada saya.
_______ 2 Saya tahu bagaimana cara terbaik saya membantu tim..
_______ 3. Saya intuitif dalam profesi saya atau bidang pelayanan saya dan bisa
menangkap hal-hal yang tidak ditangkap orang lain.
_______ 4. Saya komunikasikan petunjuk serta dorongan kepada para anggota lain
_______ 5. Saya bersemangat dalam apa yang saya kerjakan, dan saya ingin
menularkan semangat tersebut kepada yang lain.
_______ 6. Saya tahu apa syaratnya untuk menang, dan saya slap berprestasi pada
tingkatan tersebut.
_______ 7. Orang mengatakan bahwa saya menjadikan segalanya terlaksana dengan
cara-cara yang tidak bisa dilakukan orang lain.
_______ 8. Begitu saya menemukan suatu ide, saya ambil langkahlangkah yang
diperlukan untuk menjabarkan ide tersebut.
_______ 9. Saya bertanggung jawab atas perbuatan-perbuat saya dan saga tahu bahwa
"kalau itu harus dijadik, itu adalah terpulang kepada saya.
_______ 10. Saya mempunyai pengaruh melampaui jabatan sa yang sekarang
_______ Total.
24-30 Ini menguatkan kekuatan. Teruslah bertumbuh, tetapi luangkanlah juga
waktu untuk menolong orang lain berkembang dalam bidang ini.
16-23 Ini mungkin belum merugikan Anda, tetapi juga tidak banyak menolong
Anda. Untuk menguatkan kemampuan kerjasama Anda, kembangkanlah diri
dalam bidang ini.
10-15 Ini merupakan kelemahan dalam kerjasama Anda. Hingga Anda bertumbuh
dalam bidang ini, keefektivan tim Anda akan terpengaruh negatif.
7. HUKUM KOMPAS
Visi memberikan arah serta kepercayaan diri kepada para anggota tim
Perlu mengidentifikasikan suatu visi yang layak sekaligus menawan, dan
mengartikulasikannya kepada para anggota tim, hal sangat penting sehingga tim dibawa
menuju arah yang terbaik dab berprestasi. Setiap memerlukan kompas untuk menelaah untuk
mengukur visi yang harus selaras dengan :
Membangun Kerjasama TIM 38
 Kompas Moral (melihat ke atas), membantu semua orang dalam tim memeriksa motif
yang membantu semua orang dalam bekerja serta membawa kredibilitas kepada
pemimpin.
 Kompas intuitif (melihat kedalam), dorongan dari dalam pemimpin tentang visinya.
 Kompas historis (melihat kebelakang), menciptakan hubungan masa lalu, sekarang, dan
masa yang akan datang harus menyatu dalam menciptakan visi.
 Kompas arah (melihat ke depan), memberi arah kepada tim tentang kejelasan sasaran,
target kepada visi.
 Kompas strategis (melihat ke sekeliling), mengidentifikasikan sumber-sumber daya serta
menggerakkan anggota tim untuk informasi kepada orang yang membutuhkan.
 Kompas visioner (melihat jauh ke depan), visi tim harus melihat ke depan, melampaui
keadaan yang sekarang serta kekurangan yang sekarang ini pada rekan tim , serta melihat
potensi tim.
EVALUASI
Tingkatlah kemampuan kerjasama Anda dengan menuliskan angka 1,2, atau 3 di sebelah
masing-masing pernyataan di bawah ini:
1=tidak pernah 2 = Kadang-kadang 3 = Selalu
_______ 1. Saya ikuti panduan yang diberikan para pemimpin organisasi saya
_______ 2 Perbuatan-perbuatan saya mencerminkan integritas moral saya sendiri.
_______ 3. Saya bersemangat dalam pekerjaan saya.
_______ 4. Saya tahu sejarah organisasi saya dan siapa saja pemain kuncinya
_______ 5. Sasaran-sasaran saya bagi tim saya dibangun di atas sukses-sukses kami di
masa lalu.
_______ 6. Saya mempunyai kejelasan maksud, yang selaras dengan pekerjaan saya serta
sasaran-sasaran yang saya tetapkan.
_______ 7. Begitu saya menetapkan suatu sasaran, saya luan waktu untuk
mengembangkan strategi untuk capainya.
_______ 8. Saya bisa melihat jauh ke depan, melampaui kea yang sekarang, untuk
melihat potensi hakiki kami.
_______ 9. Saya tidak frustrasi karena kemunduran. Saya maju ke depan
_______ 10. Saya telah menuliskan visi bagi tim Saya
_______ Total.
24-30 Ini menupakan kekuatan. Teruslah bertumbuh, tetapi juga luangkanlah waktu untuk
menolong sesama berkembang dalam bidang ini.
16-23 Ini mungkin belum merugikan Anda, tetapi juga tidak banyak menolong Anda.
Untuk menguatkan kemampuan kerja Anda, kembangkanlah diri dalam bidang ini.
10-15 Ini merupakan kelemahan dalam kerjasama Anda. Anda bertumbuh dalam bidang
ini, keefektivan tim Anda terpengaruh negatif.
8. HUKUM APEL BUSUK
Sikap-sikap busuk merusak tim
Sikap diantara anggota tim tidak mejamin suksesnya tim, tetapi sikap buruk menjamin
kegagalannya, di bawah ini ada lima kebenaran tentang sikap dan pengaruhnya pada sebuah
tim, maka perlu disadari dampak besar terhadap kerjasama.
 Sikap itu berkuasa mengangkat atau menjatuhkan sebuah tim.
 Sikap itu berlipat ganda pengaruhnya ketika diekspos terhadap orang lain.
 Sikap buruk lebih cepat menular daripada sikap baik.
 Sikap itu subjektif, jadi mengidentifikasikan yang keliru bisa sulit.
 Sikap busuk, kalau dibiarkan merusak segalanya.
Membangun Kerjasama TIM
39
E V A L U A S I
Tingkatlah kemampuan kerjasama Anda dengan menuliskan angka 1, 3 di sebelah masingmasing
pernyataan di bawah ini:
1=Tidak pernah; 2 = Kadang-kadang; 3 = Selalu
_______ 1. Saya sadar bahwa sikap saya adalah pilihan saya sendiri
_______ 2 Orang mengomentari sikap positif saya.
_______ 3. Ketika membuat kekeliruan, saya langsung mengakui kesalahan saya.
_______ 4. Ketika seseorang minta maaf secara tulus, saya akan sepenuhnya
memaafkannya dan tidak akan mendendam
_______ 5. Saya tidak sempurna, jadi saya pun tidak mengekspektasikan prang lain
sempurna.
_______ 6. Saya perlakukan semua orang dengan baik tetapi berbeda, menurut
kepribadian serta minat mereka masingmasing. Ini memungkinkan interaksi
saya lebih pribadi.
_______ 7. Saya tidak mengekspektasikan kehidupan ini adil.
_______ 8. Perbuatan saya mencerminkan Hukum Kebermaknaan ketimbang merasa
diri penting.
_______ 9. Saya sungguh senang membagikan pengakuan dengan para anggota tim
saya dan saya tahu bahwa kami telah mencapai sesuatu bersama-sama
_______ 10. Saya coba berhubungan dengan orang yang positif sikapnya clan yang akan
membantu saya mencermati sikap saya sendiri
_______ Total.
24-30 Ini menupakan kekuatan. Teruslah bertumbuh, tetapi juga luangkanlah waktu
untuk menolong sesama berkembang dalam bidang ini.
16-23 Ini mungkin belum merugikan Anda, tetapi juga tidak banyak menolong
Anda. Untuk menguatkan kemampuan kerja Anda, kembangkanlah diri dalam
bidang ini.
10-15 Ini merupakan kelemahan dalam kerjasama Anda. Anda bertumbuh dalam
bidang ini, keefektivan tim Anda terpengaruh negatif.
9. HUKUM KETERANDALAN
Rekan-rekan Satu Tim Harus dapat Saling Mengandalkan Satu Sama Lain dalam Soalsoal
penting
Saya percaya keterandalan itu ada formulanya. Ini tidak rumit, tetapi dampaknya sangat besar
kuasanya.
Marilah kita telaah masing-masing kualitas tersebut:
 Karakter
“Karakterlah yang memuangkinkan orang percaya. Kepercayalah yang memungkinkan
orang memimpin. Itulah Hukum Landasan yang mantap”. Keterandalan itu dimulai
dengan karakter sebab itu didasarkan kepada kepercayaan, yang adalah landasan dari
segala interaksi dengan sesama.
Setiap kali Anda ingin membangun tim, Anda harus mulai dengan membangun karakter
pada individu-individu yang membentuk tim tersebut.
 Kompetensi
Kompetensi itu penting. Dan kalau seseorang akan bergabung satu tim dengan Anda,
Anda membutuhkan karakter sekaligus kompetensi.
 Komitmen
Tim Sukses atau gagal berdasarkan komitmen para anggotanya terhadap satu sama lain
dan terhadap tim.
 Konsistensi
Membangun Kerjasama TIM 40
Kalau Anda mau rekan-rekan satu tim Anda kepada Anda dimana mereka tahu bisa
mengandalkan Anda setiap harinya contohlah teladan orang seperti Maddux itu.
Kuncinya adalah konsisten.
 Keutuhan
Kualitas terakhir yang dibutuhkan para anggota tim untuk mengembangkan keterandalan
adalah keutuhan. Itu adalah kemampuan menjaga keutuhan tim, seberapa sulit pun
keadaannya.
EVALUASI
Peringkatlah kemampuan kerjasama Anda dengan menuliskan angka 1,2, atau 3 di sebelah
masing-masing pernyataan di bawah ini:
1=tidak pernah 2 = Kadang-kadang 3 = Selalu
_______ 1. Saya pegang janji saya. Kalau saya sudah janji, pasti saya laksanakan
_______ 2 Saya peduli kepada anggota-anggota tim saya tanpa pamrih. Perkataan dan
perbuatan sata tidak mempunyai motif tersembunyi
_______ 3. Saya laksanakan tugas saya dengan sebaik-baiknya.
_______ 4. Saya bersikap “apa pun syaratnya”, dan tidak mudah menyerahkan di masamasa
sulit pun
_______ 5. Orang tahu apa yang bisa mereka ekspektasikan dari saya sebab hasil kerja
saya konsisten.
_______ 6. Saya bangga akan kemampuan kelompok saya, dan yakin bahwa bersamasama
kami bisa meraih hal-hal besar.
_______ 7. Saya tidak membohongi atau mengecoh para anggota tim saya, seandainya
pun kebenaran tersebut tidak membanggakan..
_______ 8. Saya percaya kepada rekan-rekan satu tim saya dan tidak berusaha
mengerjakan segalanya sendiri.
_______ 9. Saya dapat memotivasikan diri sendiri dan produktif
_______ 10. Ketika seseorang anggota tim saya melanggar kepercayaan saya atau
kelompok kami, saya bicara empat mata dengannya dan berusaha
meningkatkan situasinya
_______ Total.
24-30 Ini menupakan kekuatan. Teruslah bertumbuh, tetapi luangkanlah juga waktu
untuk menolong sesama berkembang d bidang ini.
16-23 Ini mungkin belum merugikan Anda, tetapi juga tidak banyak menolong
Anda. Untuk menguatkan kemampuan kerja Anda, kembangkanlah diri dalam
bidang ini.
10-15 Ini merupakan kelemahan dalam kerjasama Anda. Hingga Anda bertumbuh
dalam bidang ini, keefektivan tim Anda terpengaruh negatif.
10. HUKUM BANDROL HARGA
Tim akan gagal mencapai potensinya kalau tidak membayar harganya
Salah satu alasan tim itu gagal membayar harganya untuk meraih potensinya adalah karena
keliru memahami. Hukum Bandrol Harga. Mereka secara jujur tidak mengetahui cara
kerjanya. Izinkan saya memberi Anda empat fakta tentang hukum ini yang akan membantu
mengklarifikasikannya dalam benak Anda:
 Harga Harus Dibayar Semua Orang
 Anda harus mengorbankan sesuatu demi menjadi anggota tim peran semu yang telah
Anda berikan kepada diri sendiri, serprti seseorang yang terlalu banyak vucara, wanita
yang pendiam, orang yang sok tahu orang yang tidak tahu apa-apa, mengumpul bawahan
bertalenta, yang tidak mau berbagi dalam sumber daya tertentu seperti sistim informasi
manajemen (MIS), atau apa pun.
Membangun Kerjasama TIM
41
 Orang yang belum pernah bergabung dalam tim unggulan seringkali gagal menyadari
bahwa setiap anggota tom harus membayar harga-nya. Saya rasa ada di antara mereka
yang berpikir bahwa kalau yang lain sudah bekerja keras, mereka bisa santai. Tetapi itu
tidak pernah benar. Kalau tidak semua orang membayar harganya untuk meraih
kemenangan, semua orang yang akan membayar harganya berupa kekalahan.
 Harganya Harus Terus Dibayar.
 Banyak orang mengidap apa yang saya sebut “penyakit tujuan”.
 Penyakit tujuan itu berbahaya bagi tim mau pun bagi individu. Itu membuat kita
menganggap bahwa kita bisa berhenti bekerja, berhenti berupaya, berhenti membayar
harganya-tetapi tetap meraih potensi kita.
 Harganya Naik Ketika Tim Ingin Meningkat, Berubah, atau terus menang.
 Menjadi juara itu mahal harganya. Tetapi bertahan di puncak itu lebih mahal lagi. Dan
meningkatkan yang terbaik itu bahkan lebih mahal lagi. Semakin tinggi Anda, semakin
mahal harganya yang ahrus Anda bayar bahkan untuk peningkatan sedikit pun.
 Harganya Tidak pernah Turun.
 Karena alasan tersebut, saya tawarkan beberapa pandangan berikut tentang harga menjadi
bagian dari tim unggulan. Untuk menjadi pemain tentang harga menjadi bagian dari tim
unggulan. Untuk menjadi pemain tim, Anda dengan rekan-rekan satu tim Anda
setidaknya akan dituntut.
 Pengorbanan : Tidak mungkin ada sukses tanpa pengorbanan. Tim meraih puncak
hanya lewat keringat, darah, dan pengorbanan para anggotanya.
 Komitmen Waktu: Kerjasama itu tidaklah murah. Itu menuntut waktu Anda, berarti
Anda harus membayarnya dengan kehidupan Anda.
 Pengembangan Diri: Satu-satunya cara tim Anda akan mencapai potensinya adalah
kalau Anda sendiri mencapai potensi Anda.
 Sikap Tidak mementingkan Diri Sendiri: Orang secara alami mementingkan diri
sendiri.
EVALUASI
Peringkatlah kemampuan kerjasama Anda sendiri dengan menuliskan angka 1, 2, atau 3 di
sebelah masing-masing pernyataan berikut:
1= Tidak pernah 2.= Kadang-kadang 3= Selalu
_______ 1. Saya telah berkorban demi tim saya dengan bekerja lembur
_______ 2 Saya telah menginvenstasikan uang sendiri untuk meningkatkan
keterampilan saya.
_______ 3. Saya berkomitmen terhadap pertumbuhan pribadi seumur hidup.
_______ 4. Saya kebal terhadap penyakit tujuan
_______ 5. Semakin saya sukses, semakin banyaklah yang dituntut terhadap saya
_______ 6. Semakin saya sukses, semakin besrlah harga yang harus saya bayar.
_______ 7. Saya dahulukan kepentingan tim ketimbang kepentingan pribadi
_______ 8. Saya baca buku dan mengikuti kursus untuk meningkatkan keterampilan saya
_______ 9. Saya sadar bahwa kalau saya tidak meraih potensi saya, tim saya pun tidak
akan pernah meraih potensinya sementara saya menjadi anggotanya.
_______ 10. Saya ekspektasikan pengorbanan saya tidak sia-sia
_______ Total.
24-30 Ini merupakan kekuatan. Teruslah bertumbuh, tetapi luangkanlah waktu untuk
menolong orang lain untuk berkembang dalam bidang ini.
Membangun Kerjasama TIM 42
16-23 Ini mungkin belum merugikan Anda, tetapi juga tidak banyak menolong Anda.
Untuk menguatkan kemampuan kerjasama Anda, kembangkanlah diri dalam
bidang ini.
10-15 Ini merupakan kelemahan dalam kerjasama Anda. Hingga Anda bertumbuh
dalam bidang ini, ekefektifan tim Anda akan terpengaruh negatif.
RANGKUMAN
Bagi setiap orang/organisasi dalam Membangun Tim yang Efektif memiliki ketentuan atau ciriciri
ikatan dan interaksi yang harmonis untuk memacu perubahan, pertumbuhan dan
perkembangan pribadi/organisasi. Keharmonisasian itu dapat dilihat dari keterpaduan pola pikir,
pola emosi dan motivasi serta pola tindak yang diaplikasikan dalam mencapai tujuan yang
ditetapkan sebelumnya. Ada pendekatan lain dalam membangun tim yang efektif yaitu dengan
menggunakan win-win solution di mana mengutamakan menang-menang bukan menag-kalah.
Membangun tim yang efektif ada pedoman yang jelas agar dapat meningkatkan efektivitas
kelompok antara lain; mempunyai tugas yang jelas, merasa dirinya diperlukan dalam kelompok;
memberikan kontribusi pada kelompok; umpan balik dan tujuan yang jelas.
Adapun Ciri-ciri Tim Kerja Yang Efektif adalah, kejelasan visi atau tujuan; rasa aman dalam
berpartisipasi; adanya komitmen terhadap kelompok; dukungan dan inovasi; tercapainya tujuan;
kebersamaan; kemampuan untuk berkembang; partisipasi kepada tim; pengambilan keputusan;
keamanan dalam tim; mendorong berkreativitas; nilai motivasi; kepemimpinan dalam tim; dll.
LATIHAN
1. Jelaskan hakekat Tim yang efektif yang anda ketahui?
2. Dalam membangun tim yang efektif untuk meningkatkan efektivitas kelompok diperlukan
pedoman yang jelas. Sebutkan beberapa unsur yang terdapat dalam pedoman tersebut?
3. Ciri utama dari Tim Kerja Yang Efektif adalah adanya Visi dan misi Tim. Apa yang
dimaksudkan dengan Visi dan Misi Tim yang anda ketahui?
4. Sebutkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pada tim
yang efektif ? sebutkan dan jelaskan minimal 3 faktor.
5. Sebutkan dan jelaskan salah satu jenis hukum yang melandasi tim kerja menjadi efektif?
.
Membangun Kerjasama TIM
43
Bab 7
Memahami Tim Next Level
PENGANTAR
Tidak diragukan lagi, anda pasti pernah mendengar tentang kerjasama tim dan apa artinya di
tempat kerja saat ini. Organisasi Anda mungkin pernah mencoba untuk bekerja lebih bersama tim
dan telah berkhotbah tentang kerjasama tim. Namun, sebagian besar orang lebih akrab dengan ide
kerja kelompok. Kerja kelompokn menjadi bagian penting dari organisasi. Ide tentang kerja
kelompok didasarkan pada suatu pandangan kerja yang berakar dari pengetahuan kuno bahwa
organisasi memiliki lini kendali manajerial, wewenang, dan tanggung jawab kaku. Dengan kata
lain, mereka yang berada salam posisi kepemimpinan cenderung berasumsi bahwa merekalah
yang harus membuat sebagian besar keputusan tentang kerja, dan pekerja cenderung berasumsi
bahwa mereka harus melakukan apa yang disuruh pemimpinnya.
MENGAPA SAAT INI DIPERLUKAN JENIS TIM YANG BARU?
Dalam lingkungan kerja dewasa ini pada umumnya wewenang pengambilan keputusan
terkonsentrasi pada sedikit orang tidak lagi mendapatkan hasil yang diinginkan. Pengambilan
keputusan model tersebut menjadi beban bagi mereka yang membuat keputusan dan membuat
frustasi mereka apabila tidak bisa bertindak sampai keputusan itu terjadi. Misalnya bentuk
penegambilan keputusan komunikasi dalam sistem kerja tradisional bergerak terlalu lambat. Oleh
lambatnya pengambilan keputusan, orang pun terhambat dalam mengambil tindakan tepat waktu
yang bertanggung jawab.
Dengan pendekatan kerja seperti ini, organisasi tidak bisa bersaing dengan sukses, dan orangorang
diseluruh perusahaan merasa tidak dihargai. Ini mengakibatkan rendahnya motivasi dan
kinerja perusahaan. Menggerakkan pengambilan keputusan kunci semakin mendekati garis depan
akan mendatangkan bisnis yang hebat. Pendekatan ini merupakan inti dari kerjasama yang bisa
memberikan hasil luar biasa. Namun, ini juga berarti beroperasi dalam dunia baru bagi sebagian
besar orang.
TIM SEPERTI APA YANG MENDAPATKAN HASIL BESAR?
Agar bisa sukses dalam lingkungan bisnis yang kompleks dan berubah, kita harus senantiasa
mempelajari cara-cara baru untuk bekerja dalam tim. Kita harus membawa tim kita menuju tahap
Next Level. Ini berarti menciptakan tim yang berasal dari pengetahuan, pengalaman dan motivasi
internalnya.
Contoh,
Seorang supervisor kenalan kami pernah frustasi karena jumlah waktu yang dihabiskannya dalam
penyelesaian sebuah tugas, yang meskipun penting dari sudut administratif, sepertinya tidak
memaksimalkan penggunaan bakat dan keahliannya dalam organisasi. Ia bertanya-tanya
bagaimana caranya untuk dapat mengubah hal tersebut. Ia memikirkan tentang waktu yang
dihabiskannya saat harus menyetujui pembelian sebuah alat bagi kelompoknya. Kemudian ia
mempertimbangkan bagaimana ia dapat memanfaatkan kemampuan orang-orangnya dengan lebih
baik untuk melaksanakan tugas, tanpa harus memanfaat semaksimal mungkin pengalaman dan
keahlian mereka. Salah satu tugas tersebut adalah memesan peralatan dan material kecil untuk
Membangun Kerjasama TIM 44
tim. Jadi, ia mengajari anggota tim dengan cara memesan sendiri dan mulai mendelegasikan
pembelian itu pada tim. Ia langsung melakukan pemesanan tanpa harus menunggu
persetujuannya. Tentu saja, ia menetapkan batasan pembelian-sebesar $100-namun, kemudian
memperlebar batasan itu saat tingkat kenyamanan mereka berkembang. Anggota tim bisa lebih
mudah tanpa adanya penundaan karena harus menunggu persetujuan supervisornya. Biaya
perlengkapan menurun 20% karena orang menjadi lebih berhati-hati dan hanya memesan material
yang benar-benar mereka perlukan.
Sepertinya sedernana, bukan? Namun, berdasarkan pengalaman kami dan budaya kelompok kerja
tradisional, kita perlu belajar banyak hal untuk melakukan langkah seperti yang dilakukan
supervisor itu. Walaupun orang mungkin mengeluhkan menjadi manajerial, mereka justru merasa
nyaman karena tidak memiliki terlalu banyak tanggung jawab atas keputusan dan hasil. Namun,
mengambil tanggung jawab itu benar-benar diperlukan untuk menggerakkan tim pada tingkatan
energi, kinerja dan kesenangan baru.
APAKAH TIM NEXT LEVEL ITU?
Tim Next Level adalah suatu tim yan dibangun dalam rangka memenuhi suatu tuntutan dari
sebuah tim yang mengarah sebuah tim yang mempunyai sesuatu secara lengkap yang
menyangkut hal-hal berikut ini::
1. berkeahlian tinggi dan interaktif yang menggunakan ide dan motivasi dari semua anggota tim
2. mengutamakan penggunaan informasi untuk membangun tingkat kepercayaan dan tanggung
jawab yang tinggi
3. memiliki batasan yang jelas untuk menciptakan kebebasan dan tanggung jawab untuk
menyelesaikan tugas secara efisien
4. efektif menggunakan waktu dan bakat anggota dan pemimpin timnya
5. ahli dalam pengelolaan diri untuk membuat keputusan tim dan menciptakan hasil yang luar
biasa bagi tim, anggotanya, dan organisasinya.
Contoh
Kerjasama tim dalam tahap Next Level
Manajer sebuah departemen pengembangan kinerja pada pabrik pembangkit nuklir diminta
menjadi penanggung jawab sebuah laporan berkala (newsletter). Bersamaan dengan itu,
editornya, Bill, ikut menjadi anggota baru tim manajer. Pada rapat pertamanya Bill mengeluh
bahwa manajemen membatasi hanya menulis empat halaman untuk laporan bulanan tentang
proyek konstruksi enam ribu pekerja. Padahal, menurut Bill, pengembangan laporan menjadi
enam sampai delapan halaman tentu akan lebih bermanfaat.
Sang manajer bertanya-tanya dalam hati berapa banyak lagi pekerjaan yang akan dilakukan Bill.
Apalagi ia juga bertanggung jawab mengumpulkan informasi, menulis artikel, memotret,
mencetak, dan mengirimkan laporan kepada seluruh tenaga kerja. Manajer tergoda untuk
memberikan batasan (ia merasa batasannya sepuluh halaman), namun kemudian memberinya
objektif kinerja yang lebih jelas. Ia berkala, ”Bill, tulislah segala hal yang diperlukan untuk dapat
berkomunikasi dengan orang-orang dalam proyek ini dan jika ternyata terlalu banyak, saya akan
memberitahumu”.
Bill meninggalkan kantor dengan antusiasme dan energi baru untuk memperbaiki laporannya.
Dengan kepandaiannya, ia mendapatkan bantuan dari anggota timnya: seniman grafis, fotografer,
koordinator tugas, pekerjaan lapangan, dan yang lainnya. Dalam waktu sepuluh bulan, mereka
telah mengubah laporan itu menjadi majalah tiga puluh dua halaman yang menjadi alat
Membangun Kerjasama TIM
45
komunikasi yang paling diminati. Majalah itu amat informatif dan mendapatkan amat banyak
penghargaan sehingga pemilik proyek meminta depan puluh delapan kopi majalah itu untuk
dewan direksinya.
Sebagai seorang anggota tim manajer, Bill bertanggung jawab penuh untuk efektivitas laporan
tersebut. Dan, sebagai balasannya, Bill mengumpulkan bantuan dari rekan anggota timnya. Saat
mereka mendapatkan kenyamanan dengan tanggung jawab dan wewenang baru, mereka mulai
bereksperimen, memperbaiki laporan secara signifikan, dan menghasilkan alat komunikasi yang
paling penting.
Dalam kasus ini, mendelegasikan kepemilikan dan tanggung jawab sepenuhnya kepada Bill dan
anggota tim lainnya menghadirkan sebuah laporan kerja a dan hasil yang luar biasa.
Pertanyaan, mengapa mengarahkan tim menuju tahap Next Level ?
Dari contoh di atas, kami menjelaskan bagaimana Bill dan anggota tim lainnya mendapat
perluasan tanggung jawab dan wewenang untuk membuat keputusan tentang sebuah laporan
berkala. Sebagai contoh, mereka:
 Memutuskan berapa banyak halaman laporan tersebut
 Memutuskan isi laporan
 Bertanggung jawab dalam mengendalikan anggaran laporan
 Dapat melibatkan orang lain untuk membantu memberikan artikel dan foto
 Menjawab semua pertanyaan tentang laporan
 Memutuskan berapa jam mereka harus bekerja untuk mencapai hasil yang diinginkan
Dari contoh ini, bagaimana Anda dan anggota tim dapat memanfaatkan dengan baik perluasan
wewenang dan kepemilikan tugas yang lebih langsung? Keputusan apa yang supervisor Anda
buat sekarang yang bisa dibuat oleh tim Anda.
TIM NEXT LEVEL DAN PERAN PEMIMPIN
Secara hitoris, keputusan kerja harian dan secara keseluruhan yang bertanggung jawab demi
kesuksesan suatu kelompok kerja berada dipundak pemimpin. Inilah salah satu fungsi yang tentu
sangat diharapkan dari peran pemimpin. Pemimpin menjadi nyaman dengan tanggung jawab ini,
bahkan memberikan nilai tinggi atas posisi ini.
Sebagai tambahan, pada abad terakhir, beberapa teori manajemen mengajarkan bahwa pekerjaan
tidak akan menerima tanggung jawab dan bahkan tidak akan berguna jika tidak disupervisi.
Akibatnya, pemimpin diharapkan memberikan supervise yang ketat terhadap orang-orangnya dan
tentunya tidak mendelegasikan tanggung jawab untuk sebuah keputusan kerja.
Jadi, saat kita membicarakan pengalihan keputusan yang semakin dekat pada titik tindakan, dan
menempelkannya ditangan tim, kontradiksi dengan tradisional pemimpin pun timbul. Salah satu
pertanyaan utama dari para manajer, supervisor dan pemimpin tim adalah: “Apakah peran saya
dalam lingkungan yang baru ini? Jika tim sudah melakukan lebih banyak keputusan kerja harian,
apa yang akan saya lakukan?”
Kenyataannya, mendelegasikan tugas keputusan harian sebenarnya juga meningkatkan peran para
pemimpin, seperti halnya peran anggota tim. Pemimpin bias mengambil tugas baru, terutama
untuk tugas yang selama ini dikesampingkan oleh keputusan harian yang harus lebih
didahulukan. Seorang manajer menjelaskan penghargaannya pada Tim Next Level dengan
Membangun Kerjasama TIM 46
mengatakan: “Mendelegasikan keputusan harian dan tugas tertentu kepada tim memungkinkan
saya berkonsentrasi pada masalah kepentingan strategis di departemen kami”. Waktunya terlalu
banyak terbuang. Sekarang, dengan adanya kemampuan tim, ia dapat menangani tugas baru yang
kemungkinan besar dapat menambah nilai.
Untuk memahami dampak positif Tim Next Level terhadap pemimpinnya, pikirkanlah apa yang
mungkin dilakukan seorang pemimpin tim jika ia mempunyai waktu tambahan dua jam untuk
melakukan aktivitas lain. Bahkan, kami telah mengajukan pertanyaan ini kepada banyak
pemimpin, beberapa responsnya antara lain:
 Menghabiskan lebih banyak waktu untuk merencanakan pekerjaan
 Menelaah sambil merenungkan peralatan baru yang mungkin diperlukan
 Menangani beberapa masalah yang mengganggu kerja tim
 Menghabiskan lebih banyak waktu untuk melatih dan memberikan konseling kepada anggota
tim
 Berinteraksi lebih banyak dengan konsumen
 Mengikuti pelatihan dan mempelajari keahlian baru
Penting dipahami bahwa perubahan menuju Tim Next Level memiliki manfaat tambahan karena
memberikan waktu longgar kepada pemimpin tim, supervisor atau manajer untuk fokus dalam
melayani tim dan organisasi.
Pertanyaan
Bagaimana Peran pemimpin dalam Tim Next Level
Jika manajer, supervisor, atau pemimpin tim memiliki dua jam waktu tambahan setiap harinyakarena
berhasil mengembangkan tanggung jawab dan wewenang tim-aktivitas baru apa yang bias
dilakukannya yang bias menambah lebih banyak nilai pada kelompok, departemen atau
organisasi?
MANFAAT TIM NEXT LEVEL
Kita telah menggali bagaimana Tim Next Level dapat mempengaruhi tindakan harian Anda
ditempat kerja. Kita juga memikirkan bagaimana peran para pemimpin dan anggota tim berubah
dalam lingkunagn seperti itu. Perubahan ini amat signifikan dan kuat dalam operasional suatu
organisasi. Namun, apakah perubahan ini sesuai? Apakah usaha yang dilakukan layak? Apakah
tim ini benar-benar memberikan hasil besar? Mari kita lihat dua contoh berikut:
Contoh
Jaringan Convenience Store
Jaringan Convenience Store di West Coast mengalami tingkat perputaran pekerjaan sekitar 140
sampai 220 persen per tahun, dan itu normal bagi industri ini. Saat perusahaan menerapkan
konsep Tim Next Level, tingkat perputaran turun menjadi 70 persen. Perkiraan penghematan
waktu dan biaya rekrutmen, pelatihan pekerja baru, dan terganggunya operasional itu jelas
merupakan hal yang layak dari sudut pandang perusahaan.
Pekerjaan juga mendapatkan manfaat dari perubahan. Saat ini, wawancara pengunduran diri
mengindikasikan bahwa saat orang memutuskan untuk meninggalkan perusahaan dan menerima
kesempatan kerja baru, mereka tidak peri karena mereka tidak bahagia. Secara umum respons
Membangun Kerjasama TIM
47
anggota tim sebelum pindah ke tahap Next Level adalah ”Saya disuruh bekerja mati-matian untuk
sebuah pekerjaan dengan bayaran minimum”. Saat ini respons yang sering ditemukan adalah
”Saya mungkin memiliki pengalaman beberapa waktu kedepan”. Tim Next Level dalam
perusahaan ini telah menciptakan tenaga kerja yang lebih loyal dan puas, dan manfaatnya bagi
perusahaan tentu amat luar biasa.
Menggambarkan Kelompok Kerja Sebagai Tim Next Level
Sekarang Anda mulai paham apa itu Tim Next Level dan mengapa ia begitu penting dalam iklim
bisnis saat ini. Secara sederhana, dunia kerja telah menjadi terlalu kompleks dan dinamis bagi
individu untuk dijalani sendiri atau bagi kelompok kerja tradisional yang memiliki wewenang
terbatas untuk bisa sukses. Anda dan organisasi Anda membutuhkan Tim Next Level yang telah
mengembangkan tanggung jawab untuk bertindak, mengeluarkan energi kreatif, dan memberikan
kesempatan bagi tim untuk menambahkan nilai yang lebih besar bagi organisasi.
Tim Next Level mendorong setiap orang untuk merasa bernilai, bertanggung jawab, dan terlibat
dalam pekerjaan. Semua partisipan bisa merasa bangga saat menggunakan pengetahuan,
pengalaman, dan motivasi mereka untuk mencapai sesuatu yang besar, yang akan memberikan
manfaat bagi tim dan organisasi.
Saat Anda mempersiapkan diri untuk menciptakan Tim Next Level, sisihkanlah waktu untuk
memikirkan apa yang telah kita diskusikan sampai saat ini. Anda mungkin telah mendapatkan
pandangan tim Anda, dan mungkin beberapa pertanyaan muncul dalam pemikiran Anda. Pada
titik ini akan sangat membantu jika Anda memikirkan tim Anda sebagaimana adanya saat ini dan
bagaimana tim tersebut dibandingkan dengan Tim Next Level. Kami mendorong Anda untuk
menyisihkan waktu beberapa menit untuk mendiskusikan pertanyaan berikut dengan tim Anda.
MENGGAMBARKAN KELOMPOK KERJA SEBAGAI TIM NEXT LEVEL
Sekarang Anda mulai paham apa itu Tim Next Level dan mengapa ia begitu penting dalam iklim
bisnis saat ini. Secara sederhana, dunia kerja telah menjadi terlalu kompleks dan dinamis bagi
individu untuk dijalani sendiri atau bagi kelompok kerja tradisional yang memiliki wewenang
terbatas untuk bisa sukses. Anda dan organisasi Anda membutuhkan Tim Next Level yang telah
mengembangkan tanggung jawab untuk bertindak, mengeluarkan energi kreatif, dan memberikan
kesempatan bagi tim untuk menambahkan nilai yang lebih besar bagi organisasi.
Tim Next Level mendorong setiap orang untuk merasa bernilai, bertanggung jawab, dan terlibat
dalam pekerjaan. Semua partisipan bisa merasa bangga saat menggunakan pengetahuan,
pengalaman, dan motivasi mereka untuk mencapai sesuatu yang besar, yang akan memberikan
manfaat bagi tim dan organisasi.
Saat Anda mempersiapkan diri untuk menciptakan Tim Next Level, sisihkanlah waktu untuk
memikirkan apa yang telah kita diskusikan sampai saat ini. Anda mungkin telah mendapatkan
pandangan tim Anda, dan mungkin beberapa pertanyaan muncul dalam pemikiran Anda. Pada
titik ini akan sangat membantu jika Anda memikirkan tim Anda sebagaimana adanya saat ini dan
bagaimana tim tersebut dibandingkan dengan Tim Next Level. Kami mendorong Anda untuk
menyisihkan waktu beberapa menit untuk mendiskusikan pertanyaan berikut dengan tim Anda
Membangun Kerjasama TIM 48
MENGUBAH IDE MENJADI TINDAKAN
Meskipun ide mengubah kelompok menjadi Tim Next Level itu memang menarik, adalah penting
untuk mengetahui bahwa memahami suatu ide dan benar-benar melakukannya adalah dua hal
yang berbeda. Mengubah tim menjadi Tim Next Level, meskipun menantang, jelas layak bisa dan
layak dilakukan. Tim Next Level bisa menangani kompleksitas dan perubahan dengan cara yang
benar-benar luar biasa. Mereka juga bisa membuat Anda merasa lebih terlibat dan bernilai di
tempat kerja.
Sisa buku ini akan membawa Anda melalui tiga langkah berikut untuk mengarahkan tim menuju
tahap Next Level. Selama perjalanan yang menyenangkan ini, Anda akan belajar menggunakan
tiga keahlian kunci sebuah Tim Next Level:
Tiga Langkah untuk Kerjasama dalam Tahap Next Level
Langkah Pertama, Memulai pembelajaran keahlian Next Level
Langkah Kedua, Mempercepat perubahan
Langkah Ketiga, Menguasai keahlian
Pertanyaan
Tim Anda sekarang
Bagaimana perbedaan cara peroperasian Tim Next Level dari tim Anda saat ini? Sebagai contoh,
hari ini:
 apakah setiap orang dalam tim Anda merasa terlibat, bernilai, dan bangga sebagai anggota
tim?
 apakah tim Anda telah dan menerima wewenang untuk membuat keputusan tentang tugasnya?
 apakah Anda memahami batasan tanggung jawab tim Anda dan bisakah wewenang ini
dikembangkan?
 apakah tim Anda tahu bagaimana mengelola dirinya untuk menyelesaikan tugasnya?
 apakah tim Anda benar-benar mencapai hasil yang besar?
 gunakan penyebaran informasi untuk membangun kepercayaan dan tanggung jawab tingkat
tinggi
 gunakan batasan jelas untuk menciptakan kebebasan bertindak yang bertanggungjawab
 gunakan keahlian pengelolaan diri untuk membuat keputusan dan memberikan hasil yang
besar.
Kerjasama tim dalam Next Level menggantikan kepentingan diri sendiri, ketergantungan, dan
kontrol dengan rekanan, tanggungjawab, dan komitmen. Perjalanan ini akan mengubah Anda dan
anggota tim dan cara Anda bekerja bersama. Ada saat-saat ketika perjalanan itu begitu
menantang, namun dengan buku ini sebagai panduan, perjalanan Anda akan lebih mudah. Dan,
dalam periode waktu yang relatif singkat, Anda akan berada ditahap Next Level, bertanya-tanya
mengapa Anda tidak melakukannya selama ini.
FRUSTASI ITU BIASA, NAMUN MERUPAKAN SUMBER ENERGI YANG KUAT
Kita sering kali mendengar orang-orang menyatakan frustasi karena lamanya waktu yang mereka
perlukan untuk suatu perubahan. Segera setelah membuat komitmen untuk maju dengan
membentuk Tim Next Level, setiap orang ingin cepat sampai ke sana. Kita ingin mempercepat
perubahan dan mencapai sasaran. Masalahnya adalah bahwa perubahan dari pandangan
Membangun Kerjasama TIM
49
tradisional tentang manajer sebagai pengambil keputusan dan anggota tim sebagai pelaksanan
menjadi Tim Next Level yang kolaboratif berarti menggunakan keahlian yang berbeda.
Dalam perjalanan Anda juga akan mempelajari cara baru untuk melihat tanggung jawab,
pengambilan keputusan, dan kerjasama tim. Merasa frustasi dan putus asa sudah bisa dalam
proses perubahan yang signifikan. Saat mulai mempelajari keahlian tahap Next Level, orang
hampir selalu dihantui dengan pertanyaan: Berapa lama waktu yang diperlukan? Bisakah kita
melakukannya? Apakah perubahan ini akan benar-benar berhasil? Inilah waktunya untuk
menggali cara-cara menggunakan energi frustasi agar dapat mempercepat perubahan menuju Tim
Next Level.
Contoh
Menangani Frustasi
Salah satu pengalaman konsultasi kami amat berkaitan dengan masalah ini. Setelah bekerja
selama enam bulan di sebuah perusahaan, kami melihat banyak tanda keputusan baik dari para
pemimpinnya maupun anggota tim. Orang-orang berkata ”kerja sama tim ini tidak akan pernah
berhasil. Pemimpin kami tidak benar-benar menginginkan kami bertindak sendiri”.
Pada saat bersamaan, para pemimpin berkata: ”Kapankah orang-orang kita mulai bertindak?
Mereka tahu kita ingin mereka diberdayakan. Apa yang menghalanginya? ” Jelas perubahan
untuk tim itu sedang dalam masalah, dan segera akan menjadi usaha manajemen yang sia-sia.
Langkah kami berikutnya adalah menjelaskan bahwa frustasi dan putus ada seperti itu bukanlah
hal aneh-bahkan sudah diperkirakan terjadi saat melakukan usaha perubahan. Kapan pun Anda
mempelajari keahlian, Anda akan mengalami rasa putus asa. Kami juga menjelaskan bahwa orang
di perusahaan lain pun mengalami masalah yang sama persis. Mereka pun melewati hal ini dalam
tahap perubahan mereka.
Responsnya mengejutkan. Para pemimpin dan anggota tim mulai berbicara secara terbuka tentang
rasa frustasi dan putus asa mereka. Mereka saling mendengarkan dan mulai membicarakan
tentang bagaimana mereka bisa menangani masalah mereka. Beberapa orang berkata: ”Jika
perusahaan lain bisa menangani masalah ini, kami juga bisa. Kami bahkan bisa melakukan-nya
dengan lebih baik daripada yang mereka lakukan”. Hasilnya adalah energi baru untuk melakukan
perubahan dan percepatan proses.
Lima Alasan Untuk Frustasi
Saat membahas konsep Tim Next Level, frustasi mungkin muncul karena beberapa alasan yang
bisa diprediksikan, antara lain:
1. Harapan tidak sejalan dengan realitas. Hampir semua orang, mulai dari manajemen senior
sampai anggota tim, cenderung meremehkan hal-hal yang terlibat dalam membuat perubahan
menuju Tim Next Level.
2. Orang berpendapat bahwa proses itu akan gagal. Beberapa orang terbebani pikiran bahwa
seluruh proses itu akan gagal. Tanda pertama dari setiap masalah adalah keyakinan, yang
menimbulkan kecemasan apakah perubahan itu m,emungkinkan diperusahaan mereka.
3. Panduan dan pemahamannya tidak sesuai. Anggota tim bertanya-tanya apakah mereka akan
bebas menggunakan penilaian dan talentanya, sementara bertanggung jawab atas hasilnya
Membangun Kerjasama TIM 50
4. Orang takut akan kegagalan pribadi. Baik anggota tim maupun pemimpin takut jika kelihatan
tidak kompeten dalam perubahan budaya. Ketakutan ini biasanya tidak diungkapkan, namun
cenderung ditunjukkan dalam bentuk tidak adanya tindakan dan tidak adanya keputusan
5. Kurangnya pelatihan untuk menangani masalah pengembangan tim. Tanpa persiapan yang
tepat, sebagian besar tim tidak akan siap dengan tahapan normal pengembangan tim, yang
selalu memiliki benturan-benturan disepanjang jalannya.
Masalah umum, namun tidak terduga, ini bisa merusak dan melemahkan ide keseluruhan tim.
RANGKUMAN
Tim Next Level adalah suatu tim yan dibangun dalam rangka memenuhi suatu tuntutan dari
sebuah tim yang mengarah sebuah tim yang mempunyai sesuatu secara lengkap yang berasal dari
pengetahuan, pengalaman dan motiasi internalnya secara lengkap. Adapun yang menjadi unsur
dalam Tim Next Level adalah:
1. berkeahlian tinggi dan interaktif yang menggunakan ide dan motivasi dari semua anggota tim
2. mengutamakan penggunaan informasi untuk membangun tingkat kepercayaan dan tanggung
jawab yang tinggi
3. memiliki batasan yang jelas untuk menciptakan kebebasan dan tanggung jawab untuk
menyelesaikan tugas secara efisien
4. efektif menggunakan waktu dan bakat anggota dan pemimpin timnya
5. ahli dalam pengelolaan diri untuk membuat keputusan tim dan menciptakan hasil yang luar
biasa bagi tim, anggotanya, dan organisasinya.
Kaitannya dengan peran pemimpin Tim Next Level secara tegas mengutamakan dalam pola
kepemimpinan dalam memimpin sebuah tim. Secara hitoris, keputusan kerja harian dan secara
keseluruhan yang bertanggung jawab demi kesuksesan suatu kelompok kerja berada dipundak
pemimpin. Inilah salah satu fungsi yang tentu sangat diharapkan dari peran pemimpin. Pemimpin
menjadi nyaman dengan tanggung jawab ini, bahkan memberikan nilai tinggi atas posisi ini.
Untuk memahami dampak positif Tim Next Level terhadap pemimpinnya, pikirkanlah apa yang
mungkin dilakukan seorang pemimpin tim jika ia mempunyai waktu tambahan dua jam untuk
melakukan aktivitas lain
Manfaat dibentuknya Tim Next Level adalah untuk menggali bagaimana Tim Next Level dapat
mempengaruhi tindakan harian Anda ditempat kerja. Kita juga memikirkan bagaimana peran para
pemimpin dan anggota tim berubah dalam lingkunagn seperti itu. Perubahan ini amat signifikan
dan kuat dalam operasional suatu organisasi.
PERTANYAAN
1. Menurut anda apa Tim Next Level Itu? Jelaskan secara singkat.
2. Kebanyakan untuk organisasi baru pengambilan keputusan sangat sentralistik, sedangkan
organisasi yang sudah mapan bersifat desentralistik. Apa yang anda ketahui tentang bentuk
pengambilan keputusan sentralistik dan desentrlistik dan jelaskan hasil yang diperoleh !
3. Sebutkan yang menjadi unur penting dalam Tim Next Level?
4. Di dalam Tim Next Level peran pemimpin masih sangat diperlukan. Apakah yang menjadi
wewenang pemimpin dalam Tim Next Level.
5. Frustasi dalam pencapaian tujuan suatu hal yang biasa. Bagaimana cara menghadapi frustasi
dalam mencapai suatu tujuan yang pada tataran Tim Next Level? Jelaskan secara singkat dan
jelas.
Membangun Kerjasama TIM
51
Bab 8
Simpulan
Banyak para petinggi dari seluruh tingkat organisasi untuk memajukan instansi/lembaganya baik
negeri/swasta dengan mengeluarkan dengan biaya yang sangat tinggi. Hal tersebut adalah
kesadaran seorang pemimpin yang menyadari karena aset yang paling berharga dalam suatu
organisasi adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Hal itu perlu dibuktikan dengan nyata manfaat
dari SDM, misalnya sebanyak sumber daya lainnya tanpa adanya sumber daya manusia yang
mengelola, maka sumber daya tidak akan tertangani. Tanpa adanya pengetahuan, kemampuan dan
keterampilan dari SDM maka tidak terjadi kehidupan dalam organisasi tersebut.
Mengingat Sumber Daya Manusia merupakan sumber daya yang vital dan pokok serta mudah
untuk dikelola, maka biasanya bagi lembaga/instansi yang menyadari hal itu akan merawat,
membina, mengembangkan serta meningkatkan keterampilan melalui berbagai event. Seperti
dengan diadakannya pelatihan-pelatihan, pendidikan formal, studi banding, workshop, dan masih
banyak lagi bentuk pembinaan yang dilakukan tentunya sesuai dengan keinginan organisasi yang
bersangkutan. Hal ini masih menyangkut pengembangan secara individual yang mana belum
tentu dengan SDM yang berkemampuan baik tanpa adanya kerja tim yang baik, maka organisasi
tersebut akan vakum yang berarti tidak berdaya.
Dengan demikian untuk membentuk organisasi yang kridibel, faktor utama yang harus dilakukan
adalah membentuk dan membangun tim kerja baik yang mampu mendukung dalam operasional
organisasi. Untuk membangun kerja sama tim hal-hal yang harus dilalui, misalnya dengan
mengutamakan proses dinamika dalam kelompok, membentuk individu masuk dalam kelompok
yang mengutamakan membangun saling pengertian, saling percaya, kejujuran, displin, kerja
sama, kepemimpinan, membangun strategi, kepercayaan diri, menghadapi konflik, membangun
komnikasi, motivasi, membangun keterbukaan, kritik/umpan balik, saling ketergantungan dan
masih banyk lagi unsur-unsur dalam membangun kerja sama tim.
Tim Next Level adalah suatu tim yan dibangun dalam rangka memenuhi suatu tuntutan dari
sebuah tim yang mengarah sebuah tim yang mempunyai sesuatu secara lengkap yang
menyangkut hal-hal berikut ini::
1. berkeahlian tinggi dan interaktif yang menggunakan ide dan motivasi dari semua anggota tim
2. mengutamakan penggunaan informasi untuk membangun tingkat kepercayaan dan tanggung
jawab yang tinggi
3. memiliki batasan yang jelas untuk menciptakan kebebasan dan tanggung jawab untuk
menyelesaikan tugas secara efisien
4. efektif menggunakan waktu dan bakat anggota dan pemimpin timnya
5. ahli dalam pengelolaan diri untuk membuat keputusan tim dan menciptakan hasil yang luar
biasa bagi tim, anggotanya, dan organisasinya.
Masih banyak cara yang telah ditempuh oleh berbagai lembaga/institusi, namun tidak pernah
berhasil, kalaupun berhasil seakan-akan hanya beberapa saat saja dan selanjutnya kembali kepada
pola yang lama. Tetapi banyak juga suatu institusi telah berhasil dalam membangun tim,
walaupun dengan biaya yang tidak sedikit, yaitu melalui pelatihan Out Bound. Melalui
permainan-permainan dalam Membangun Kerjasama Tim dilakukan secara langsung. Dalam
proses permainan diadakan suatu evaluasi dengan menggunakan format yang menilai tentang
aktivitas peserta yang meliputi beberapa aspek, diantaranya tentang; disipplin, tanggung jawab,
Membangun Kerjasama TIM 52
kerjasama, kepemimpinan, kejujuran, keberanian menanggung risiko, motivasi, kreatif,
inovatif, rela berkorban, berani mengambil keputusan,
DAFTAR PUSTAKA
1. Richard Y. Chang, Membangun Tim Yang Dinamis, Seri Panduan Praktis, No. 8, PT.
Gramedia, Jakarta, 1999
2. Richard Y. Chang, Sukses Melalui Kerjasama Tim, Edisi ke 2, PT. Pustaka Binaman
Presindo, PT. Gramedia, Jakarta, 1999
3. Suprapti, Modul Diklat Prajabatan Gol. III, LAN RI, 2001
4. Robert B. Maddux, Team Building, Terampil Membangun Tim Handal, PT, Erlangga,
Surabayan, 2001
5. Drs. Baderel Munir, MA, Dinamika Kelompok, Penerapan Dalam Laboratorim Ilmu Perilaku,
Univ. Sriwijaya, 2001.
6. Modul Prajabatan Membangun Kerjasama Tim, iniAN, RI